PART 13: Lazy Day

Start from the beginning
                                        

Yeonjun mengangguk dengan senang lalu menggeleng dengan semangat. Lengan kirinya masih setia melingkari pinggang ramping Beomgyu dan lengan kanannya melingkar pada pundak Beomgyu. Dia tidak melepas pelukannya sampai pada akhirnya Beomgyu bersabda,

"Oke kalo gitu, Jun, interupsi dulu bentar. Kayaknya gue bisa ikut basah karena keringet lo deh. Mending lo lepas pelukan ini atau gue gak bolehin masuk."

***

Yeonjun merapatkan tirai jendela berwarna krem itu agar cahaya matahari tidak menampar wajah Beomgyu yang sekarang sedang tertidur tenang di tempat tidurnya.

Sejak tugas-tugasnya selesai jam tujuh pagi tadi dan sarapan lebih awal bersama Yeonjun, Beomgyu meminta izin pada Yeonjun untuk tidur, seperti rencana aslinya hari ini. Yeonjun langsung mengiyakan karena yang dia butuhkan sekarang adalah hanya berada di dekat Beomgyu.

Yeonjun juga sudah berganti baju menjadi kaos hitam longgar milik Beomgyu. Berlari sejauh dua kilometer dengan menggunakan hoodie di musim panas. Bagaimana mungkin dia tidak berkeringat?

Yeonjun sekarang duduk di atas karpet sambil menumpu dagunya di atas lipatan lengan yang dia letakkan di pinggir kasur Beomgyu. Karena dia tidak dapat memeluk Beomgyu dengan alasan takut mengganggu sesi tidur beruang itu, maka Yeonjun akan mengamati laki-laki yang tertidur pulas tersebut.

Alis tebal, bulu mata lentik, hidung mancung, bibir penuh, rahang yang tajam. Yeonjun baru menyadari kalau sahabatnya ini sangat sangat good-looking. Pantas saja tetap banyak yang mengejarnya walaupun kesan pertama Beomgyu itu dingin.

Kedua tangan Beomgyu yang terkepal di depan dadanya kini berpindah posisi menjadi di bawah pipi dan lehernya sambil sedikit meringkuk.

Yeonjun yang menyadari itu dengan segera mencari remote AC untuk melihat suhunya dan benar saja, suhunya tujuh belas derajat celcius. Tidak heran kalau Beomgyu kedinginan.

Setelah menaikkan suhu AC kamar Beomgyu, Yeonjun kembali ke posisi semula untuk melanjutkan kegiatannya tadi. Kali ini dia tersenyum karena Beomgyu saat ini benar-benar terlihat gemas baginya.

***

Cahaya mentari menyentuh lantai dari balik tirai panjang kamar Beomgyu dengan malu-malu, bersamaan dengan menghangatnya kamar itu. Matahari sedang berada tepat di atas kepala dan sedang jaya-jayanya memancarkan sinar.

Oleh karena itu, Yeonjun mengganti posisinya dan sedikit melonggarkan pelukannya, namun enggan untuk melepaskannya walaupun mulai gerah.

Yeonjun kini memeluk pinggang Beomgyu yang masih tertidur dengan menghadapnya tanpa dia sadari. Sebenarnya, Yeonjun agak terkejut dengan kenyataan bahwa dia ada di tempat tidur Beomgyu, memeluknya erat-erat. Setelah berusaha mengingat-ingat kembali kenapa dia berada disini, Yeonjun menahan senyumnya.

Beomgyu membuka matanya sedikit karena rasa dingin yang menguasai tubuhnya, mengingat dia menggunakan pakaian yang tipis dan tidak adanya selimut yang menutupinya karena bertebaran kemana-mana setelah dia tendang-tendang dalam tidurnya.

Saat Beomgyu mencari kemana selimutnya, dia melihat Yeonjun yang tertidur di tepi ranjangnya ketika tangannya menyentuh tangan Yeonjun. Dia masih setengah tertidur dan dia membutuhkan kehangatan. Jadi, alih-alih menarik selimut lagi, dia menepuk tangan Yeonjun untuk membangunkannya dan menariknya ke tempat tidurnya agar ada yang bisa memeluknya—karena dia selalu suka dipeluk.

Yeonjun yang sekarang sudah terbangun, naik ke tempat tidur Beomgyu dalam kesadarannya yang cuma setengah saat Beomgyu menarik tangannya lalu memeluknya seolah-olah dia sudah biasa melakukannya.

POPULAR • Yeongyu [ON HOLD]Where stories live. Discover now