#1

2K 134 5
                                    

Xiao Zhan adalah pria dengan umur 30 tahun. Diusianya yang terbilang tua, wajahnya masih terlihat seperti pemuda berumur 20 tahunan. Banyak yang mengatakan bahwa ia sangat awet muda dan bahkan ada beberapa dari mereka yang meminta tips agar terlihat muda. Diusianya yang sudah matang untuk menikah, Xiao Zhan tidak memikirkannya akan dengan siapa ia hidup.

Xiao Zhan adalah sebatang kara dan seorang diri. Hidupnya hanya fokus pada pekerjaan terlebih ia adalah pegawai kantor. Tidak begitu tertarik dengan sebuah komitmen yang akan membuatnya pusing nanti. Lagipula, tidak ada seseorang yang menarik perhatian dan perasaannya, wanita maupun pria.

Lupakan soal itu, hari ini Xiao Zhan merasa lelah setelah bekerja lembur hingga larut malam. Ini semua karena karena temannya, Yang Zi yang dengan seenak jidatnya menaruh banyak berkas dimejanya. Hingga mengakibatkan ia harus berlembur. Ia tahu bahwa pekerjaannya tidak terlalu lelah untuk fisik, tapi demi apapun, ia lelah dengan pemikiran dan kenirja otaknya, lagi, ia harus duduk seharian dan menatap layar komputer yang membuat mata serta kepalanya pusing.

Xiao Zhan pulang saat jam menunjukan pukul satu malam, setelah masuk kedalam apartemennya yang ia beli dengan usahanya, Xiao Zhan buru-buru menaruh tas dan jasnya lalu lanjut dengan membersihkan diri. Meskipun ia lelah, tetap saja mandi itu perlu agar tidurnya lebih nyaman dan hangat. Niat Xiao Zhan setelah mandi adalah tidur, namun karena ia merasa lapar dengan mau tidak mau ia memasak mie instan yang ada didalam lemari pendinginnya. Sebenarnya ada banyak bahan makanan, namun karena ia terlalu lelah, mie instan adalah pilihannya.

Setelah menghabiskan semangkuk mie, Xiao Zhan mencuci benda cekung itu serta pancinya. Saat sedang fokus, ia tiba-tiba merasakan perut serta pinggangnya seperti dipeluk dari belakang. Namun, Xiao Zhan yakin ia sendiri disini dan saat menoleh kekanan dan kiri pun tidak ada siapa-siapa selain dirinya. Lalu, apakah ini ilusi? Ya mungkin.

Mencoba untuk menghiraukan dan berpikir bahwa itu adalah ilusi, Xiao Zhan cepat-cepat membereskannya. Setelah itu ia buru-buru memasuki kamarnya agar dengan cepat bisa berbaring. Rasanya sungguh enak, ketika punggungnya ia luruskan diatas kasur setelah hampir seharian duduk diatas kursi, sebelum tertidur ia mematikan lampu kamarnya dan menyalakan lampu tidur kecil yang ada dinakas.  Karena rasa lelah, mata itu perlahan terpejam dengan damai dan akhirnya Xiao Zhan menyelam dalam mimpinya.

.

.

.

Xiao Zhan yakin bahwa diapartemen ini ia tinggal sendiri dan hanya dirinya. Ia juga yakin bahwa sebelum pulang ia tidak mengajak siapa-siapa. Meskipum Xiao Zhan sedang tertidur dan memejamkan mata, ia merasakan bahwa ada seperti seseorang yang sedang mendekapnya. Sungguh! Bahkan ia merasakan punggungnya dielus. Apalagi posisi Xiao Zhan miring.

Xiao Zhan ingin membuka mata dan melihat siapa itu, namun entah mengapa matanya susah untuk terbuka dan mulutnya pun terkunci serta pergerakan tubuhnya dibatasi. Ia seperti terkunci dipelukan seseorang. Tolong, Xiao Zhan kenapa? Ia tahu bahwa ia cape dan lelah, tapi jika ini ilusi bukankah ini terlalu nyata?

Apalagi saat Xiao Zhan merasakan jika ada tangan yang mengelus pinggangnya secara sensual, dan seperti sedang menggodanya. Ia semakin memejamkan matanya saat merasakan sensasi aneh seperti geli saat pinggangnya dielus seperti itu. Sial apa-apaan ini, Xiao Zhan sungguh ingin bergerak dan menendang siapapun yang melakukan ini, namun karena tubuhnya seperti dikunci, ia hanya bisa mengumpat dalam hati dan berpikir siapa yang melakukan ini.

Mungkin jika tubuhnya tidak membeku, Xiao Zhan akan terlonjak saat tangan besar itu masuk kedalam kaos yang ia pakai. Mengelus punggungnya secara lansung, ia bisa merasakan tangan dingin itu bersentuhan dengan punggungnya. Jari-jari tangan kasar itu mengusap dan mengelus setiap inci yang ada dipunggungnya, menari dengan lihai dan sensual, membuat Xiao Zhan merinding dan merasa aneh.

Jika mulutnya serta tubuh tidak dikunci, Xiao Zhan akan berteriak dan menghajar orang itu habis-habisan saat ia merasakan bahwa puting didadanya disentuh. Bahkan benda kecil yang ada didadanya dimainkan dengan niat, dipelintir, dan ditekan. "Sial! Apa-apaan ini?! Aku bukan homo!" Xiao Zhan mengumpat dalam hati, ia tahu bahwa yang sedang memgerjai tubuhnya adalah lelaki karena ia bisa merasakan tangan itu kasar dan besar.

Xiao Zhan hanya bisa mematung saat puting bagian kirinya dimainkan seperti wanita. Ia yakin bahws jika mulutnya tidak terkunci, ia akan mendesah karena sensasi aneh geli ini yang baru pertamakali ia rasakan. Lalu bisa Xiao Zhan rasakan, sebuah ciuman mendarat diperpotongan lehernya, sebuah bibir menempel dikulit lehernya, serta lidah itu bermain disana. Membuatnya semakin merasa geli dan..... enak.

Semakin lama, ciuman dilehernya semakin brutal dan penuh dengan nafsu, juga puting dadanya semakin dimainkan. Xiao Zhan ingin bergerak untuk menghalau semua ini, sungguh sangat tidak nyaman saat tubuhnya merasa aneh namun ia hanya bisa terdiam tanpa memberi reaksi apapun. Jantung Xiao Zhan hampir copot saat tubuhnya tiba-tiba didorong dan membuatnya terlentang.

"An-nhh!"

Itu adalah batin Xiao Zhan saat kedua putingnga dimainkan. Sebelah kiri dengan mulut dan sebelah kanan dengan tangan. Ia yakin ssat ini juga, bahwa air matanya keluar dari sudut mata meskipun itu tertutup. Perasaan asing ini membuatnya ingin menangis dan berteriak ditambah ia tidak bisa bergerak.

Tangan itu perlahan turun dari dadanya, menulusuri kulitnya dengan panas hingga tangan itu masuk kedalam celana piyama yang ia kenakan. Lalu tangan besar itu mendarat dibongkahan pantat kenyalnya, menangkup dan seperti akan dimainkan, maksudnya dengan diremas. Namun sebelum itu terjadi, Xiao Zhan sudah sangat ketakutan dan menangis dalam batinnya, "Ku mohon siapapun itu, tolong hentikan, Aku benar-benar takut..."

Tidak lama ia yang membatin, dalam sekejap tangan itu sudah tidak terasa dan hawa panas seperti didekap sudah tidak terasa. Dan yang paling untung, Xiao Zhan bisa membuka mata dan menggerakan tubuhnya!. Ia langsung mengubah posisinya menjadi duduk dari yang terlentang, membuat kaos yang tadi diangkat sampai dada turun lagi kebawah.

Xiao Zhan menatap waswas sekelilingnya, mencari seseorang yang tadi mengerjai tubuhnya. Namun, tidak ada siapa-siapa dan bahkan jejak pun tidak ada. Ia tidak berani turun dari kasurnya untuk menyalakan lampu, yang ia lakukan hanya menarik selimut hingga menampilkan kepalanya saja.

"Hantu mana yang homo! Seberapa tidak beruntungnya dia saat masih hidup hingga hampir memperkosaku! Sialan" Xiao Zhan menggerutu sembari mencebik. Ia tidak tahu pasti seperti apa makhluk yang tadi mengerjai tubuhnya, tapi jika memang manusia, bukankah terlalu mustahil sampai bisa mengunci pergerakan dan mulut serta matanya? Bahkan sekarang jejaknya tidak ada. Sudah jelas itu adalah hantu.

Selama 30 tahun ini, Xiao Zhan baru pertamakali merasakan hal seperti ini. Sudah lima tahun ia tinggal diapartemennya, namun hal seperti tadi baru terjadi dan semoga saja tidak pernah terjadi lagi. Xiao Zhan merasa terhina dengan kejadian yang tadi, ia seperti wanita yang haus belaian jika sampai dirinya diperkosa. Lagian, akan lewat mana benda itu untuk memasuki dirinya?

"Ini... Kenapa menjadi besar dan semakin bulat?" tanyanya saat tangannya meraba salah satu puting dadanya. Benar, putingnya ini menjadi lebih besar dan bulat serta... Kencang. Xiao Zhan tidak munafik saat tadi bagian yang sedang ia raba dimainkan. Itu terasa enak walaupun aneh, tapi tetap saja, ia merasa ternodai dan ingin menghajar orang itu habis-habisan jika saja ia bisa melihatnya tadi.

Xiao Zhan menguap, ia merasa ngantuk karena memang jam baru menunjukan pukul 2 pagi, masih lama untuknya beraktivitas. Namun, ia masih merasa takut jika hal tadi terjadi lagi. Jadi yang ia lakukan adalah berpikir makhluk apa itu, bagaimana bisa sentuhannya terasa nyata, bagaimana bisa masuk kedalam kamarnya dan bahkan memeluknya! Tidak! Bahkan sampai hampir memperkosanya!.

Tidak sadar, Xiao Zhan terkantuk dan menutup matanya perlahan. Padahal tadi ia merasa takut untuk menutup mata, namun tiba-tiba saja perasaanya terasa hangat dan nyaman, membuatnya mengantuk dengan hebat. Dan ya, ia tertidur dengan posisi terduduk.

🎐🎐🎐

halo! ini cerita kedua saya dengan tema yang.... apa tau saya juga bingung wkwk

maaf untuk typo tapi 🙏

maaf kalo adegannya kurang panas...

hehe makasih udah mampir 🐢

tbc

[BL] ExistenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang