Mata Yeonjun membulat sempurna setelah mendengar penuturan tiba-tiba dari neneknya. Yeonjun tidak menyangka akan hal ini. "Kenapa aku? Ngelola perusahaan bukan bidang aku.... Nanti kalo jatuh bangkrut gimana? Dan juga itu di Kanada, jauh banget. Aku lebih suka di sini." ucapnya dengan panik.
Nenek Yeonjun tersenyum maklum melihat kepanikan Yeonjun yang terpampang jelas pada ekspresi dan pertanyaan-pertanyaannya sekarang. Dia menundukkan badannya sedikit sambil memberi isyarat pada Yeonjun yang duduk di seberangnya untuk menunduk juga.
"Kalo nenek ngasih ke mamamu, nanti bisa aja gak lama kemudian jatuh ke tangan pacarnya. Semenjak masalah you-know-who, nenek jadi punya trust issue sama orang di luar keluarga kita." bisik neneknya.
Yeonjun terkejut, dua kali.
"MAMA PUNYA PACAR?!" pekiknya lalu berpindah tempat duduk menjadi di sebelah neneknya. Untuk wanita berumur di awal empat puluhan tahun, mamanya memang masih terlihat cantik dan tidak menua. Jadi tidak heran kalau masih ada pria yang tertarik padanya.
Nenek Yeonjun mengangguk sambil mengusap telinganya yang pengang akibat teriakan Yeonjun. "Mamamu gak cerita apa-apa di telepon?"
Yeonjun menggeleng sedih karena satu, dia tidak diberi tahu apa-apa oleh mamanya. Dua, Yeonjun tidak percaya kalau dia keduluan punya pacar oleh mamanya sendiri. "Palingan bentar lagi kamu punya adik," lanjut neneknya.
Yeonjun terkejut, tiga kali. Seharusnya dia dapat piring cantik kali ini.
Saat nenek Yeonjun ingin melanjutkan sesi gosip bersama cucunya, keduanya terlonjak kaget karena ada sosok wanita dengan gaun tidur putih yang tiba-tiba merangkul pundak mereka dari belakang. "Ngomongin saya ya?" ucapnya dengan nada berbisik.
"Ma! Bikin kaget aja, tahu gak?!" ucap Yeonjun dengan cepat sambil menenangkan detak jantungnya yang berpacu.
"Kamu kalo bosen hidup sama ibu bilang dong! Jangan bikin jantung copot gini," kali ini nenek Yeonjun yang bersuara. Yang menjadi target ocehan nenek dan cucu itu hanya tertawa geli. "Siapa suruh ngegosipin orang yang lagi mandi."
Nenek Yeonjun meminum air putihnya sambil memperhatikan keadaan apartemen Yeonjun. Apartemen dengan nuansa biru tua, putih, dan sedikit abu-abu itu terlihat cukup rapi untuk ukuran seorang laki-laki.
"Junnie, apartemen ini cocok kan? Nenek pilihin dengan banyak pertimbangan lho." tanyanya.
"Kalo apartemen di Itaewon mau gak? Temen nenek ada yang nawarin,"
"Video dance cover kamu kapan keluar? Nenek pengen nonton fancam cucu ganteng,"
"Terus uang jajan kamu masih cukup? Kalo udah kepake setengah nanti nenek transfer lagi ya,"
"Ibu! Itu Yeonjun kapan jawabnya kalo ibu nanya tanpa jeda gitu? Kasian lho dia, udah kayak ikan megap-megap mau ngejawab tapi gak jadi-jadi." tegur mama Yeonjun lalu melanjutkan acara makannya yang tertunda karena tadi dia mandi terlebih dahulu.
Yeonjun mengerucutkan bibirnya sambil mengangguk. "Ya kan mumpung ingat." ucap nenek Yeonjun cuek lalu terkekeh. "Jadi, gimana?"
Yeonjun menegakkan punggungnya yang tadi bersandar pada sandaran kursi dan menarik napas dalam-dalam.
"First of all, apartemen ini cocok banget sama aku. Lokasinya juga strategis jadi aku berterima kasih banyak sama nenek. Terus, apartemen di Itaewon boleh aja tapi kalo bisa cuma buat disewa sebentar karena aku butuhnya nanti, pas aku magang di daerah sana. Thirdly, besok malem videonya bakal keluar, kalo fancam aku udah keluar juga aku kasih linknya di grup deh," Yeonjun terkekeh kecil memikirkan bagaimana neneknya bersikap seperti penggemarnya.
YOU ARE READING
POPULAR • Yeongyu [ON HOLD]
Random"Eh, eh, mereka pacaran ya?" "Keknya iya. Deket banget gitu!!" "Ih apaan, gak terima gue!" "Heh, lucu banget tau merekaaaa!!" "Itu sama Beomgyu kan?" "Yaampun, kak Yeonjun sama Beomgyu??? gilaaa!!" Yeonjun dan Beomgyu, kedua orang 'terkenal' di kam...
PART 12: Coming Out
Start from the beginning
![POPULAR • Yeongyu [ON HOLD]](https://img.wattpad.com/cover/219978541-64-k42768.jpg)