Balasan Mama Deviana& Giandra🥀

Start from the beginning
                                    

"PLAKKK!"

"Berisik! Mulut kotor mu Tidak perlu berbicara terlalu banyak"

"Mainan saya!" Salah satu pengawal nya memberikan cutter dan Gunting ke arah Mama Deviana.

"SIALAN RAMBUT GUE BANGSAT!" Mama Deviana memotong rambut Bunga dengan Kasar, Tidak segan-segan menampar wajah Bunga untuk membuatnya Diam.

Bunga menangis karena Rambutnya di potong dengan paksa hingga terlihat seperti Laki-laki.

Mama Deviana melihat Giandra dan tersenyum Giandra yang paham lalu menghampiri Mama Deviana.

"Gia mau buat apa?"

"Gia mau Buat Wajahnya sedikit bertanda ya Mama!"

"Boleh sayang, Gunakan mainan ini! Mama Deviana memberikan Cutter ke arah Giandra.

"AHKKKKK!"

"HIKS... BERHENTI JALANG, SIALAN"

"PLAKKK!"

"BUKANNYA TOBAT MULUT NYA MALAH MAKIN JADI DASAR BUNGA BANGKAI!" Giandra yang kesal menampar Bunga dengan kasar.

Salah satu pipi Bunga tersayat Cutter karena ulah Giandra, Giandra terkekeh.

"Mama punya cuka atau Lemon gak?"

"Ada, sebentar!" Giandra mengangguk, Giandra menatap Bunga dengan wajah mengejek.

"Muka Bunga bangkai jelek Malvin gak bakal suka cantikan Gia kemana-mana!"

"Malvin gak suka sama Cewek Manja tapi Membangkang ucapan orang tua apalagi kasar sama orang tua, Bunga Kan suka Gak sopan sama orang tua Bunga padahal orang Tua bunga Baik!"

"Tahta tertinggi di Hati Malvin itu Bunga Matahari Bukan bunga Bangkai, karena bunga Matahari akan terus menatap Matahari dan Tumbuh tapi bunga bangkai? Bunga bangkai Kan bau, Kayak Bunga yang Bau Gak pernah Mandi!" Giandra terkekeh dengan pelan, bunga sudah tidak bisa menjawab karena mulutnya di sumpal Kain oleh Mama Deviana.

"Gia ternyata cuka nya habis mama cuma punya Lemon doang" mama Deviana kembali dari mencari barang yang Giandra butuh.

"Tidak apa-apa Mama! Terimakasih kasih banyak"

"Sama sama sayang" Giandra kembali menatap Bunga dengan kekehan menggemaskan.

Mama Deviana mengambil kain Yang berada di mulut bunga tadi.

"Mari menuangkan Lemon pada tempatnya!"

"AHKKKKKKK!"

"PERIH HIKS... PERIH GIANDRA MAAFIN GUE, GUE GAK BAKAL GANGGU LO SAMA KAK MALVIN LAGI HIKS.. "

"Kasian! Tapi Giandra gak mau maafin, Gia udah kasih Bunga bangkai kesempatan tapi bunga bangkai malah Tambah ngusik Giandra"

"HIKS... SAKIT, MAAFIN GUE GIANDRA MAAF! JANGAN SIKSA GUE LAGI"

"Bunga waktu posting itu pikir gak kalau Nantinya Gimana? Gak kan! Jadi Giandra juga Gak Mau berhenti, Bunga bangkai Jangan maksa dong" Giandra mendengus tidak suka Tapi Mama Deviana malah terkekeh.

"Gia masih mau apa?"

"Bentar mama satu lagi, Bunga jangan di botak mama gitu aja bagus!"

Bunga kembali menjerit saat Giandra Kembali menyayatkan Cutternya ke kening Bunga Giandra melukis Huruf yang Indah, Giandra menulis satu huruf tapi cukup besar B mungkin nama Bunga, darah mulai bercucuran dan mengenai mata dan Bibir Bunga Bau Anyir dari Darahnya sendiri membuat bunga ingin muntah.

"Satu Bahan lagi selesai!"

"AHHHHHKKK HIKS... AMPUN, MAAFIN GUE GIANDRA" Giandra memeras kembali Lemon ke kening bunga membuat rasa perih itu bercampur.

HoMe For Me (END) [Pdf Versi] ✓Where stories live. Discover now