Pulang

3.1K 262 82
                                    

.

.

Hari ini, Haruto merasa sangat bahagia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini, Haruto merasa sangat bahagia. Karena sang kekasih hati yang sangat sibuk seminggu terakhir ini, akhirnya bisa meluangkan waktu untuknya.

Rencananya, mereka akan berkencan seharian penuh. Walau hanya berkeliling di sekitaran Jakarta, namun itu sudah cukup mampu membuatnya merasa bahagia.

Ia memoleskan brush yang terdapat butiran powder itu, ke atas permukaan wajahnya yang rupawan. Ditatapnya pantulan dirinya sendiri pada cermin di hadapannya.

"Gila, gue cakep banget ternyata!" Ujarnya sambil memoleskan sebuah liptint, pada permukaan bibirnya yang menawan.

Drrrt ....

Getaran pada ponsel yang terdapat di atas meja, berhasil mengalihkan atensinya dari kegiatan—mengagumi diri sendiri—itu.

"Halo," ucapnya sambil menaruh ponsel itu, di sisi telinga kirinya.

"Sayang, aku udah di depan, nih!" Ucap seseorang di seberang sana.

"Ah! Udah di depan?" Haruto lantas menoleh ke arah jam dinding yang terpasang apik di belakangnya, dari pantulan cermin. "Bentar sayang, kamu masuk aja dulu. Pintu rumah gak aku kunci, kok." Sambungnya.

"Gak di kunci? Kamu ceroboh banget sih--"

Haruto yang mendengar itu, lantas memotong ucapan kekasihnya sambil memutar bola matanya malas. "Sayang, marahnya nanti dulu, okey?" Ucapnya sambil kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

Terjadi keheningan dalam sesaat, sebelum suara seseorang yang baru saja memasuki kamar itu, sukses membuat sang pemilik kamar terkejut.

"Okey, if you kiss me right now!" Ucap orang itu, yang kini telah bersandar pada pintu kamar Haruto yang telah ia tutup kembali.

Haruto yang telah selesai menyemprotkan perfume pada beberapa bagian tubuhnya itu, lantas menoleh setelah mendengar suara kekasihnya. "Babe ...." Matanya menatap pemuda itu dengan berkaca-kaca, ia bahkan mengerucutkan bibirnya sebal. "... kangen!" Ucapnya yang kemudian langsung menerjang tubuh sang kekasih dan memeluknya erat.

Pemuda itu dengan senang hati membalas pelukan kekasih cantiknya dengan lebih erat. "Aku lebih kangen, babe." Balasnya sambil mendaratkan kecupan-kecupan ringan pada puncak kepala Haruto.

"Oh, tapi gimana sama ciumannya?" Tanyanya sambil memainkan alisnya nakal, setelah pelukan keduanya terlepas.

Mendengar itu, Haruto lantas memukul lengan berotot pemuda itu. "Apasih, Jeo!" Ucapnya sambil memalingkan wajahnya yang kini tampak merona.

Yang di pukul malah tertawa tampan dan mengelus pipi kekasihnya pelan. "Malu, eh?" Ucapnya sambil membawa wajah Haruto agar kembali menatapnya.

"JEONGWOO!"

Long Story Short!Where stories live. Discover now