Malvin Rese🥀

Mulai dari awal
                                    

Malvin melihat Giandra datang lagi kali ini wajahnya sangat bahagia dengan tangan membawa ice cream yang tadi Malvin bilang.

"Malvin, ini kembaliannya, punya Malvin buat Gia jadi Gia punya dua wlee!"

"Dih, ya bayar siapa yang makan siapa!"

"Apa? Gak suka ayo berantem?!"

Malvin terkekeh saat Giandra sewot, Giandra malah menggemaskan saat marah-marah.

"Halah bibirnya di Gigit aja nangis, sok nantangin berantem mending sayang sini aku Cium"

Malvin menangkup wajah bulat Giandra dengan gemas tapi Giandra malah mendengus kesal.

"Diem deh Malvin!"

"Gak mau!"

Malvin terus menangkup wajah bulat Giandra dengan gemas karena demi apapun Giandra sangat menggemaskan.

"Ini kalau ada yang deketin Gia terus Gia nya segemes ini Liat aja Malvin tendang mereka satu-satu"

"Wuhh gembel Mulu!"

"Gombal sayang"

"Aaaaa Malvin!" Giandra menjerit saat Malvin mengigit pipi Giandra dengan keras.

"Bisa diem gak sih! Gak bisa diem banget Malvin tuh"

Giandra menghentakan tangan Malvin dengan kesal, Malvin terkekeh saat Giandra mulai kesal dengan kejahilannya.

"Habis ini Gia mau kemana?!"

"Ihh, Malvin! Balikin ponsel Gia loh Gia mau masukin nomer temen-temen Gia"

"Pake ponsel Malvin aja, ponsel Gia gak ada Malvin buang!"

"MALVIN!"

"Beneran sayang!"

"Tau ah! Malvin ngeselin banget, padahal Gia cuma masukin nomer temen kampus Gia doang loh!"

"Cup!"

"Cup!"

"Gak mau sayang, Gak boleh ponsel Gia cuma boleh ada kontak Malvin aja! Kontak temen-temen Gia simpen di ponsel Malvin"

"Cup!"

"Malvin ke ruangan dulu terus kita pulang, Gia tunggu dulu ya"

Malvin pergi Giandra mendelik sebal, Malvin bila sudah datang Posesif nya itu sangat menyebalkan.

Giandra asik memakan ice cream yang yang dia beli tadi tanpa menghiraukan sekitar.

Karena di kantin masih sedikit ramai jadi berisik, sebenarnya Giandra gak suka yang menganggu telinga tapi mau bagaimana lagi Giandra harus adaptasi kan.

"Permisi, Giandra ya?!"

Giandra menoleh, Ada dua pria dan satu Gadis yang menghampiri Giandra.

Dua pria kecil dan sepertinya mereka sahabat, terlihat dari cara bicara mereka yang dekat.

"Iya, aku Giandra apa perlu apa ya kak?!"

"Sammy, kita ketemu sama si Maba yang bikin heboh satu universitas!"

Giandra mengerutkan Halisnya bingung, apa maksud mereka Giandra gak paham.

"Hai Maba, Kenalin Gue ENVOY panggil Aja Kak Voy, dan ini Sammy temen cewe gue sebelahnya Flow Temen gue juga"

"Hmm, Hai Kak Voy, kak Sammy dan Kak Flow "

Pria bernama envoy itu tiba-tiba duduk di depan Giandra di ikuti kedua temannya.

HoMe For Me (END) [Pdf Versi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang