*Greeb*

Aku merasakan seseorang memelukku dari belakang.

"Kak, hati hati ya," Andela melingkarkan tangannya di perutku dengan erat.

"Iya srikandiku, kakak berangkat dulu ya, jangan nakal" Aku kembali mengusap rambutnya yang berwarna hitam, dia hanya tersenyum sambil menatapku.

"Iya kakak terbaikku" Dia melepaskan pelukannya dan melambaikan tangannya padaku yang sedang berjalan menuju pintu keluar.

Baiklah, ayo kita mulai. Hidup, berikan tantangan terbaikmu, aku punya seseorang yang harus kubahagiakan.

*****

Bisnis internasional, itulah mata kuliah yang sedang di jelaskan oleh dosenku. Slide demi slide kuperhatikan dengan seksama, sesekali aku mencatat beberapa kata kunci dari materi yang terpampang di depan. Teman temanku yang lain terlihat santai, yah mereka hanya harus memperhatikan dan meminta softcopy dari materi yang dibawakan oleh dosen lalu membukanya di Laptop mereka masing masing. Sebenarnya itu tidak masalah buatku, aku hanya perlu berusaha lebih keras sebagai pengganti dari fasilitas fasilitas pendukung yang tidak kumiliki.

"Serius amat go," Seorang wanita membuyarakan konsentrasiku yang sedari tadi tertuju pada dosen yang sedang berbicara.

"Eh Yona, iya nih, lagi menarik pembahasannya"

Ini Yona, gadis yang menjadi Sahabatku. Sedikit tentang Yona, dia adalah gadis dengan potongan rambut pendek, hidung yang hmmm pesek menurutku, mata yang bulat dan berwarna coklat atau mungkin hitam entahlah yang jelas siapapun yang melihatnya pasti berpendapat bahwa Yona adalah gadis yang cantik.

"Abis ini ada acara gak ? ke kantin yuk sekalian ngomongin tugas kemaren, kita kan satu kelompok"

"Boleh sih, tapi jangan lama lama ya, aku ada kerjaan lagi soalnya"

Yona hanya mengangguk. Kamu berdua kembali mendengarkan penjelasan sang dosen yang rambutnya mulai sepi itu.

Waktu memang berlalu dengan cepat jika kita sedang menikmati sesuatu. Itulah yang kurasakan karena sekarang aku sudah berada di kantin bersama dengan Yona yang duduk di hadapanku. 2 gelas eh teh manis sudah tersedia di depan kami, menunggu untuk diminum.

"Gimana kabar Andela ?" Terlihat aliran es teh manis merangkak naik melalui sedotan yang tersemat di antara bibir Yona.

"Baik, semuanya baik baik saja"

"Kalo kamu sendiri gimana ?"

"Yah begitulah..." Keheningan menyelimuti kami, hanya terdengar riuh suara suara orang yang berada di kantin.

Yona hanya menatapku, tersenyum, sepertinya dia memikirkan sesuatu. Terkadang aku bingung melihat tingkah lakunya, dia selalu terlihat percaya dengan setiap ucapanku namun di balik itu aku yakin bahwa dia menangkap maksud yang tersembunyi dari setiap perkataanku.

"Baiklah kalau begitu, Yugo..." Kali ini matanya menatap mataku dalam "Ingatlah, kamu selalu bisa cerita tentang apapun sama aku"

Senyum, hanya itu yang bisa kulakukan. Aku mengeluarkan beberapa catatan dan fotokopi materi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas kami. Cukup sudah pembahasan tentang hal hal yang lain, kali ini kami berdua hanya fokus untuk menyelesaikan tugas kami.

Hampir 2 jam kami berkutat dengan tugas itu. Aku melihat jam tanganku, sudah waktunya untuk pergi kerja.

"Yon, aku duluan ya, udah harus masuk kerja nih" Aku merapikan semua bahan yang berserakan di meja dan memasukkannya kedalam ransel hitamku.

"Oh yaudah, ntar aku ke rumah kamu deh, sekalian pengen ketemu andela"

Aku bergegas meninggalkan kantin, lambaian tanganku menjadi salam perpisahan kami. Aku bekerja sebagai salah satu karyawan di salah satu toko buku, ya hanya itulah lowongan pekerjaan yang tidak mengganggu waktu kuliahku. Pekerjaan yang ditawarkan juga tidak begitu berat, hanya merapikan buku, mencatat stok buku yang tersisa di gudang dan bersih bersih. Aku juga bisa belajar karena ada beberapa buku menarik yang kubaca selagi senggang.

Pojok Ambigu Otak KananNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ