PRETENSE - 3

3.2K 314 23
                                    



Menjadi seorang dokter kecantikan adalah impian Sadine sejak dulu.

Walaupun ayahnya memiliki sebuah perusahaan besar dan ibunya adalah seorang pengacara, Sadine secara terang-terangan menolak untuk mewarisi perusahaan atau pun mengikuti jejak sang ibu untuk terjun di dunia hukum. Selain tidak berminat, Sadine juga merasa dia tidak pintar dalam berbisnis tak juga berbakat dalam beracara. Dari dulu dia memang lebih tertarik untuk menjadi seorang dokter dan bercita-cita untuk membuka prakteknya sendiri.

Awalnya Sadine ingin menjadi dokter spesialis penyakit dalam mengingat kakek Reksa yang mempunyai penyakit jantung karena usianya yang sudah mulai menua. Sadine ingin mendedikasikan gelar dokternya untuk sang kakek karena meskipun perjanjian itu membuatnya terpaksa harus berurusan dengan Reksa, pada dasarnya beliau memang orang yang sangat baik. Kakek Reksa sangat menyayangi Sadine sebagaimana dia menyayangi para cucu perempuannya yang lain.

Namun keinginannya itu berubah semenjak dia mendapat ejekkan dan cemoohan perihal penampilannya yang tidak menarik. Dan Sadine sudah mendapatkan bully secara verbal itu sejak dia duduk di bangku SD.

Sadine itu sebenarnya cantik. Dengan kulit seputih salju, bibir yang merona kemerahan secara alami serta rambut panjang yang hitam dan tebal, dia selalu mendapatkan pujian dari guru-gurunya tentang betapa cantik dan anggunnya perawakannya itu. Namun pujian-pujian itu justru menjadi bumerang tersendiri untuknya karena ternyata ada beberapa teman sekolahnya yang iri padanya dan mereka langsung membully nya tanpa ampun. Masa-masa SD Sadine bisa dibilang lumayan suram, namun beruntung saat itu dia masih memiliki mama, papa serta kakeknya yang begitu menyayanginya.

Sayangnya keberuntungan itu tidak bertahan lama karena kakek dan kedua orang tua Sadine meninggal dalam kecelakaan pesawat. Sadine yang saat itu Sudah menginjak kelas 5 SD pun terpaksa harus hidup sebatang kara dalam asuhan keluarga Reksa yang merupakan teman baik keluarganya. Beruntung sang ayah telah meninggalkan surat wasiat dimana disana tertulis bahwa semua aset perusahaan dan warisan peninggalannya akan jatuh ke tangan Sadine sepenuhnya dan selama menunggu usianya sampai ke angka 21, semua hal yang berhubungan dengan perusahaan akan diurus sementara oleh Azka.

Begitu duduk di bangku SMP, Sadine yang memiliki rasa trauma akan pesawat serta gangguan yang diterimanya dari teman-temannya semasa SD dulu juga kesedihan yang mendalam akibat kehilangan keluarganya membuatnya berubah menjadi seorang yang sangat pendiam. Dia bahkan tidak terlalu memerhatikan penampilannya karena takut di bully lagi seperti dulu. Namun sekali lagi, hal itu kembali menjadi bumerang untuknya karena semua ejekkan-ejekkan soal betapa jelek dan anehnya dia kembali menyerangnya.

Reksa tahu soal itu, tapi dia memilih untuk acuh. Mungkin fakta bahwa dia sudah tidak bisa memilih pasangan hidupnya sendiri dan akan terjebak bersama Sadine selamanya membuat rasa bencinya pada perempuan itu mulai tumbuh. Kebencian yang akhirnya dia tunjukkan dengan sikapnya yang acuh tak acuh hingga kenekatannya untuk menjalin hubungan dengan perempuan lain secara diam-diam.

Rundungan itu terus mengikuti Sadine hingga dia duduk di bangku SMA. Namun kali ini dia tidak lagi sendirian, sebab Yuanita dan Hemma datang untuk menawarkan pertemanan padanya. Dan pertemanan itu terus terjalin erat bahkan hingga sekarang. Yuanita sekarang telah menjadi seorang penari tradisional handal yang kini telah memiliki sanggar tari yang cabangnya sudah ada dimana-mana, Hemma menjadi seorang dokter yang mengambil spesialis kandungan, sedangkan dirinya yang tadinya ingin mengambil spesial penyakit dalam langsung merubah impiannya untuk menjadi seorang dokter spesialis kulit yang nantinya akan berhubungan dengan kencantikan.

Kenapa tiba-tiba Sadine merubah impiannya? Karena dia ingin membantu mengembalikan kepercayaan diri semua orang yang merasa bahwa wajah mereka tidak cukup cantik. Sebisa mungkin dia akan berusaha membuat mereka cantik tanpa harus melakukan operasi plastik yang prosesnya sudah pasti akan menyakitkan.

PRETENSE (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang