Setelah 5 menit bersepeda mengelilingi taman kota, jujur Narez merasa bingung dengan tingkah sahabatnya yang satu itu.
Pulang sekolah tadi, Noval mengajaknya pergi bermain sepeda tanpa mengganti pakaian sekolah dulu. Berputar-putar mengelilingi taman kota yang kebetulan sedang sepi.
Tanpa ada pembicaraan apapun, mereka benar-benar hanya mengendarai sepeda. Dan setelah lebih dari 10 kali dirinya mengelilingi taman, Narez memilih berhenti di salah satu kursi taman.
Membiarkan Noval mendahuluinya, karena sepertinya lelaki itu bahkan telah lupa dengan dirinya disini.
Potret seorang Narez sebelum memilih duduk.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"NO, LO BESOK TANDING BAKSET BUKAN SEPEDA Y" teriak Narez yang sontak membuat Noval tersentak kaget, dan hampir saja oleng.
Dirinya bahkan baru menyadari telah melewati Narez jauh di belakang. Dengan cepat Noval merubah arahnya, kembali ke tempat Narez berhenti.
"Lah kok lu berhenti sih."
"Hum, pala bapak kau. 10 kali keliling lo kata gue ga cape anying? Naik betis nih gue!" ucap Narez sembari menunjuk kaki sebelah kananya yang sebenarnya baik-baik saja, cuma terasa pegal.
"Ha? 10 kali? gue kira baru 1 keliling." ucap Noval sambil menggaruk belakang kepalanya gatal.
Narez yang melihat itu membulatkan matanya kaget. Cape sebenarnya, dia mau marah lagi tapi udah ga kuat.
Katanya, Noval itu bodohnya kebangetan.
"Lu ada masalah apa sih, No? Anak team susah di atur lagi?" tanya Narez yang seolah sudah hafal dengan tingkah sahabatnya itu.
Noval berdehem sejenak, turun dari sepedanya dan ikut duduk di sebelah Narez yang tengah meluruskan kakinya. "Gue bingung Rez."
"Bingung napa?"
"Anak tim ga suka kita sahabatan." ucap Noval yang telah berhasil mengeluarkan unek-uneknya yang sedari tadi ia pendam.
"A-anak tim? tapi selama ini mereka ga-"
"IYA KAN!? gue juga ga ngerti, tapi Seno tadi bilang gitu." ucap Noval memotong ucapan Narez.
Membuat Narez memukul lengan lelaki itu pelan sembari menatap Noval dengan wajah datarnya. "Juna ga pernah cerita apa-apa ke gue"
Kali ini, Noval yang menampol kepala Narez lumayan kuat. Membuat sang empu mengaduh kesakitan.
"Juna anak futsal ege, lu basket tolol. Hadeuhh" ucap Noval mengeluh frustasi, sementara Narez hanya menyengir sambil beberapa kali mendesis ngilu.
"Trus lo mau turutin kata anak-anak tim?" tanya Narez yang kini terdengar serius. Karena jujur saja dirinya juga tak ingin hubungan persahabatan ini rusak.
"Apa lo pikir gue bakal lakuin itu?"
"Kemungkinan. Gue ga bisa baca pikiran. Terlebih anak labil seperti lo" ejek Narez yang membuat Noval tersenyum hambar.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Gue ga seegois itu Rez, ngelepasin sebuah hubungan itu gampang. Tapi ga segampang itu buat mempertahanin hubungan yang udah terjalin dari lama." ucap Noval yang kini mulai menatap wajah lelaki di depannya itu dengan serius.
Membuat Narez terdiam, memperhatikan raut wajah serius Noval yang baru pertama kali dilihatnya. Sebuah tekad yang kuat terpancar dari kedua mata Noval saat itu.
"No, waktu itu terus berjalan. Dan lo tau manusia bakal berubah seiring waktu" ucap Narez tiba-tiba yang membuat Noval mengerutkan dahinya samar sembari mengedipkan matanya beberapa kali.
"Bundaa, abang itu mau ciuman ya?"
Suara seorang anak perempuan itu berhasil membuat Noval dan Narez menoleh kearah suara. Dan mendapati seorang wanita muda dengan anak kecil di gendongannya.
"Aduh, maaf mas. Permisi" wanita itu berjalan cepat sembari menutupi wajah anaknya dengan telapak tangannya.
Membuat Noval dan Narez kembali bertatapan, yang kali ini wajah mereka kelampau dekat. Hingga membuat Noval terjungkal kebelakang, dan Narez yang sontak berdiri sambil menutup mulutnya kaget.
"AAA!! jangan mendekat, aku sudah mandi sudah harum" ucap Narez sambil menjauh beberapa langkah dari Noval.
Sementara Noval tengah mencoba berdiri dari jatuhnya, meringis pelan merasakan sakit di pantat dan pinggang nya.
"Lo belom mandi ege!" umpat Noval sembari mengambil sepedanya, mengejar Narez yang sudah lebih dulu mengayuh sepedanya pergi.
"Aaa janghan mazz! aku jijikk!" teriak Narez yang membuat Noval terkekeh geli.
"WOI HAHA DONGO!"
"Aduhh kasian, mana masih muda.." -ibu ibu.
"Sifat egois itu ada pada diri semua manusia. dan gue harap, keegoisan gue ga akan merusak apapun. Baik untuk saat ini, nanti, atau esok"-
•
• M E M O R Y • メモリー
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.