55 :: ❛Masakan gadis itu.❜

Magsimula sa umpisa
                                    

[Name] menggeleng melihat tingkah si surai putih. Kekehan kecil ia keluarkan sebagai ekspresi jika dirinya merasa terhibur.

꒰❣꒱

“Ha?” Megumi mengernyit. Melayangkan tatapan bertanya pada Gojo yang sedang berdiri di hadapannya, menenteng kantongan putih yang entah isinya apa, sembari tersenyum lebar yang kelihatan menyebalkan.

Sensei ngapain datang pagi-pagi ke kamarku?” tanya anak itu.

“Aku membawakan makanan untukmu, Megumi.” Gojo mengangkat dua kantong plastik itu.

Sensei tadi malam sudah memberi makanan untukku sekalian pergi mengambil pesananmu dan itu sudah cukup. Aku mau masak!” Megumi bersedekap.

“Oh, ayolah, Megumii~ kau makan saja makanan ini. Simpan dalam kulkas.” Gojo memaksa.

“Lalu? Sensei sendiri?”

“[Name] memasakkan makanan untukku~”

Megumi mengerjap, memandangi wajah bodoh gurunya selama beberapa saat

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Megumi mengerjap, memandangi wajah bodoh gurunya selama beberapa saat. Lantas bertanya, “Sensei dan Miura- san kelihatan dekat, apa kalian punya hubungan khusus?”

Gojo mengerucutkan bibir. Apa dia harus mengatakan hubungannya dengan [Name] sekarang pada Megumi? Yah, anak ini mungkin melihatnya tidur di atas pangkuan sang gadis semalam. Jadi, wajar dia bertanya.

Ah, gak papa, sih. Lagian cuma Megumi, batin Gojo.

Sensei?” panggil anak itu.

“Dia punyaku, Megumi.”

“Ha?”

Gojo mendorong dua kantongan itu ke arah  Megumi hingga anak itu perlu memeluk agar barang itu tak jatuh.

“Kau harus makan itu, ya! Dadaaah~” Gojo melambai, lantas beranjak santai. Pergi dari sana.

Meninggalkan Megumi dalam kebingungan.

“Punya Gojo-sensei?” ucapnya, “apa mereka pacaran? Ah, mungkin itu sudah pasti, tapi ... kenapa sama Miura-san, ya?”

Megumi bungkam dengan pikiran kosong, lalu mengangkat kedua bahu tak peduli

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Megumi bungkam dengan pikiran kosong, lalu mengangkat kedua bahu tak peduli.

“Terserah.”

꒰❣꒱

“[Nameee]~”

“Hm? Ah, kau kembali.” Sang gadis mengembangkan senyum sembari meletakkan dua mangkuk berisi sup miso ke atas meja makan.

Gojo melangkah mendekat, lalu duduk manis di kursi meja makan.

“Wah? Kau buatnya cepat banget, ya?” Gojo menyumpit ikan—salah satu isi sup miso. Mengunyah. Merasakan rasa gurih dan sedap juga hangat itu. Rasanya pas di lidah Gojo. Dia menyunggingkan senyuman setelah menelan makanan itu.

“Sup ini enak banget, yaa~” kata Gojo lalu makan lagi hingga kedua pipinya mengembung lucu.

“Oh, syukurlah.” [Name] melepas apron, lantas duduk di kursi depan Gojo.

Gojo mengunyah sembari bertanya, “Jadi kau sering masakin makanan enak ini buat pak tua jelek?”

[Name] mengangguk. “Dia sering lupa waktu makan kalau sudah menulis. Terus ... dia juga enggak bisa masak. Sebelum aku datang, Nara-sensei yang sering masakin dia makanan, sih.”

“Wanita yang sering dia bilang? Siapa?”

“Kekasihnya.”

“... Dia laku juga, ya.”

“Um, tapi ... Nara-sensei sudah meninggal, sih.”

“Gurumu?”

[Name] menggeleng. “Aku memanggilnya sensei karena dia juga penulis. Yah, kau tahu buku yang selalu dikerjakan Haruto-sensei? Cerita itu sebenarnya milik Nara-sensei yang belum selesai karena dia pergi, lalu guruku berinisiatif buat melanjutkannya. Makanya ... dia kadang terlalu semangat dan memaksakan diri hingga lupa waktu.”

“Jadi pak tua jelek itu gak laku lagi?”

“Jadi pak tua jelek itu gak laku lagi?”

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

“Dia masih menyukai orang yang sama.” [Name] meringis. Membayangkan Haruto yang masih mencintai satu wanita tanpa berpikir untuk melupakannya. Memilih untuk mengenang semua memori berharga mereka seraya tetap hidup di dunia.

“Heee.” Gojo memasukkan tahu ke dalam mulutnya. “Aku tak peduli.”

“Terus kenapa kau bertanya?” [Name] rasanya ingin menangis.

“Pengen aja, sih.”

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

꒰NOTE꒱

Selamat berbuka! Walau waktu di sini dan tempat kalian mungkin berbeda(?)

Maaf juga kemarin malam enggak update😭 sumpah aku ngantuk banget dan tulisan ini juga belum kelar semalam. Soalnya aku nunggu buka dulu baru lanjut nulis karena ada adegan sensitif chapter kemarin🤧 maaf bangetttt

Ann White

Preciousness ❣ [uɿoƚɒꙄ oꞁoᎮ]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon