4. Mistake

1.5K 429 312
                                    

Pagi ini langit terlihat begitu cerah memancarkan cahaya yang menerangi dunia bersama begitu banyak teka teki yang sulit untuk dipecahkan.

Emery kini duduk di bangkunya. Dia menatap ke luar jendela, mencoba memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi. Hingga guru pun datang.

"Selamat pagi semua. Seperti yang kita ketahui, kita telah kehilangan anggota kelas yaitu Lee Heeseung dan Park Sunghoon yang meninggal dalam kecelakaan beruntun kemarin," tutur Pak Guru di depan kelas.

Emery mengerutkan dahi. Meninggal? Padahal dia bertemu dengan Sunghoon kemarin bahkan barusan. Emery benar-benar tak berkutik di bangkunya, membiarkan pikirannya melayang mencari jawaban dari semua pertanyaan yang terus berdatangan.

Hingga kelas berakhir Emery masih tak mendapat satu pun jawaban untuk pertanyaannya. Gadis itu menghela napas sambil menatap keluar jendela, mengingat kejadian seminggu yang lalu.

Saat itu pesta Halloween, saat itu lah Sunghoon dan Emery mulai saling mengenal. Dengan mudah mereka langsung menjadi begitu akrab satu sama lain.

"Lu pake kostum apa sih hoon?" tanya Emery yang sepertinya masih tak dapat memperkirakan kostum apa yang Sunghoon kenakan.

"Gue Vampire! Masa lu gak tau," jawab Sunghoon degan angkuhnya.

"Aelah! Kostum doang kan bukan Vampire beneran juga!"

"Kalau beneran gimana?" Canda Sunghoon.

"Pasti gue orang pertama yang lu gigit," celetuk Emery asal.

Selama kelas berlangsung, gadis itu tak bisa fokus pada penjelasan guru, pikirannya masih sibuk mencari jawaban dari semua fakta yang masih sulit untuk dia percaya. Hingga sekolah berakhir, Emery masih duduk di bangkunya hingga kelas benar-benar sepi. Rasanya percuma saja diam seperti ini, gadis itu tetap tak kunjung mendapatkan jawaban apalagi kepastian dari ayank:v

Emery bangkit dari tempat duduknya kemudian berjalan, memutuskan untuk pulang, lagi pula sekolah sudah mulai sepi. Saat dia hendak melewati pintu, di sana berdiri tiga kakak yang sangat Emery kenal, bagaimana tidak? Ketiganya sudah cukup tersohor sebagai penggemar berat Sunghoon. Mereka adalah Hyeon-Gi, Jinhee, dan Naeul.

Tiga gadis itu berdiri di ambang pintu, sengaja menghalangi jalan Emery. Saat Emery hendak lewat, tiba-tiba Naeul menjambak rambut Emery yang dikepang, dia tarik rambut itu dan berhasil membuat Emery mundur beberapa langkah sambil memegagi rambutnya.

"Auuu!!! Lepasin!" pekik Emery.

Naeul menarik sudut bibirnya.
"Ohhh ... berani ya ngelawan kakel? Ngerasa punya darah bule jadi lu seenaknya rebut Sunghoon gue?!" Naeul mencengkram rambut Emery, membuat garis itu menjerit kesakitan.

"Auuu! Gue bilang lepas."

"Apa? Gue gak ngerti lu ngomong pake bahasa apa?" tanya Naeul sambil menggoyangkan kepala Emery. Hingga.

Duggg!!!

Naeul membanting kepala Emery ke tembok dengan keras. Emery terduduk bersimpuh di lantai sambil menyandar ke tembok, dia rasakan kepalanya yang berdenyut dan terasa pusing.

Belum cukup sampai di sana, kini giliran dua konconya yang lain. Jinhee menjambak rambut Emery lagi hingga gadis itu kembali berdiri. Dengan mata berair, Emery terus memohon agar dilepaskan dari siksaan ini.

"Tolong lepasin gue! Gue gak punya salah apa pun sama kalian." Rintih Emery. Naeul langsung mencengkram kedua pipi Emery dengan sebelah tangan.

"Gak punya lu bilang?! Terus ngapain lu berduaan sama Sunghoon pas perayaan Halloween hah?! Mentang-mentang gue lagi ke luar Negeri, lu pikir bisa rebut Sunghoon gue gitu hah?!" teriak Naeul di depan wajah Emery.

[TERBIT] I Want More Blood! ¦¦ Saros Maundrell Where stories live. Discover now