Stay Alive

408 49 24
                                    

.

.

.

Yoongi memeluk erat tubuh bergetar Jungkook. Merasa miris dengan benang takdir mereka yang sama-sama kusut. Barusan Jungkook menceritakan semuanya. Alasan mengapa adiknya bisa berakhir di ruangan itu lagi.

Jungkook masih terjebak dalam kepanikannya. Namjoon tau itu, maka dia berinisiatif untuk menelfon ambulans. 

Dengan susah payah pria berdimple itu mencoba meraih ponselnya yang tadi terlempar. Sumpah Namjoon rasa tulang rusuknya patah. Itu sakit sekali, tapi ini bukan saatnya mengeluh.

Dia tersenyum kala berhasil meraih ponselnya dan menghubungi pihak rumah sakit. Mereka akan segera tiba, katanya.

Perlahan pria berdimple itu menarik nafasnya berusaha mengenyahkan segala rasa sakit di tubuhnya, namun kemudian tangannya terkepal erat saat mendengar suara pria gila yang sayangnya merupakan  ayahnya itu.

Jeon Taechyon sendiri sempat merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Anak itu baru saja melindunginya? Terkekeh kecil saat mengingat siapa ayah dari anak itu. Well, keturunan song dan hati murni mereka. Cih,

"Wahh lihat Jungkookie? Kau membunuh sahabatmu lagi! Bahkan kali ini dengan tanganmu sendiri eh? kkkk~ apa kau seorang psyco atau semacamnya?"

Namjoon melirik pada adiknya. Isakannya berhenti, tetapi air matanya tetap keluar. Pria brengsek ini ingin menghancurkan mental adiknya.

Entah keajaiban darimana, NamJoon yang tadinya benar-benar sulit melakukan pergerakan kini bangkit dan menerjang monster itu dengan pukulan bertubi-tubi.

Taechyon yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari anak kesayangannya untuk kedua kalinya pun kehabisan kesabarannya lagi.

Tepat saat kepalan tangan Namjoon akan mengenai wajahnya, dia mengelak, menarik tangan anak itu dan membanting Namjoon ke lantai.

Namjoon berteriak saat merasakan tulang punggungnya patah. Air mata keluar dari pelupuk matanya saat melihat sang Ayah baru saja akan menusuknya dengan pecahan vas yang entah sejak kapan berada di genggaman ayahnya, beruntung suara sirine ambulans menghentikan pergerakan Taechyon.

Taechyon sempat terpaku saat menyadari apa yang barusan Ia lakukan, namun setelahnya pria itu memilih untuk melarikan diri saat mendengar sirine ambulans. Tidak, dia tidak ingin ada saksi lain selain Jungkook atas percobaan pembunuhan yang baru saja dia lakukan.

Tapi tidak, Jungkook anak itu bangkit dan menahan tangannya. Pergerakan anak itu begitu cepat bahkan tanpa ia sadari pecahan vas yang tadi dia jatuhkan sudah menusuk perutnya.

"Padahal barusan aku ingin menusuk tepat di bagian jantungmu." Ujar Jungkook datar saat melihat pria itu mengerang memegangi perutnya.

Jungkook tidak peduli resiko apapun yang akan terjadi nantinya.

Greb

Jungkook terkejut saat pecahan vas ditangannya dirampas Namjoon. Pria itu menggenggam pecahan vas itu berusaha menutupi sidik jari Jungkook. Jungkook baru saja ingin merebutnya saat para petugas ambulans itu datang dengan terburu-buru dan menemukan tiga orang yang tergeletak tak berdaya. Ya, Namjoon sudah benar-benar tidak sanggup menahan kesadarannya.

Crystal SnowOnde histórias criam vida. Descubra agora