(Name) Algaritha, seorang pengelana muda berumur 14 tahun yang kabur dari rumah karna keluarganya membenci kekuatan spesial yang hadir dalam dirinya saat ia berumur 8 tahun.
(Name) selalu mencari-cari tempat tinggal tetap yang bisa ia tinggali samp...
"Ayo kita ke toko gaun didekat rumah bibi ikan." -Mirabel
"Setuju." -(Name)&Dolores
Saat di toko gaun, ada banyak pilihan gaun cantik disana, tapi pada akhirnya aku memilih untuk memakai ini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"10 Miliyar persen ini lebih baik dari gaun Isabela dan Mami tadi." Gumamku saat melihat gaun ini.
"Gaun yang tadi benar-benar mengerikan." -Dolores
"Kau benar." -Mirabel
✧✦✧
Timeskip : Hari H (Note: Maaf bnyktimeskip ini itu. Soalnya bingung mau ngapain aja, hehe.)
Jam 4 pagi
Dan aku sudah terbangun. Jika kau bertanya bagaimana perasaanku sekarang.. aku panik, gugup, tidak tahu apa yang harus ku lakukan.
"(Name) sayang! Apa kau sudah bangun?" Teriak Mami sambil mengetuk pintu kamarku, "Ah, iya! Aku sudah bangun, Mami! Sebentar lagi aku kesana!" Aku bangkit dari dudukku dan pergi mandi.
Selama mandi, aku terus overthinking dengan apa yang akan terjadi nanti siang.
Aku keluar dari kamar.
"Mami?" -(Name)
"Ah! (Name)! Ayo kemari, tukang rias bilang akan datang sebentar lagi!" -Mami
"Mana Cami?" Aku mencari Camilo diseluruh sudut ruangan, "Dia ada dikamarnya. Kau mau membangunkannya?"
"Boleh." -(Name)
Aku berjalan menuju kamar Camilo, sepanjang jalan aku seperti melewati sebuah rintangan. Ada banyak orang berlalu-lalang disekitar Casita.
Aku mengetuk pintunya, "Cami? Kau didalam?" Tak ada jawaban. "Cami? Aku masuk ya." Aku memutar kenop pintu.
Aku melihat ia masih telentang dikasurnya, kausnya terangkat.. perutnya.. Aku menggeleng cepat. "Auroranya dijaga atuh mas" Aku membenarkan kausnya.
"Hei, Ayo bangun." Aku menggoyang tubuhnya, ia terbangun dan melirikku sekilas, "Bidadari menjauhlah. Aku tidak akan jatuh cinta padamu, besok aku menikah dengan (Name). Pergilah." Ia berbalik badan. Entah aku harus senang karna dia setia atau sedih karna ditolak.
"Ini aku, bodoh. Kau ingin mengundur pernikahan kita? Hari ini hari pernikahan kita." Camilo langsung terduduk. Ia menoleh kearahku, "Astaga, Hermosa! Kukira bidadari yang berusaha menggodaku" Camilo langsung memelukku.