"Menunduklah sedikit, bodoh!" Protesku.
"Hehe, cebol." Camilo menyeringai dan menekankan kata 'cebol' .
"Kau mau ku puk-" Aku menyiapkan kuda-kuda untuk memukulnya tapi Camilo langsung menahan pergelangan tanganku dan menarik pinggangku.
Camilo menyeringai sekilas dan mengecup bibirku.
"EKHEM!!"
Mirabel tiba-tiba muncul di samping kami berdua. Sialan, aku ingin tenggelam saja rasanya.
"Papi, Tía (Name) mana?" Sayup-sayup aku mendengar suara Malresa mencariku, tak lama terdengar suara Mariano, "Dia sibuk, nak. Ayo kita kesana saja." Mariano!? Apa maksudmu!?
....
Kami diusir dari kamar Malresa.
"Ini semua salahmu" -(Name)
"Maaf" -Camilo
Ditengah-tengah keheningan, Camilo tiba-tiba bersin. "Masuk angin?" Tanyaku, Ia mengusap hidungnya.
"Sepertinya iya." -Camilo
"Kurasa kau perlu ini." Aku memegang sebuah koin ditangan kiriku. Camilo mundur beberapa langkah, tak ingin mengikis jarak, aku maju beberapa langkah mengikuti Camilo, "Hermosa, kumohon, apapun selain koin itu!" Camilo berlari menjauhiku.
"Apa maksudmu!? Disaat-saat seperti ini, koin lah yang paling dibutuhkan!" Aku mengejarnya. Pada akhirnya kami berdua berlari-larian disekitar Casita sepanjang malam.
✦✧✦
Timeskip : 2 bulan kemudian
Sekarang aku, Mami, dan Isabela berada di kamar Isabela. Kami bertiga berada disini untuk memilih gaun.
"Tunggu.. bukannya gaun ini terlalu polos?" -Mami
"Kurasa, apa yang dikatakan Tía Pepa ada benarnya. Ini terlalu polos dan sederhana!" Tambah Isabela.
"Menurutku.. ini malah terlalu meriah." -(Name)
"Mungkin sedikit kita ubah disini! Lalu disini!" -Isabela
"Jangan lupakan disini, Isa!" -Mami
"Um.. guys-" Aku berusaha menghentikan Mami dan Isabela yang sedang mengacak-acak gaunnya.
"Hah! Kurasa segini sudah cukup bagus. (Name)! Bagaimana menurutmu?" Isabela mengelap keringatnya dengan tangan dan menunjukkan hasil gaunnya padaku.
'Wtf..' -(Name)
Tok tok
"Hai! Bagaimana dengan gaun-" Dolores dan Mirabel masuk tanpa kami persilahkan, "-nya.." Dolores tercengang melihat gaun hasil Mami dan Isabela. Sedangkan Mirabel hanya bisa menggigit bibir bawahnya, menahan agar ia tak menangis setelah melihat hasil gaun yang.. amburadul ini.
Dolores menatapku, "Kau ingin memakainya di hari pernikahan mu?" Aku menggeleng pasrah.
"Ah.. Em. Sebaiknya kita lihat-lihat yang lain juga. Siapa tahu ada yang lebih bagus kan? Hehe." Mirabel mendorong punggungku. "Mirabel benar. Ayo kita lihat-lihat gaun yang lain!" Tambah Dolores.
"Yasudah.. Tapi kalau kalian tidak menemukan yang cocok pakai ini saja ya!" Isabela melambaikan tangannya.
Kami keluar dari kamar Isabela, "Maaf aku ingin menangis saat melihat gaunnya." Mirabel memijam pelipisnya. "Itu gaun terburuk yang pernah aku lihat semasa hidup ku." Dolores memegang pundak Mirabel.
YOU ARE READING
My New Home【 Camilo X Reader 】
Fanfiction(Name) Algaritha, seorang pengelana muda berumur 14 tahun yang kabur dari rumah karna keluarganya membenci kekuatan spesial yang hadir dalam dirinya saat ia berumur 8 tahun. (Name) selalu mencari-cari tempat tinggal tetap yang bisa ia tinggali samp...
Chapter 11 : Malresa's Ceremony and Wedding day.
Start from the beginning
