milikku ( sanji/Zoro )

Start from the beginning
                                    

Guru mulai membacakan masing-masing kelompok, hingga pada urutan sanji

"Dan Vinsmoke sanji, sendiri" ucap guru tersebut

Semua teman sekelasnya menatapnya, mereka menatap sanji dengan sedih

Sanji memegang erat celananya

'jangan menangis! Ini harusnya baik-baik saja! Aku sudah terbiasa sendiri' batin sanji sambil mencoba menahan air matanya

"Baiklah, kau boleh melakukan nya sendiri" ucap guru, sanji hanya mengangguk

Bahkan saat piket, kedua teman piketnya meninggalkannya pulang, seolah-olah sanji tidak ada disana dan tidak pernah ada

Tiba-tiba saja angin berhembus sedikit kencang di jendela, sanji menoleh pada jendela yang belum ditutup itu

Sanji melihat sebuah kertas berwarna hitam terbang tertiup angin, kertas itu melayang masuk ke kelas

Sanji mengambil kertas itu dan hendak ingin membuangnya, namun dia membaca sesuatu di kertas itu

Kami menjual impian

Sanji bingung dengan itu, sanji mengira itu hanya sebuah tiket anak-anak, sanji membuang nya ke tempat sampah

Saat pulang, sanji menyempatkan diri untuk pergi ke danau, suasana sore hari itu, benar-benar indah, dia berharap dia menjadi tenang setelah ini

"Apa aku bisa mendapatkan teman?" Gumam sanji

Sanji menatap ke rumput, dia melihat kertas hitam itu lagi, kenapa kertas itu ada dimana-mana?

Sanji mengambil kertas itu

"Jika ini nyata, aku ingin seorang teman, teman yang sempurna" ucap sanji, sanji sebenarnya tidak percaya dengan hal seperti itu, itu mustahil

Tiba-tiba ada kucing yang menghampirinya, sanji bingung dan menatap leher kucing itu, kucing itu memiliki kalung, itu artinya kucing memiliki pemilik

"Yaampun, kau kabur lagi" ucap seseorang

Sanji menoleh padanya, seorang laki-laki berambut hijau dengan 3 anting di telinganya

"Oh maaf, apa kucingku melukai atau mengotorimu?" Tanya laki-laki itu

"T-tidak" jawab sanji

Laki-laki itu tersenyum dan mengambil kucing nya

"Kalau begitu terimakasih, beruntung kau disini, jika tidak maka kucing ku akan berlari lebih jauh, aku pergi dulu" ucap laki-laki itu dan pergi meninggalkan sanji

"Laki-laki yang ramah, dia pasti punya banyak teman" gumam sanji

Keesokan paginya, entah kebetulan atau memang sudah ditakdirkan, laki-laki berambut hijau itu bersekolah di sekolah yang sama dengan sanji

"Halo! Aku roronoa Zoro, mohon bantuannya" ucap Zoro sambil tersenyum

Benar dugaan sanji, Zoro dalam sekejap mendapatkan banyak teman, saat istirahat zoro didekati oleh anak-anak lainnya

Mereka mengobrol dengan Zoro dengan wajah ceria

Zoro menoleh ke arah sanji, dan menghampiri sanji, sanji bingung dengan sikap Zoro

"Kau laki-laki yang di pinggir danau itu" ucap Zoro menebak

"Mereka saling kenal?"

"Itu tidak mungkin"

"Wah aku tidak tau sanji mengenalnya"

Berbagai bisik-bisik terlontar

"I-iya, itu aku" jawab sanji

cerita karangan ku ( one piece )Where stories live. Discover now