• III. (A) Drunk

176 10 1
                                    

⚠️angst, 'lil fluff🤫🤫, drunk

Hari minggu pagi adalah waktu untuk bersantai, begitulah sekiranya. Sampai ia terbangun dari tidurnya, dan sadar kalau ini bukan kamarnya.

Pria yang baru saja bangun itu kemudian memegang kepalanya merasakan sakit lalu menatap sekelilingnya, interior bertema monochrome dengan cat berwarna abu tua dan beberapa foto terhias di dinding kamar itu, iya kenal persis siapa orang yang ada di foto tersebut. Ini kamar Chris atau yang kerap ia sebut dengan nama Chan, mantan kekasihnya.

Ia terdiam hingga beberapa detik kemudian mengecek dirinya sendiri, semuanya aman yang artinya dia tidak macam-macam tadi malam karena seingatnya ia habis dari club malam bersama Hyunjin dengan pacarnya, Han Jisung. Dia mabuk tapi entah kenapa sekarang dia ada disini, di kamar pria yang semalam ia sumpah serapahi itu.

Tok tok tok!

Suara pintu diketuk lalu terbuka menampilkan sosok mantan kekasihnya yang menggunakan kaos oblong dan celana pendek sebatas lutut, meskipun begitu dia tetap terlihat tampan di mata Minho.

Ia mengedipkan matanya beberapa kali hingga akhirnya sadar kalau dia menatap pria itu terlalu. . . Intens? Kalau tatapan mata bisa membunuh, mungkin Chan sudah mati karena ditatap sebegitunya oleh Minho.

"Udah bangun rupanya."

Minho tak menjawab, ia masih terkejut dan heran mengapa ia sampai disini alih-alih di apartemennya. Bukankah semalam Hyunjin dan Jisung mengantarnya pulang? Ohh atau mungkin tidak??

"Mungkin kamu kaget kenapa tiba-tiba ada di apartemenku, tepatnya di kamarku sekarang. Hyunjin bilang kamu gamau pulang ke apartemen, kamu nangis-nangis minta pulang kesini. Awalnya Hyunjin gamau anterin kamu kesini tapi karena kamu maksa sampe ngancam mau lompat dari mobilnya jadi mau gamau dia anterin kamu kesini. Aku juga kaget asal kamu tau."

Apa dia bilang?? Hahaha dia nangis tidak mau pulang ke rumahnya dan malah mau ke rumah Chan?? Yang benar saja, tidak mungkin dia seperti itu. Ohh ayolah dia bahkan membenci pria itu bagaimana bisa ia malah menginginkan pulang ke rumahnya??

"Oh, sorry ngerepotin lo. Gue pulang sekarang."

Ia beranjak dari ranjang yang tentunya pernah ia tiduri-bersama Chan karena selama menjadi sepasang kekasih mereka tinggal bersama dengan alasan agar tidak terus-terusan merasa rindu satu sama lain. Dasar bucin

Ia mengambil ponselnya yang diletakan diatas nakas oleh Chan. Lalu beranjak pergi dari tempat itu, niatnya. Namun saat ia berjalan melewati sipemilik rumah, tangannya dicekal. Ia menatap Chan, tatapannya seakan bertanya apa?

"Jangan langsung pulang, sarapan dulu. Aku udah masak karee kesukaan kamu."

Chan menatap Minho dengan tatapan memohon agar pria itu mau sarapan dirumahnya dengan masakan buatan Chan sendiri, sejujurnya dia rindu sarapan berdua bersama Minho seperti dulu sebelum mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.

Hubungan mereka berakhir dengan tidak baik-baik saja. Minho dengan emosinya dan Chan dengan kebodohannya. Hanya karena dititipkan seorang anak dari teman mama nya itu. Bukan anak-anak sih, dia sudah remaja mungkin? Entahlah Minho tidak tau anak itu, yang ia tau hanya Chan selalu menghabiskan waktu dengan anak itu, setiap hari bahkan ia memutuskan untuk tidak tinggal bersama Chan karena anak itu sangat menyebalkan menurut Minho. Chan awalnya menolak saat Minho mengatakan bahwa ia akan tinggal di apartemennya kembali. Tapi Minho tetaplah Minho, dengan emosi dia tetap pindah ke apartemen lamanya.

Hingga di bulan-bulan berikutnya, Chan semakin sibuk ya meskipun ketika ada waktu ia menghabiskannya dengan anak itu alih-alih bersama Minho kekasihnya sendiri. Mereka pergi ke tempat² yang ingin Minho kunjungi dengannya. Entah kebetulan atau apa ternyata Minho juga ada disana sendirian, ia melihat Chan sedang berpelukan dengan anak itu. Minho yang tidak terima Chan berselingkuh lantas berjalan mendekati mereka, menatapnya dengan tatapan datar. Chan jelas terkejut bukan main, kenapa pacarnya ada disana?

Short Story of BanginhoWhere stories live. Discover now