006

742 107 0
                                    

Tok tok tok.

"Masuk."

Ketika mendengar kata masuk, Taeyong dengan sopan langsung membuka pintu ruangan OSIS dengan pelan. Taeyong sudah memutuskan untuk memberi jawaban langsung saat istirahat pertama.

"Kamu Taeyong, kan?"

Taeyong langsung mengangguk sambil tersenyum sopan. Yang berkata tadi adalah Sehun, sang ketua OSIS sekaligus yang memberinya surat untuk berpatisipasi menjadi anggota OSIS tadi.

"Iya. Saya Taeyong."

"Duduk sini."

Sesuai suruhan dari Sehun, Taeyong langsung duduk dan menghadap Sehun didepan nya. Taeyong tetap mempertahankan senyum sopan nya.

"Jadi gimana jawaban nya? Setuju apa nggak?" tanya Sehun langsung pada inti nya.

Taeyong gugup untuk menjawab nya ntah mengapa. Taeyong juga nggak enak karena menolak. Padahal, kan, Taeyong diajak untuk menjadi anggota OSIS padahal Taeyong bukan siapa-siapa di sekolah ini.

"Taeyong? Kenapa diam saja?" merasa Taeyong daritadi hanya bengong seperti orang bingung, Sehun langsung melambai-lambaikan tangan di depan muka Taeyong. Dan ternyata Taeyong memang sedang nggak fokus.

"Eh, iya. Tapi sebelum nya maaf, Kak. Kenapa saya dikasih surat buat berpatisipasi jadi anggota, ya? Saya nggak calonin OSIS waktu kelas 10, saya juga orang biasa-biasa aja nggak terlalu berprestasi, terus saya juga nggak pernah bantu-bantu OSIS dan nggak berinteraksi sama anggota nya."

Sehun tersenyum mendengar celotehan Taeyong yang sedang kebingungan. Kalau dilihat-lihat Taeyong ini memang lucu ya, pikir Sehun. Sehun berdehem sebentar sebelum menjawab pertanyaan Taeyong.

"Saya sering merhatiin kamu. Terus saya lihat-lihat kamu cocok aja gitu jadi anggota OSIS."

Taeyong mengernyitkan dahi nya samar, agar masih terlihat sopan. Sehun sering memerhatikan nya? Benarkah? Dimana? Setiap istirahat Taeyong langsung ke atap dan akhir-akhir ini selalu bersama Jaehyun saja. Nggak mungkin juga kalau Sehun mengintip Taeyong di atap. Istirahat kedua? Taeyong jarang sekali untuk keluar dan memilih menghabiskan istirahat kedua di kelas bersama Ten dan Jungwoo. Taeyong ke kantin sangat jarang, Taeyong ke kantin hanya saat awal-awal masuk SMA sini dan ketika sedang ingin membeli minuman botol kemasan. Jadi kapan Sehun memerhatikan nya?

"Ohh gitu ya." Walaupun Taeyong masih penasaran darimana Sehun memperhatikan nya, namun Taeyong memilih untuk diam saja. Taeyong lagi-lagi takut kelihatan nggak sopan didepan sang ketos.

"Iya. Jadi gimana jawaban kamu? Saya harap kamu mau."

Taeyong menunduk. Nggak enak untuk menjawab nya. Tapi mau bagaimana lagi? Taeyong nggak tertarik menjadi anggota OSIS dan nggak mau terlalu mencolok di sekolah ini.

"Maaf. Tapi saya tolak tawaran nya. Maaf banget kalau misalnya saya nggak tau terimakasih karena saya diajak langsung sama ketua OSIS nya tapi saya nolak. Kalau boleh jujur, saya kurang tertarik untuk berorganisasi."

Keadaan langsung hening. Sehun diam maupun Taeyong. Taeyong masih menundukan kepala nya, nggak berani melihat Sehun takut kalau wajah Sehun terlihat kecewa dan Taeyong merasa bersalah. Lama nggak ada yang berbicara, akhirnya Sehun mengangkat suara nya.

"Gapapa."

Taeyong langsung mengangkat wajahnya dan melihat Sehun sedang tersenyum manis. Taeyong refleks menghelaskan nafasnya lega.

"Saya mengajak bukan memaksa. Keputusan tetap ditangan kamu, kalau kamu menolak ya saya hargai keputusan kamu. Mungkin emang kamu nggak cocok di organisasi OSIS."

ADIK KELAS • Jaeyong✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt