*

Motor Malvin berhenti di cafe tempat Giandra bekerja, Malvin menelusuri setiap inci Cafe itu.

Giandra turun di bantu oleh Malvin, Giandra menghampiri Malvin dan mendekat ke arah kekasihnya itu.

"Gia kerja dulu ya?! Tapi Gia mau cium sama peluk biar Gia gak kangen sama Malvin!"

Malvin menarik tangan Giandra dan memeluk kekasihnya dengan posesif, pinggang Giandra terlihat sangat indah dengan lengan Malvin melingkar disana.

Malvin membenarkan rambut Giandra yang sedikit berantakan itu dan tersenyum.

"Gia jangan Nakal ya! Kalau ada yang bikin Gia kesel Gia gak boleh marah-marah, Gia harus kasih senyum termanis Gia buat Bos supaya Gia di sukai sama pelanggan"

Malvin memberikan nasihat dengan mengelus rambut Giandra lembut, Giandra mendonggak dan mengangguk.

"Cup!"

"Malvin pulang ya, kalau Gia sudah selesai telpon Malvin nanti Malvin jemput!"

"Siap Big Bos!" Giandra memberi hormat ke arah Malvin membuat Malvin terkekeh karena Giandra sangat menggemaskan.

"Baiklah, Baby Bos! Big bos pulang dulu sampai jumpa cantik nya Malvin!"

"Pay pay Malvin!" Malvin tersenyum melihat Giandra yang berjalan dengan ria ke arah cafe.

Setelah Malvin rasa aman dengan segera Malvin meninggalkan cafe tempat Giandra bekerja untuk pulang ke rumah nya.

Malvin sebelum ke rumah Giandra di telpon oleh pihak rumah sakit dan pihak rumah sakit mengatakan bahwa Mama nya kabur dan Rumah sakit menyuruh malvin mencari tapi sang papa bila tidak perlu di cari.

Malvin tidak masalah karena Malvin tau mama nya dimana, biarkan mama nya sembuh total di bantu oleh dokter yang Malvin kenal itu.   

****

"Lo kenapa natap barista itu terus sih Vin?!"

Seorang pria yang di panggil namanya menoleh dan terkekeh dengan kecil.

"Lo tau barista itu? Cantik! Tapi sayang dia punya Adek tiri gue!"

"Malvin maksud Lo?"

Pria itu mengangguk dengan kecil dengan mata tak berhenti menatap ke arah barista Pria yang terlihat sangat cantik dan manis di waktu yang bersamaan.

"Terus Seorang Tuan Alvian Dharmawan mau apa nih?"

"Di rebut boleh gak sih?"

Si teman Malah tertawa dengan keras mendengar ucapan Alvian si Kakak tiri Malvin itu.

"Tanya dulu dia nya mau gak?! Jangan asal rebut tapi dia nya gak mau sama Lo percuma itu!"

Alvian tertawa dengan kecil, apa yang tidak bisa Alvian dapatkan? Papa Malvin saja bisa Alvian dapatkan apalagi Laki-laki cantik yang menjadi kekasih adik tiri nya itu..

"Apa yang gak bisa Alvian rebut? Harta? Kasih sayang dari papa? Kekuasaan? Gue bahkan bisa rebut itu dari Malvin apalagi dia"

Alvian itu sombong dan benar ada nya dia selalu menyombong dirinya dan membanggakan dirinya sendiri.

HoMe For Me (END) [Pdf Versi] ✓Where stories live. Discover now