pregnancy (Scoupsé)✓

Start from the beginning
                                    

"Rosé kenalkan, dia Scoups teman bisnis kami. Sebenarnya nama aslinya Seungcheol tapi entahlah kenapa dia tidak suka dipanggil begitu." Mingyu meringis setelah mendapat tatapan tajam dari Seungcheol.

"Nah Rosé, dia kesini yang akan membayar makanan kita ya karena kita sedang tanggal tua. Kenapa kau tadi marah marah—Aw sekarang kau mencibitku!" Rasanya sekarang Rosé ingin melakukan sesuatu pada Minghao lebih dari sekedar cubitan saja.

Seungcehol diam-diam tersenyum, ternyata perempuan disampingnya ini masih sama saja. "Kenapa marah hm?"

Rosé semakin terkejut, dalam hatinya dia sudah mengutuk habis-habisan Seungcheol yang berbicara sok seksi padanya. Dia pikir Rosé akan suka, sebenarnya iya sih suka sedikit.

"Tidak!"

Bibir Seungcheol berkedut akhirnya dia tertawa juga setelah menahannya daritadi. "Cuek sekali ya dia. Menggemaskan."

"Hey!" Rosé memukul tangan Seungcheol yang mengusak kepalanya. Apa-apaan pria itu melakukan hal gila didepan temannya. Sekarang ketiga temannya hanya diam sambil terheran menyaksikan interaksi mereka berdua.

"Kalian kelihatannya sudah akrab ya?" Dokyeom menyela pertengkaran mereka.

"Hah mana ada! Kenapa kalian bisa berteman dengan orang ini. Dia sangat menjengkelkan."

"Sebenarnya Rosé, aku juga merasakan hal yang sama. Tapi mau bagaimana lagi uangnya banyak jadi yasudah." Mingyu menyahut tidak peduli dan begitu lantang mengatakannya didepan Seungcheol.

"Aku mau pulang, Mingyu antar aku pulang. Kau tadi yang menjemput ku kan." Rosé hendak kembali berdiri, tapi tangan Seungcheol menariknya untuk duduk kembali. Karena Rosé belum persiapan apa-apa jadilah dia jatuh di pangkuan Seungcheol.

"YA!" Mingyu, Dokyeom dan Minghao berteriak secara bersamaan menyaksikan mereka berdua.

"Dasar Seungcheol mesum, kau mengambil kesempatan ya!" Minghao yang berada disebelah Rosé menarik Rosé untuk berdiri.

"Tidak ada yang ku ijinkan pulang, kalau nekat bayar saja pesanan kalian sendiri. Aku tidak peduli."

"Ya ampun kejamnya...."

"Dan kau." Rosé terperanjat saat Seungcehol menunjuknya. "Kalau mau pulang, pulanglah sendiri. Jangan merepotkan teman-temanku." Perkataan Seungcheol mampu membuat Rosé terkejut dan tidak bisa mempercayainya.

Ketiga temannya yang lain pun tidak ada yang membelanya sama sekali dan hanya diam saja. Mereka menatap Rosé dengan rasa bersalah namun tidak berani bertindak.

 Mereka menatap Rosé dengan rasa bersalah namun tidak berani bertindak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oneshoot ROSÉ and BoysWhere stories live. Discover now