Three

1.5K 243 2
                                    

Kiara memandangi baju wisuda berwarna hitam yang ia gantung di lemari sambil membayangkan akan seburuk apa acara wisudanya besok. Menghembuskan napasnya pelan lalu berjalan menuju laci tepat dimana ia menyimpan barang-barang penting.

Ia membuka kotak yang berisi album foto kenangannya. Dirinya tersenyum saat melihat foto keluarganya yang masih lengkap, dirinya merindukan sosok sang bunda yang telah meninggal sepuluh tahun yang lalu. Senyumnya melebar saat melihat ia memakai topi pemberian mendiang bundanya yang masih sering ia pakai hingga saat ini.

Lembar demi lembar ia telusuri hingga ia menemukan sebuah polaroid antara dirinya dan sang sahabat sekaligus mantan pacarnya, Windy. Senyuman miris terukir di bibirnya.

 Senyuman miris terukir di bibirnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Fuck you, Bian."

Kiara sangat menyesali perbuatannya, jika saja saat itu Bian tidak menghianati dan menyakitinya, ia pasti tidak akan memiliki rasa trauma dengan banyaknya pria yang ada di luar sana, semenjak itulah ia mulai tertarik dengan sesama jenis, ditambah lagi dengan faktor kesepian dan Windy yang selalu ada untuknya.

Tapi jika sudah begini, apa yang harus ia lakukan? Hubungan persahabatan yang mereka jalin sejak sekolah menengat pertama hancur begitu saja, semua ini salahnya.

"Arghh gak adil!" dirinya berteriak keras.

Ia mengacak rambutnya frustasi, kemudian berusaha untuk tenang. Menarik napas perlahan, kemudian menghembuskannya. Kiara mencoba ikhlas untuk menghadapi hal ini.

Menarik selimut dan memejamkan mata adalah cara terbaik untuk tenang, ia harus datang ke acara wisudanya besok, meskipun hanya seorang diri.

Lagipula seorang Kiara Binara memiliki kepribadian yang tidak suka bergantung dengan orang lain, jadi seharusnya ia baik-baik saja besok.

***

Pagi hari yang cerah akhirnya datang juga, kicauan burung menyapa seorang perempuan dengan topi wisuda yang melekat di kepalanya. Sekarang ini ia telah duduk menyaksikan teman seangkatannya melempar topi bersama.

Senyuman tipisnya terukir saat para temannya bersorak meriah, terkadang ia berandai bisa bergabung dan merayakan rasa bahagia bersama, tapi apa daya, dirinya bahkan tak memiliki teman sekarang.

Kalian pasti mengenalnya, itu Kiara Binara si lulusan terbaik tahun ini. Jika teman seangkatannya masih sibuk merayakan acara kelulusan, dirinya justru lebih memilih untuk pulang. Lagipula tidak ada orang istimewa juga yang datang ke acara wisudanya hari ini.

Tin! Tin!

Suara klakson mobil itu hampir saja membuat Kiara jantungan. Kiara sudah siap memaki si pemilik mobil, tapi betapa kagetnya ia saat meihat pengendara itu turun dari mobilnya.

"Hai!"

Kiara menaikkan alisanya tak percaya, dirinya harus menemui orang gila dengan jas hitam itu lagi?

Somebody || JenRinaWhere stories live. Discover now