Chapter 3 - Pesta Ulang Tahun

2K 342 84
                                    

Hari ini diadakan pesta ulang tahun ke lima untuk Acacia dan Achilles di aula Istana khusus pesta. Sepertinya Anastacius kurang kerjaan makanya menuruti saja permintaan Achilles.

Kini Achilles dan Acacia yang sudah dirias berdiri di depan pintu masuk khusus tokoh utama pesta, mereka berada dalam gendongan pengasuh mereka. Dasha adalah pengasuh Acacia, dan Vira adalah pengasuh Achilles, mereka juga adalah pelayan pribadi mendiang permaisuri Lydia.

Pintu tersebut terbuka. Para tamu di aula sontak menoleh memerhatikan Achilles dan Acacia yang mengenakan pakaian serasi berwarna biru muda memasuki aula dalam gendongan kedua pengasuh mereka. Keempat orang itu lalu naik ke atas panggung kecil di mana singgasana Kaisar berada dan diduduki Anastacius.

"Selamat ulang tahun ke-5 Achilles, Acacia," ucap Anastacius tersenyum.

"Terima kasih, Ayah," balas Achilles dan Acacia tersenyum.

Anastacius beralih menatap ke arah kerumunan tamu. "Ini pertama kalinya aku memperkenalkan anak-anakku. Mereka adalah Achilles De Alger Obelia dan Acacia De Alger Obelia, anak-anak yang kusayangi."

Kusayangi, batin Achilles dan Acacia berekspresi jijik.

"Sebelum kita menikmati pesta ini, aku mau memberitahu kalian hadiah apa yang akan kuberikan kepada anak-anakku." Anastacius kembali menatap anak-anaknya. "Achilles De Alger Obelia, aku menetapkanmu sebagai putra mahkota Obelia mulai sekarang. Acacia De Alger Obelia, mempertimbangkanmu yang seusia Achilles dan hanya beda tiga menit darinya, aku memberimu kekuasaan setara dengan posisi putri mahkota, meski kau bukan pewaris takhta. Ini hadiahku untuk kalian berdua."

Bagus, dengan begini mereka akan berkelahi dan saling membunuh demi takhta tanpa kau harus mengotori tanganmu sendiri, bisik Aeternitas dalam pikiran Anastacius.

Para bangsawan seketika berbisik-bisik menyadari tujuan Anastacius yang ingin membuat anak-anaknya saling membunuh demi takhta di masa depan.

Acacia dan Achilles memahami juga tujuan Anastacius. Mereka spontan saling berpandangan. Seringaian sombong seketika terulas di bibir Acacia, dibalas tatapan kesal Achilles. Berbeda dengan tujuan Anastacius, mereka tak tertarik memperebutkan takhta, tapi kalau soal berkelahi itu sudah kebiasaan mereka setiap hari.

Berarti aku dapat hak memerintah, tanpa kewajiban seorang pewaris takhta? Ini nikmat bagi kaum mageran sepertiku! Hahahaha, batin Acacia.

Mana bisa begitu! Di mana-mana harus menyelesaikan kewajiban baru dapat hak. Tapi Acacia dapat hak saja. Ini tidak ketidakadilan bagi kaum mageran sepertiku! batin Achilles.

"Kalau begitu sekarang langsung kita mulai saja acaranya!" Anastacius mengangkat tinggi gelas wine-nya, diikuti para bangsawan di sana yang bersorak 'selamat ulang tahun putra mahkota Achilles, tuan putri Acacia'.

≪•◦ ❈ ◦•≫

"Hai Paman!" sapa Achilles dan Acacia duduk di kursi dekat Claude yang berada di paling pojok aula. Kedua pengasuh yang mengantar mereka kini berdiri di kanan kiri mereka.

Claude berdeham saja.

"Paman, coba lihat tunangan Paman." Acacia menunjuk suatu tempat.

Claude mengikuti arah telunjuk Acacia mengarah. Dia bisa melihat Penelope mendekati Anastacius yang duduk di singgasana dengan wajah malu-malu.

"Menjijikan, dia genit sekali. Aku yakin dia mau menggoda ayahku! Paman jaga tunangan Paman dong supaya tidak menempeli ayahku," ucap Acacia.

"Benar. Jangan sampai bukan jadi bibi, tapi dia malah menjadi ibu baru kami," timpal Achilles.

Anastacius Childrens [WMMAP Fanfiction] ✔ EndWhere stories live. Discover now