2. Seperti Bertarung Dalam Genre

14 11 0
                                    

~🕝~

"Apa kau kenal dia?" tanya pria tampan itu kepada Cindy.

"Tidak juga, aku baru kenal dia tadi. Memangnya kenapa?" jawab Cindy terlihat bingung.

"Hmmm. Nggak ada apa-apa, aku cuma pengen tahu dia lebih dekat," balas pria itu dengan polos.

"Kau suka dia?" tanya Cindy tersenyum tipis.

Setelah mendapatkan penghargaan itu, dengan raut wajah yang senang sambil memegang piala emas dan sebingkai sertifikat penghargaan, Karina kembali menuju ke mejanya. Cindy yang juga ikut bahagia memberikan tepuk tangan kecil kepada Karin, dan memberikan selamat untuknya.

"Kamu luar biasa Karin, semoga kedepannya bisa sukses lagi yah!" ucap Cindy tersenyum ke arah Karin.

"Terima kasih Cindy! Semoga kesuksesan ini bisa menular ke kamu!" balas Karin yang masih terlihat senang.

Berikutnya adalah pengumuman pemenang nominasi Novel Best Seller. Karin menatap pria yang berada disampingnya tanpa ekspresi. Dia pun berfikir bahwa pria ini mungkin tidak cukup untuk bisa menang dalam penghargaan malam ini. Karena selama acara ini dia terlihat sangat biasa-biasa saja.

***

"Baiklah! Sekarang penghargaan untuk nominasi Novel Best Seller diraih oleh... Ezra Naufal. Untuk pemenang silahkan menuju ke panggung," ucap pembawa acara dengan singkat.

Semua peserta bertepuk tangan untuk pemenang. Karina berusaha mencari orang yang disebutkan tadi, tiba-tiba tercengang saat pria yang di sampingnya berdiri dan berjalan menuju panggung. Dia adalah Ezra pemenang penghargaan untuk Novel Best Seller.

Karina tak menyangka bahwa pria gila yang duduk di sampingnya bisa juga mendapatkan penghargaan, setelah ia berfikir aneh-aneh terhadap pria itu.

Memang benar jangan menilai seseorang dari covernya. Cindy yang juga tercengang mendengar hal itu, tak menyangka bahwa pemenang selanjutnya adalah pria yang baru saja ditemaninya bicara.

"Wah! Pria itu benar-benar luar biasa," ucap Cindy kagum sambil bertepuk tangan.

"Iya! Selain tampan, dia juga penulis yang hebat. Aku juga pernah baca novelnya," balas Hanna yang berada disamping Cindy.

"Oh iya, tadi dia menanyakan tentang kamu," kata Cindy mengalih pandangannya ke arah Karina.

Respon dari Karina hanya memperlihatkan kebingungan di wajahnya, baru pertama kalinya, seorang pria penasaran dengan dirinya. Selama ini dia hanya menggambar sampai lupa dengan hal-hal yang romantis.

"Mungkin dia suka sama kamu, cara pandangannya saja saat kamu diatas panggung sangat dalam," lanjut Cindy berusaha meyakinkan Karin.

"Sampai segitunya. Tidak mungkin, lagian juga dia bukan tipe ku, hahahahaha," balas Karin sedikit malu dan tertawa.

***

Puncak acara penghargaan pun telah selesai, semua para tamu undangan bersiap meninggalkan ruangan tersebut. Meskipun keduanya baru saja berkenalan, Karina dan Cindy tetap saling mengucapkan salam perpisahan.

"Boleh aku minta kontakmu? Semoga kita bisa bertemu lagi, jangan lupa hubungi aku yah!" kata Cindy melepas pelukan dari Karina.

"Baiklah, ini! Dengan ucapan yang sama. Kalau begitu, aku duluan yah!" balas Karin memberikan nomor teleponnya, kemudian melambaikan tangan kearah Cindy tanda perpisahan.

Setelah tubuh Karin mulai tak terlihat dari rombongan tamu undangan, terlihat Ezra berjalan menghampiri Cindy yang sedang melambaikan tangan kearahnya, Ezra tersenyum dan mempercepat langkahnya ke arah Cindy.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 17, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Authors and The Dream IslandWhere stories live. Discover now