Jake, seorang siswi berstatus bottom yang hidup tanpa kedua orang tua. Pada mulanya, kehidupan Jake berjalan baik seperti biasa, sehingga pada suatu hari hidupnya berubah 360 darjat.
Jake menerima sebuah teddy bear dari Jungwon. Jungwon juga bilang...
"Jangan berlarian Johnny, aku tidak akan lari. Nanti kalau kau kelelahan bagaimana?" Ucap Jake setelah Johnny sampai dihadapannya.
"Tidak apa apa, Jake. Aku takut kau meninggalkanku seperti waktu itu." Kata Johnny dengan cemberut.
"Hehe maafkan aku Johnny. Ayo cepetan ke kelas, nanti kita bakal didenda gara gara telat ke sekolah."
"Ah iya, ayo!"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Jake." Panggil Johnny setelah gurunya keluar dari kelas.
"Hm? Apa yang kau mau bilang Johnny?"
"Kau mau istirahat Jake? Kalau kau mau, ayo cepetan berlari ke kantin. Nanti tempatnya penuh."
"Engga Johnny, aku sudah membuat bekal untuk kita berdua."
"Waa, kamu bener bener ya bikin bekal buat aku Jake. Sedangkan kemarin aku hanya bercanda." Johnny tersenyum.
"Ku kira kau benar benar mahu, bangun juga aku jam 4 pagi semata mata memasak bekal untukmu. Yasudah, aku makan sendiri aja." Ngambek Jake membawa dua bekal makanan berjalan menuju rooftoop dan meninggalkan Johnny sendiri di kelas.
"Hey- JAKE HEY TUNGGU! AKU KIRA KAU TIDAK MASAK UNTUKKU, BUKANNYA AKU TIDAK MAHU! JAK- itu anak benar benar ngambek. Lah aku sendiri kenapa disini? Seharusnya aku mengejarnya! JAKE TUNGGU AKU!" Johnny pun mengejar Jake sehingga ke rooftoop.
skip.
kreakk...
Jake membuka pintu besi rooftoop yang sedikit berkarat itu. Jake merasakan angin sepoi sepoi terkena mukanya.
Jake mengalihkan pandangannya ke samping kiri, ada 10 meja disana dengan 5 orang murid di 3 meja. Kemudian, Jake mengalihkan pandangannya ke samping kanan, ada satu siswa- ah tidak. Kakak kelasnya Jake, sedang menghisap vape ditangannya.
Jake berjalan menuju meja kosong yang terdapat di pandangan samping kirinya dan mendudukkan badannya di atas kerusi sambil menunggu Jungwon atau bisa dipanggil Johnny.
Jake tau Johnny bakal mengejarnya, Johnny kan tidak punya teman? Ahahaha maafkan Jake, dia sedikit kejam.
"Hah hah hah, Jake! Kenapa meninggalku? Huh lelah sekali!" Cemberut Johnny sambil mendudukkan badannya di kerusi hadapan Jake.
"Kenapa aku meninggalkan mu? Itu karna kau terlalu nyebelin. Kan kemarin kau bilang kau mahu makan bekal yang aku buat, harini pula kau bilang 'waa kau benar benar membuat bekal kepadaku?' Bukankah itu soalan yang ga patut ditanya?" Tutur Jake.
"Iya Jake, maafkan aku. Aku kira kau tidak akan membuat bekal untukku. Kan kau sedikit pelit bersamaku." Ucap Johnny sedikit memperlahankan bicaranya pada ayat akhir.
"Huh?! Apa kau bilang?! Pelit?! Kau mau aku tarik semula bekal ini Yang Jungwon?!" Marah Jake dengan mata membesar. Begitulah pangilan mereka jika duduk berdua, Jungwon dan Jaeyun.
"Hehe- Enggak enggak, sana lanjut makan. Tidak baik marah marah Jaeyun, nanti cepat tua. Kau mau cepat tua?"
"Alasan tua apa semacam itu huh? Cepetan makan, aku mau ke perpustakaan selepas ini."
"Baik nona!" Seru Johnny.
"Aku laki laki!"
"Tapi kau cantik, Jake!"
"Enak saja kau! Aku tampan ya!"
Sedari tadi ada yang mendengar pertuturan mereka. Dia tersenyum puas saat mendengar Johnny bilang, "tapi kau cantik, Jake!"
"Ya, dia memang cantik. Sim Jaeyun."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
cast:
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sim Jaeyun, Jake.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.