Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setelah tadi menghabiskan waktu di Dufan dan hari juga sudah mulai sore. Aran membawa Chika dan Arka menuju pantai. Walau awalnya Chika menolak karena usaha Aran yang membawa mereka ke Dufan tidak mengembalikan mood Chika
Aran tau perubahan sikap Chika pasti karena ucapannya tadi. Jadi sebisa mungkin ia ingin mengembalikan mood Chika. Ia tidak mau dimarahi Keynal dan Ve jika nanti pulang-pulang anaknya marah-marah karenanya.
"Pak Aran ngapain kesini sih? Udah tau saya capek, saya maunya pulang bukan kesini. Mood saya rusak harusnya Pak Aran ngerti dong" cerocos Chika
Mereka baru saja sampai diparkiran pantai. Aran hanya diam tidak peduli dengan celotehan Chika. Ia menggendong Arka dan kembali menggandeng tangan Chika.
Jam menunjukkan pukul 4 sore. Sepertinya Aran akan disini untuk beberapa jam kedepan. Ia ingin menikmati matahari terbenam.
"Kalian duduk disini. Saya mau beli es kelapa" ujar Aran
Beberapa saat kemudian Aran kembali dengan dua kelapa muda ditangannya. Ia meletakkan kelapa muda itu diatas meja.
"Kamu gak suka pantai?" Tanya Aran ada Chika
"Panas" jawab Chika
"Minum dulu es kelapanya masih seger itu" ujar Aran
Chika hanya melihat sekilas pada Aran yang duduk dikursi depannya. Sedangkan Aran tengah melihat Arka yang sudah berlari bermain pasir.
Beberapa saat kemudian, Aran bangkit dari duduk menyusul anaknya yang tengah membuat sesuatu disana. Chika hanya memperhatikan mereka berdua sembari memangku es kelapanya.
Senyum Chika terlihat saat melihat Aran yang tertawa bahagia bersama Arka. Sesekali Chika juga mengabadikan momen itu dengan memotret mereka.
Chika sendiri tidak tau kenapa dirinya bisa sesuka itu pada gurunya yang berstatus sebagai Duda. Ia hanya mengikuti arah hatinya saja.
"Bunda" teriak Arka
Chika hanya melambaikan tangannya pada Arka. Namun Arka berlari ke arahnya dan mengajak Chika untuk bermain pasir.
Sesampainya disana Chika bisa melihat tulisan dipasir 'Bunda harus senyum'. Chika menolehkan kepalanya pada Aran dengan maksud bertanya.
"Arka minta bantu saya buat tulis itu. Katanya dari tadi kamu murung terus" ucap Aran
