Tidak, sebenarnya tidak akan ada yang saling melupakan tapi menerima apa yang sudah di gariskan untuk kedua nya

Kedua nya percaya akan takdir ketika mereka di pertemukan itu adalah sebuah takdir tapi bertemu bukan berarti untuk selama nya, akan ada takdir takdir lain yang mengiringi setiap kehidupan hingga mencapai kematian.























________________________________





























"Kau sudah siap? 15 menit lagi kita akan pergi ke gereja"
Tanya sang kakak pada adik laki-laki nya

"Pukul berapa pemberkatan nya, aku lupa? " Sang adik menimpali sambil menatap diri nya sendiri di depan sebuah cermin, menunjukan bayangan gagah dengan rambut pirang rapi, juga tatapan biru yang sayu di tambah pakaian tuxedo putih yang terlihat menawan di tubuh sempurna itu

Jongseong, pria itu mengulem bibir tidak menyangka sebenarnya sunghoon akan menyetujui perjodohan ini setelah sang adik mengatakan jika ia memiliki seseorang yang sangat di cintai
Jongseong sangat mengerti perasaan sunghoon saat ini, karna sepanjang hidup ini lah yang ia rasakan
"Pukul 8 pagi dan ayah sudah menunggu mu, mempelai perempuan juga sudah di perjalanan"

Lanjut jongseong lalu menepuk bahu sunghoon pelan hingga sang adik berbalik menghadap nya
"Kau yakin bisa melakukan ini? Jangan memaksakan diri mu seperti aku. Aku tidak ingin kau menyesal"

Sunghoon tersenyum tenang
"Aku percaya pada sunoo, dia bilang ini keputusan yang tepat. Dan mungkin justru jika aku tidak melakukan ini akan ada banyak penyesalan yang aku rasakan nanti"

"Susan gadis cantik yang sangat baik" Lanjut sunghoon lagi entah mengapa itu membuat jongseong berkaca dan merasakan sesak di dada nya

"Ya, dia yang terbaik untuk mu itu kata sunoo kan, apa yang di katakan anak itu memang selalu benar" Jongseong mengangguk ia menarik tubuh tegap sang adik yang lebih tinggi sedikit dari nya untuk di beri pelukan

"Boleh aku meminta satu hal dari mu? " Ucap sunghoon pelan dalam pelukan sang kakak

"Tentu"

"Tolong jaga sunoo untuk ku"

Jongseong menutup mata mengangguk tanpa ragu lalu semakin mempererat pelukan nya
"Pasti".






























"Kalian sudah resmi menjadi suami istri dalam suka maupun duka kalian akan selalu bersama hingga mau memisahkan"

Tepukan riuh menggema di setiap sudut gereja, tidak ada hiasan mewah juga sewa menyewa hotel semua murni mengalir dengan hidmat pasangan pengantin juga tamu undangan memakai pakaian putih yang senada tidak ada pesta yang meriah semua berjalan dengan baik juga sederhana dan semua itu adalah permintaan dari pempelai perempuan

Tamu berdiri dari kursi mereka saat tiba dalam ritual sakral, sedikit tergelak saat pengantin perempuan gugup kala sunghoon mendekatkan wajah nya, gadis lugu dan polos ini sedikit takut tapi belaian yang sunghoon berikan di kedua tangan gadis itu membuat sesi ciuman itu berakhir dengan baik
Dan tepukan riuh kembali terdengar setelah itu, semua tersenyum bahagia penuh suka cita ada pula yang menangis haru itu pun terjadi pada satu tamu undangan yang duduk di kursi paling belakang

Sunoo hadir di sana, sebagai sahabat terbaik sunghoon ia pun bertemu dengan ayah juga kakak sunghoon sebelum pembagian kertas undangan
Si manis itu terlihat cantik dengan pakaian putih yang formal juga rambut berkilau nya ketika di terpa cahaya

Sunoo berdiri ikut bertepuk tangan riuh dengan senyuman manis yang tak luntur dari wajah nya, ini lah yang ia ingin kan, mimpi nya terwujud melihat sunghoon berdiri gagah di atas altar meski tak bersama nya tapi ia yakin setelah ini sunghoon akan lebih bahagia
Lalu bagaimana dengan diri nya sendiri? Sunoo yakin setelah ini ia pun akan lebih membahagiakan diri nya dan menghabiskan waktu untuk diri nya sendiri.

Tugas sunoo seolah sudah selesai, mengantarkan sunghoon pada kehidupan yang lebih indah dan lebih baik, tubuh mungil itu berbalik di tengah kerumunan tamu undangan yang masih bertepuk tangan

Sunoo menyeka sedut mata cantik nya lalu menghirup udara sebanyak banyak nya hingga kaki mungil itu membawa nya keluar dari dalam ruangan

Dan sunghoon pelihat itu, ia ingat sunoo bilang tidak bisa datang karna ada tes akhir untuk kuliah nya namun sosok cantik itu berjalan menjauh di antara para tamu
"Terimakasih banyak kim sunoo" Tidak pria ini katakan namun terus di gumam kan dalam hati, rasa terimakasih yang amat besar untuk sunoo di balik wajah teduh nya sunghoon sesungguh nya terluka tapi lagi-lagi ucapan sunoo tidak pernah keliru.















"Selamat nak"  Ayah sunghoon yang duduk di kursi roda kini menatap bangga pada sang putra bungsu, beliau akhir nya pulih meski tidak benar-benar total

Sunghoon membungkuk memeluk sang ayah bergantian dengan gadis yang kini resmi menjadi istri nya, setelah pemberkatan dan beberapa salam dari para tamu undangan pernikahan telah selesai

Kali ini status sunghoon sudah berganti, ia kini memiliki tanggung jawab besar tidak seperti dulu yang hanya tau memberontak dan main main

"Selamat juga untuk kesembuhan ayah" Sunghoon membalas lalu mengusap punggung ramping sang istri ketika gadis cantik ini membungkuk untuk memberi pelukan juga pada ayah mertua nya

Ayah Sunghoon berkaca, ini seperti mimpi dan di belakang nya jongseong juga menatap tak percaya si anak manja yang hanya tau membuat onar kini memulai hidup baru sebagai suami untuk seseorang

"Mari kita semua pulang" Ajak pria yang lebih tua hingga seluruh anggota keluarga mulai memasuki mobil mereka














































"Pak, mengapa mobil nya berhenti? " Sunghoon sedikit menepuk bahu sang supir ketika mobil mereka berhenti di depan persimpangan yang ramai

"Seperti nya terjadi kecelakaan tuan"

Sunghoon sedikit penasaran lalu melirik sang istri di samping nya
"Aku turun sebentar, kamu tunggu di sini oke"

Gadis itu hanya mengangguk lalu menatap punggung Sunghoon yang menjauhi mobil mereka





"Permisi, apa penyebab jalanan ini menjadi macet seperti ini? " Tanya sunghoon pada satu pria dan wanita yang baru saja pergi dari arah sumber kekacauan

"Seorang pemuda seperti nya baru menghadiri upacara pernikahan ia tertabrak mobil di persimpangan di depan sana" Satu pria menunjuk kearah tempat yang lebih ramai

Sunghoon masih sedikit bingung dan juga penasaran, apa mungkin itu salah satu tamu undangan nya? Lalu tak lama jongseong yang berada di belakang nya turun dari mobil lalu berlari terburu-buru melewati Sunghoon.

"Itu sunoo, hoon" Hanya itu yang jongseong ucapkan sebelum menembus kerumunan lebih dulu, sedangkan sunghoon yang mulai mencerna apa yang sang kakak ucap kan juga ikut berlari menembus kerumunan dengan wajah super cemas.

"Tidak, sunoo".


































________________




OUR SUN 2 (KIM SUNOO enhypen) ✔Where stories live. Discover now