Bunda Dian tersenyum melihat Giandra yang sedang berada di dapur dengan apron dan rambut di ikat.

Tadi pagi sekali Giandra menghampiri Kamar bunda Dian dan mengatakan bahwa di kamarnya ada Malvin, bunda Dian awalnya terkejut tapi setelah Giandra menjelaskan bunda Dian mengerti dan menyuruh Giandra memasak agar setelah bangun Malvin bisa langsung makan.

"Gia, bunda ada pesanan sangat banyak dan akan di ambil nanti sore minta antar Malvin untuk membeli bahan kue yaa bunda minta tolong!"

"Baik lah bunda!"

Giandra melanjutkan membuat sarapan, Giandra hanya membuat nasi goreng sosis untuk sarapan karena stok makanan sudah habis sepertinya sekarang waktunya belanja.

Giandra tersenyum mengingat Malvin yang semalam merengek meminta Giandra untuk memeluk Malvin semalaman, dan Giandra pun Mengobati wajah Malvin.

Hanya Giandra yang bisa melihat sisi lain dari Malvin, bahkan pipi Giandra memerah saat mengingat Malvin Bermanja kepada nya.

"Malvin sudah bangun atau belum yaa, Kalau Gia bangunin kasian"

Giandra bergumam sendiri dengan tangan tak bisa diam karena menyiapkan Untuk sarapan.

Giandra terdiam sebentar mencari solusi apakah Harus membangunkan Malvin atau tidak.

"Baiklah Gia bangunkan saja karena Sebentar lagi Gia mau minta antar sama Malvin!"

Giandra berjalan ke arah kamarnya dengan segera.

****

Giandra tersenyum saat melihat Malvin masih tidur dengan nyenyak, wajah cantik Giandra perlihatkan.

Giandra menghampiri Malvin dan duduk di sisi ranjang menatap wajah Malvin.

"Malvin bangun Gia udah masak nasi goreng!"

Giandra mengelus rambut Malvin yang sedikit berantakan dengan lembut.

Malvin menutup matanya dengan lengan mungil Giandra menghalau cahaya matahari yang masuk.

"Pagi cantik!"

Sapaan itu membuat wajah Giandra bersemu merah, Malvin menyapa Giandra dengan suara khas bangun tidur.

"Malvin, Malvin, Malvin ayo bangun gia sudah buatkan nasi goreng sosis untuk Malvin loh!"

Malvin tersenyum tipis melihat Giandra yang ceria di pagi hari, Malvin mendudukkan dirinya.

"Malvin rambutnya seperti singa!"

Giandra membenarkan rambut Malvin dengan Segera, Malvin tersenyum dengan gemas.

"Cup!"

Tangan Giandra berhenti sejenak dan pipinya mulai bersemu merah Malvin terkekeh melihat reaksi Giandra.

"MALVIN IH! JANGAN CIUM-CIUM SEMBARANGAN, Gia kaget"

Suara Giandra mengecil saat berucap bahwa dirinya terkejut.

Malvin mengusap rambut si gemas dengan sayang, Giandra yang menggemaskan saat malu dan memerah.

"Cantik banget sih! Sayangnya Malvin"

HoMe For Me (END) [Pdf Versi] ✓Where stories live. Discover now