Chapter 16

1.6K 151 13
                                    

.

.

.

.

09.52

"Aku tidak sabar bertemu sunoo hyung! Pasti sunoo hyung juga rindu denganku!"

"Ya, tentu saja.. siapa yang tidak bisa tidak merindukan mu sayang, kau terlalu manis untuk dilupakan." Yang lebih tua darinya mengelus kepala si 'bayi kesayangan' mereka.

"Itu benar, Aku bahkan selalu merindukan mu." Kata satu orang lainnya, ia berjalan dari arah dapur menuju meja makan. Meletakkan nampan berisi 1 gelas susu. Dan tentu langsung dihabiskan oleh si bayi kesayangan mereka.

Sudah tentu ada berapa dominant disini.

"Dasar gombal! Pantas saja banyak yang suka padamu, huh!" Dengus si manis sambil mempoutkan bibir tebalnya.

"Ku rasa aku ingin memakan mu sekarang. Terlalu sayang untuk dilewatkan. Bukan begitu, sunghoon?" Ucapnya sembari meletakkan gelas kosong pada wastafel.

"Tidak mengelak, jake." Sunghoon segera menghampiri bayi kesayangan mereka, menggendongnya ala pengantin.

"TIDAKKK! KASIAN AEGI NANTI KENA TSUNAMI HYUNG! TURUNKAN AKU!" Walaupun keras, teriakan itu tidak akan di gubris oleh dua suaminya. Yah, riki pasrah.
.

.

.






















Siang ini, sunoo pergi ke supermarket sendiri.

Iya sendiri..

Karena katanya ia ingin mendapatkan waktu 'me time' nya. Ntah ada angin apa tiba² saja ia mengatakan itu pada heeseung yang tengah menyeruput kopinya malam tadi. Untung saja di perbolehkan.

Bukan untung,, tapi karena itu harus. That's right,, sunoo memaksa heeseung tentu saja:)

"Heumm, masak apa aku untuk makan malam?" Ia berjalan sembari mendorong trolley belanja nya dengan pelan.

"Ah iya! Ada resep yang ingin ku coba kemarin. Coba kita lihat,, bahan apa saja yang di perlukan.. eumm.." Ia membuka ponselnya dan mulai mencari bahan yang sekiranya digunakan untuk memasak nanti.

Rasanya sunoo senang berada di supermarket. Dia suka melihat barang tertata rapi dan cantik. Pergi ke supermarket merupakan healing yang paling menyenangkan untuk sunoo.

Trolley yang tadi kosong kini setengahnya terisi. Entah itu daging, sayur, bumbu, jelly, permen, beberapa cookies bahkan madu. Jangan lupakan eskrim. Mint choco tentu saja. Tapi karena takut es nya mencair sedangkan ia masih mau berkeliling, yasudah es krim nya belakangan saja.

Apa ini cukup? Tapi aku kan sekalian belanja bulanan.. tidak apa kan aku belanja sebentar lagi? Toh seungwoo sedang tidur siang. Tentu saja!.. mungkin aku bisa lebih lama disini. Ah aku belum ke rak bagian ramyeon.. oh kopi juga! Eung.. Apa aku perlu beli susu juga? Bagaimana dengan bubur? Tidak, ku rasa aku tidak sedang ingin. Hmm,, baiklah!  kajja~

Karena asik dengan kegiatannya sendiri, ia tak sadar ada dua orang yang mengawasinya dari jauh.

Siapa? Suruhan heeseung? Bukan tentunya.
.

.

.














"Iya bos, dia sendirian." Salah satu dari mereka menjawab pertanyaan pria di telfon.

'Bawa dia dalam keadaan hidup, jangan sampai lecet. Atau kau yang ku jadikan lecet.'

||Heenoo▪︎Love Line||حيث تعيش القصص. اكتشف الآن