15 - Jake dan Ego nya yang tinggi

Start from the beginning
                                    

Tapi Jake hempasin tangannya,

"Apa sih?!," Amuknya lalu langsung jalan gitu aja.

Lagi lagi dicekal oleh Pak Pulu, tapi kemudian di hempas lagi oleh Jake. Percuma.

Memang susah kalo sama orang keras kepala.

Tapi Pak Pulu nggak menyerah. Cowok itu langsung menangkap tubuh Jake dan memeluknya dari belakang,

"Maafin saya Jake, saya salah ada apa?,"

Tanyanya sambil memeluk Jake erat erat.

Tapi Jake langsung meronta ronta lagi sambil marah marah,

"Apaan sih?! Ihh koteka lu nempel anjirr!! Ga usah pegang pegang bisa ga sih?!!,"

Ngedenger itu, Pak Pulu tarik nafas panjang, terus mejamin matanya beberapa detik di pundak Jake sebelum ngelepasin cowok itu. Memutar tubuh Jake, menatap ke kedua matanya,

"Saya minta maaf.. Kalau kamu marah soal kemarin," Ujarnya dengan wajah yang menyesal. Dia mikir, oh, jadi Jake nggak nyaman kemarin, waktu dia meluk, dan ngusapin kepalanya, atau nyium dia..

Tapi kemarin itu, Pak Pulu nggak bermaksud jelek.. Dia cuma sayang Jake, Jake kemarin kelihatan kedinginan lalu dia peluk, dan Jake kelihatan nyaman kemarin jadinya dia berani..

Mau nggak mau hatinya kerasa sakit sedikit.

"Jakey maafkan saya ya?," Pintanya. Dia gamau Jake marah begini ke dia, apalagi sampai sebut sebut cerai kayak kemarin. Karna kalo memang Jake nggak nyaman, Pak Pulu nggak akan maksa kok.

Jake masih ngelihatin Pak Pulu dengan mata sinis,

"Ok. Tapi tetep, mulai hari ini gue cerai sama lo,"

Alis Pak Pulu langsung menyatu,

"Kenapa? Kenapa Jakey? Saya paksa kamu nggak akan lagi, saya janji saya gitu lagi nggak,"

Ucapnya agak menggebu gebu karna dia nggak bisa nahan perasaan sekarang. Rasanya kaget, sedih sekaligus binggung jadi satu.

"Ck," Jake berdecak,

"Gue gapeduli ya. Pokoknya gue dari awal gamau nikah ama lo, sampe sekarang ya tetep gamau!! Gue gabisa ya ama lo, lo ama gue tuh beda!! Beda! Ngerti ga?!,"

Semprotnya dengan nada yang agak membentak. Menyakitkan.

Jantung Pak Pulu berdegup kencang, nafasnya agak memburu. Cowok itu ngelihat ke kedua mata Jake yang kelihatan tajam. Walaupun tatapan Jake memang hampir nggak pernah lembut ke dia selama ini, tapi kali ini rasanya sangat menyakitkan,

"T-tapi kamu nggak bisa begini..," Gumamnya nggak bisa menahan suara yang agak tercekat sedikit.

"Bisa!," Jake maju lalu dorong pundak Pak Pulu kasar dengan jari jari lentiknya,

"Bisa lah! Lo sendiri yang bilang kalo gue mau cerai lo bakal lepasin gue. Iyakan?!," Bentaknya lalu dorong pundak cowok itu sekali lagi.

Pak Pulu terdiam. Bibirnya terkatup. Dia terus terusan memandangi kedua mata kecoklatan Jake dalam dalam. Mencari cari sedikit harapan di kedua mata itu, karna dia tau kalau mata nggak akan pernah bisa bohong. Tapi setelah beberapa lama dia menyelami mata 'istri' kesayangannya itu, dia nggak menemukan apa apa. Jake.. Kelihatannya dia serius. Pak Pulu bisa lihat kalau dia serius.

Maka cowok itu menunduk, menarik nafas panjang dan menguatkan hatinya. Lalu melangkah mundur satu langkah, menjauhi Jake. Setelahnya, sekali lagi dia menatapi kedua mata Jake dalam diam. Tapi tatapan mata cowok itu tetap terlihat sama.

The Cringe Island Gets Me Too Emotional √ Sungjake | ENHYPENWhere stories live. Discover now