"Haaah... kurasa desa ini tidak akan berada dalam keadaan bagus. Aku harus bersembunyi."

Bob telah mengamati prilaku marinir baru baru ini. Dia telah mengetahui Bahwa marinir tidak akan membantu dengan cara apapun.

Ini di karenakan Nezumi, Tikus yang memimpin marinir di pulau ini, Bukanlah marinir lurus yang menjalankan tugas dengan benar.

Di bawah kepeminpinan Tikus Nezumi ini. Marinir tidak akan mencegah bajak laut manapun, dan sebaliknya. Mereka mungkin akan bekerja sama dengan bajak laut.

Berpikir sampai sini, Bob menghela nafas kasihan. Pada dirinya dan pada pulau ini.

30 menit  kemudian, bajak laut manusia ikan Arlong. Sampai di desa Cocoyasi. Mereka menyampaikan maksud mereka datang ke pulau ini.

Untuk menguasai pulau ini.

"Dengar kalian manusia bodoh! kami manusia ikan adalah mahluk yang lebih kuat dan lebih cerdas dari kalian! Jadi itu normal untuk kalian mematuhi kami, bukankah begitu?"

Dan menaklukan apapun di yang hidup di dalam pulau ini.

"Juga! Kalian harus memberikan 100 ribu belly pada kami untuk kelangsungan hidup kalian! 100 ribu per orang, anak kecil atau orang tua sama saja! Berikan setiap bulan atau kalian akan mati! Shahahahaha!"

"Apa!?"

"Mana mungkin kami mematuhi itu!"

"Aku lebih baik mati!"

Di desa Cocoyasi. Penduduk kebanyakan hanya menghasilkan 10 sampai 30 ribu belly per minggunya.

Jika penghasilan mereka tetap pada angka 30 ribu setiap minggunya, mereka mungkin bisa memenuhi tuntutan para manusia ikan, tetapi itu hanya jika mereka berpenghasilan tetap. Mereka tidak.

30 ribu belly adalah penghasilan saat usaha mereka sepenuhnya lancar. Biasanya mereka hanya akan mendapatkan 10 ribu per minggunya.

Sangat tidak mungkin untuk mendapatkan 100 ribu per bulan. Saat mereka hanya berpenghasilan 10 ribu per minggu.

tentu saja, penduduk desa Cocoyasi mencoba melawan. Tetapi mereka mengetahui kekuatan mereka, apalagi mereka tidak memiliki senapan.

Jadi mereka menghubungi yang mereka pikir bisa menghadapi bajak laut manusia ikan ini; Marinir.

"Hubungi marinir! Cepat!"

"Baiklah!"

"Ini... M-marinir tidak bisa di hubungi!"

"Apa katamu!?"

"Apakah sudah di cek? Apakah ada kesalahan apapun!?"

"Aku sudah mengeceknya! Tidak ada kesalahan apapun pada Den Den Mushi! Marinir tidak menanggapi panggilan dengan sengaja!"

Seperti yang dipikirkan Bob; marinir tidak melakukan apapun saat mengetahui ada bajak laut di desa.

Penduduk desa tidak sebodoh itu; mereka mengerti artinya saat marinir tidak bisa di hubungi.

Itu berarti marinir tidak akan membantu. Para penduduk desa hanya bisa menggertakan gigi.

manusia ikan memperhatikan ini semua saat mereka tertawa.

Kemudian, pembataian. Siapapun yang mencoba melawan aturan yang di terapkan mereka di bunuh.

Bau darah bisa di cium dari jarak 100 meter dari desa.

Penduduk desa yang melihat bagaimana kematian yang dialami orang lain hanya bisa menutup mulut dan menuruti aturan yang di tetapkan oleh Arlong, Kapten dari bajak laut manusia ikan.

Tentu saja, ada orang yang keras kepala dan mencoba melawan. Tetapi, seperti yang Bob katakan; Tidak ada yang bisa melawan. Mereka mati, di tembak, atau di tebas. Tetapi yang pasti, darah mereka yang melawan jatuh ke tanah.

Di salah satu dari banyak pohon besar di sekitar desa, Bob dengan tenang menyaksikan bajak laut manusia ikan menaklukan desa Cocoyasi.

Ayahnya, tuan Dean melawan dan di tebas kepalanya oleh manusia ikan yang memiliki 6 tangan.

Bob melihat kejadian ini dari kejauhan. Dia tetap tenang, tidak ada rasa marah atau sedih berlebihan yang seharusnya dia rasakan.

Paling paling, Bob hanya berpikir bahwa dia akan merindukan suara dentang yang di hasilkan saat ayahnya menempa senjata.

Bob sedikit bingung saat melihat ayahnya Dean, melawan manusia ikan. Dean seharusnya tidak perlu melawan karena dia bisa menghasilkan sekitar 300 ribu belly setiap bulannya. Ini karena Dean tidak hanya menempa untuk desa, tapi juga untuk marinir.

Jadi Dean bisa dengan mudah membayar setiap bulan kepada manusia ikan. Tapi saat Bob memikirkan Sifat yang dimiliki orang tua Dean itu. Dia segera menghilangkan kebingungannya.

Dean sangat keras kepala dan berani. Orang seperti itu tidak mungkin tidak melawan saat ada diktator seperti Arlong ini.

Tidak hanya Dean, Bob telah menyaksikan orang orang yang di kenalnya di bunuh oleh para manusia ikan.

Tom, Jeff, Belmerre, dan penduduk lain yang Bob kenal di tembak di kepala, atau di tebas dengan pedang.

Sementara banyak orang menangis, marah, dan sedih, Bob hanya dengan tenang menyaksikan kematian mereka.

Bob tidak berpikir untuk melawan; dia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan saat ini.

Tetapi Bob juga tidak berpikir untuk diam; dia hanya perlu waktu.

Waktu untuk menjadi cukup kuat,

Waktu untuk mengetahui kekuatan lawan,

Waktu untuk merencanakan,

Waktu untuk mempersiapkan,

Dan setelah setiap waktu terpenuhi... Bob tidak berpikir Arlong perlu hidup lagi.

AN Note;

Tidak ada kuota.

Perlu Vote.

One Piece; Seeking PeaceWhere stories live. Discover now