"Bagaimana?" Tanya Win penasaran.

Bright mendongkakan wajahnya dan melihat wajah Win tatapan Win yang penuh tanda tanya.

"Enak" Bright dapat melihat Win menghela nafas lega, dan itu membuatnya tersenyum tipis.

Mereka makan dalam diam, tidak ada suara sama sekali. Hanya suara sendok yang bersentuhan dengan piring. Bright mengedarkan pandangannya ke setiap sudut rumah Win. Sepi.

"Kenapa disini sepi sekali? Kemana kedua orangtua mu?"

"Mae dan Pho sedang berada di Pattaya. Ada masalah yang harus di selesaikan disana" Jawab Win. Ia hanya melirik Bright sekilas lalu kembali menyantap makanannya.

"Kenapa kau berbelanja sendiri tadi? Bukannya di rumah mu ada maid?"

"Memang ada, tapi aku menyuruhnya untuk pulang, aku ingin sendiri di rumah seharian tanpa ada yang ganggu"

"Berarti kau sendiri disini?" Anggukan kepala Win berikan sebagai jawaban.

"Memangnya kau tidak takut?" Tanya Bright

"Untuk apa takut? Aku bukan anak kecil!"

Setelahnya tidak ada lagi percakapan di antara keduanya. Mereka kembali makan dalam diam hingga selesai. Setelah mereka selesai makan, Win merapikan meja makan dan membawa piring kotor ke wastafel untuk di cuci. Bright sendiri? Bright hanya memperhatikan Win yang telaten dengan piring-piring yang ia pegang.

"Apa kau tidak apa-apa disini sendirian?" Tanya Bright disela-sela kesibukan Win dengan piring kotor yang ia cuci.

"Tentu, memangnya kenapa aku harus takut? Tidak ada yang perlu di takuti" Win menjawab tanpa melirik Bright. Ia mengelap piring terakhir yang ia cuci lalu menaruhnya di laci wastafel bagian bawah.

"Apa kau tidak butuh teman?"

"Tidak" Win mengelap tangannya menggunakan kain kecil lalu beralih menatap Bright yang masih duduk di meja makan.

"Apa aku boleh menginap disini?"

Win mengkerut kening mendengar pertanyaan Bright. "Bukannya aku menolak Phi untuk menginap, tapi aku benar-benar ingin sendirian di rumah" Win sama sekali tidak bermaksud menolak permintaan Bright, hanya saja mereka baru dekat dan ia tidak ingin lewat batas.

"Baiklah aku akan pulang sekarang" Mendengar kata 'pulang', Win berjalan mendekati Bright.

"Aku akan mengantarmu hingga depan"
Win berjalan lebih dulu dan Bright mengikutinya dari belakang.

"Aku pulang dulu, jika terjadi sesuatu segera telpon aku, mengerti?" Win hanya menganggukkan kepalanya.

"Ngomong-ngomong soal makanan yang kau masak tadi, enak. Aku suka" Win tersenyum mendengar ucapan Bright, ia senang jika Bright menyukai masakannya tadi.

"Aku pulang dulu. Ingat telpon aku jika terjadi sesuatu" Bright mengusap rambut Win lembut. Setiap Bright mengusap rambutnya, ia selalu terkejut. Entahlah Win merasa nyaman walaupun Bright hanya mengusap rambutnya. Bukannya risih, Win malah merasa hangat?

Setelah mobil Bright sudah tidak ada lagi di pekarangan rumahnya, Win kembali masuk kedalam. Tidak lupa Win mengunci pintu dan berjalan menuju dapur. Ia mematikan lampu dapur dan berjalan menuju tangga untuk naik ke lantai atas dimana kamarnya berada. Saat dia ingin naik tangga Win menekan saklar lampu yang terhubung ke ruang tengah lalu naik ke atas.

Only You - BrightWin Where stories live. Discover now