chapter 2

26 4 0
                                    


***


"Kau mengkhianatiku, pangeran?"

"Olea—"

Gadis dengan dress lilac itu mengangkat tangannya, isyarat untuk menyuruh calon raja itu diam.

"setelah bertahun-tahun aku menunggumu, akhirnya ini yang ku dapat?" pandangan Olea berubah nanar.

"kau tidak mengerti, apa aku terlihat bisa menolak ini?" Jungkook mendengus kasar.

"aku juga tidak ingin ini terjadi, persetan dengan raja. Jika aku bisa, jika aku ingin egois, aku tidak mau kembali ke istana." lanjut Jungkook.

"kalau begitu ayo kita pergi, ke tempat jauh yang mereka tidak tau siapa dirimu." Olea menggengam tangannya, dan dengan berat hari Jungkook melepas itu dengan perlahan.

"aku tidak bisa."

"kau mencintaiku kan?" tanya Olea lagi.

"jawab aku!" tekannya saat mulut Jungkook tidak bergerak sedikitpun.

"Olea—"

"katakan sekarang, Jungkook..., kumohon... "

Jungkook menghela nafas panjang "situasinya berubah, sekarang Sevilla menjadi tanggung ku, aku tidak bisa pergi begitu saja. Ku harap kau mengerti." ucapnya panjang, lalu kemudian meninggalkan Olea sendirian dengan perasaan sesak.

***

"putri Yein?"

"oh, hai. Anna. Selamat malam."

"Malam. Putri Yein, ada yang mengganggumu sampai sampai bangun di tengah malam begini?"

"ini baru pukul sebelas Anna. Aku hanya ingin mencari udara segar. Aku agak kesulitan tidur di tempat baru." jawabnya sambil tersenyum.

"mau saya temani putri?"

"tidak. Tidak perlu, Anna. Aku hanya ingin sendirian."

"tentu saja putri, maafkan saya. Nikmati waktu anda. Saya harap jangan terlalu lama di luar. Cuaca hari ini cukup berangin. Saya pamit."

"tentu, Anna. Terima kasih."

Pelayan istana itu membungkuk sebentar lalu pamit dan kemudian hilang dari pandangannya.

Tanpa sadar ia menghela nafas pelan, kemudian melirik kembali ke balik dinding dan tidak ada seorang pun di sana.

Perkiraannya benar, perasaan ini bukan hanya berat pada dirinya. Ia tidak tau drama macam apa yang akan ia hadapi di masa depan, tapi ia selalu  berharap bisa melewati semuanya dengan baik.

***

"berhenti, Black." Jungkook menarik tali kudanya pelan, panggilan paman Aron —yang merupakan pengurus kuda istana sekaligus instruktur kuda istana— menyuruhnya mendekat.

"terlalu pagi untuk calon raja ini berkuda."

Jungkook tersenyum tipis, benar apa yang dikatakan paman Aron, terlalu pagi untuk berkuda, bahkan embun masih menyelimuti perkarangan perternakan istana, rumput rumput ini pun masih basah.

"hanya ingin berolahraga." jawabnya singkat.

"bagaimana dengan 3 putaran?"

"tentu saja." lalu ia menghentakan kakinya sedikit agar kudanya kembali berjalan.

Sesungguhnya ia tidak fokus sedari tadi, kudanya bahkan beberapa kali kehilangan arah akibatnya dan paman Aron menyadari hal itu.

"kita berhenti di sini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AfterglowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang