Chapter 8-

3.3K 155 3
                                    

maaf pendek dan typo bertebaran dimana-mana.
Mohon saran dan kritikannya.

Cekidot


Sekarang semua siswa dan siswi sedang duduk mengelilingi api unggun. Aku duduk diantara shania dan stella. Sedangkan melody sedang memimpin acara. Aku duduk sambil memeluk lutut. Malam ini sangat dingin, untung aku membawa jaket.
"Pandangi aja terus, bisa tipis kulit si abby loe pandangin terus shan" goda stella pada shania. Kulihat pipi shania memerah. Aku meihat kearah pandangan shania.
"Apaan sih,stell" ujar shania salah tingkah. Aku melihat abby sedang memain kan gitarnya sambil benyanyi bersama beberapa teman cowoknya. Sambil sesekali abby melihat kearah kami, tepatnya shania.
"Loe sendiri giman?" Tanya stella menyikut lenganku. Aku menoleh kearahnya.
"Gimana apanya?" Tanya ku. Stella mengarah kan pandangannya kesauatu tempat. Aku juga mengikuti arah pandangannya. Aku melihat keynan sedang berjalan menuju tempat abby yang sedan memain gitar. Dan duduk disebelah seorang cowok tinggi dan putih. Yang aku tau namanya hamid.
"Keynan ve, lu sama tuh cowok es" ujar shania. Mereka suka menyebut keynan dengan cowok es. Karenan sikap keynan yang dingin. Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan mereka.
"Wahh kita bakal makan gratis nih enta" ujar shania senang.
"Yeee. Makanan aja loe cepat" celetuk stella.
"Yee, biarin" balas shania.
"Jadi loe jadian sama keynan?"tanya stella memastikan. Aku mengangguk menjawab peratanyaan stella. Aku bisa melihat raut khawatir di muka stella.
Kenapa dia? Bukannya harusnya senang ya?
"Kenapa kok muka kamu gitu stell,? Kamu gak senang?" Tanyaku padanya. Stella menggeleng.
"Bukan gak seneng ve, apa loe yakin sama keputusan loe?" Tanya stella yang membuat ku heran.
"Emang ada yang salah sama keynan stell?" Tanya ku heran, kayanya dia khawatir banget sama hubungan ku dan keynan.
"Banyak ve, banyak yang salah dengan keynan, dia itu trouble maker sekolah ve, biang onar, biang dari segala biang ve" celetuk shania yang langsung dihadiahi cubitan sama stella.
"Aduhh sakit stell" ucapnya sambil mengusap tangannya yang dicubit stella. Aku hanya tersenyum.
"Makanya kalau ngomong disaring dulu"ucap stella kesel.
"Emang santan pakek disaring" gerutu shania.
Aku kembali memandangi pangeran ku yang lagi duduk diam. Malam ini keynan mengguna sweter biru yang bertulisan have fun. Dia hanya diam menyimak teman-temannya bernyanyi. Tidak ada senyum dibibirnya. Selalu seperti itu.
Kemudian keynan menoleh kearah ku. Dan senyum itu pun keluar dari bibirnya. Keynan tersenyum kearahku. Aku pun membalas senyumnya.
"Oh Tuhan! Ternyata keynan manis banget kalau senyum kayak gitu" celetuk shania. Aku menoleh kearahnya.
"Ve, loe pakek pelet apaan sampek si cowok es itu mau senyum manis gitu"ucap stella tak percaya dengan apa yang dilihat.
"Pakek pelet cinta" ucapku sedikit lebay. Kemudian tertawa ringan. Keynan kembali melihat kearah abby yang sedang bernyanyi.
"Capek" ucap melody yang kini duduk di depan kami.
"Sukurin, emang enak" rutuk shania.
"Tau nih, ve aja santai aja nih, padahal dia juga panitia" tambah stella.
"Yee, bukan nya nymangatin malah nyukurin gue kalian" ucap melody sedikit kesel.
"Btw, abis ini kita istirahat kan? Gue udah ngantuk nih" ujar shania.
"Iya, loe kalau mau tidur sekarang juga gak apa-apa kok shan"jawab melody.
"Yang bener mel" saut shania antusias. Melody mengangguk.
"Emang nya loe gak mau ngeliatin abby lebih lama lagi shan?" Goda stella. Pipi shania kembali memerah. Walau dalam keremangan malam yang hanya diterangi api unggun. Aku bisa melihat pipi shania memerah.
"Tuh cewek ganjen banget sih," ucap melody melihat kearah tempat keynan dan teman-temannya sedang bernyanyi. Aku juga melihat kearah yang sama. Aku melihat naomi duduk disebelah keynan. Tapi kali ini keynan menghindar. Dan berpindah duduk di sebelah abby. Aku bisa melihat naomi kesel. Tapi aku tak bisa mendengar dia berbicar karena jarak yang cukup jauh.
"Tumben keynan menghindar" tambah melody.
"Takut kali" celetuk shania. Melody menoleh kearah shania.
"Takut sama siapa?"tanya melody penasaran.
"Takut dihantam badai veranda" kini stella yang menjawab.
"Apa sih" ucapku. Mereka bertiga tertawa pelan.
"Jadi udah jadian nih" goda melody pada ku. Aku menunduk malu.
"PJ nya mana nih" tambahnya lagi.
"Tenang mel, kita bakal makan gratis nanti disekolah." Jawab shania. Aku hanya tersenyum bahagia. Tak mampu membantah kata-kata shania. Aku kembali melihat kearahnya, kini gitar yang dimain kan abby sudah berpindah ketangan keynan.

Apa Itu Cinta ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang