"—aku jadi ngga khawatir lagi kalau Jeongguk pergi main malam, asalkan itu sama dia."

"Bener, Mom."

"—Ayah juga sekarang udah sedikit lega, kalau anak kita sudah akan ada yang menanggung jawab selain kita."

"Hum! semoga mereka berdua secepatnya saling jatuh hati ya, yah?"

"Semoga, kita doakan saja yang terbaik untuk hubungan mereka berdua, hm?"

"Hum!"

"Yasudah, yuk masuk! udaranya dingin nih!"

"Yuk!"



















[ 🍓 ]

Jeongguk tidak menyangka, jika malam ini, Taehyung akan membawanya pergi ke salah satu Restoran yang cukup terlihat mewah, yang ada di ibu kota.

"Silahkan, kamu pilih sesuka kamu mau makan apa malam ini, ya?"

"Seriusan? eh tapi.. gue masih belum terbiasa dinner kayak gini, apalagi sama lo.. yang notabene orang asing bagi gue.."

Taehyung yang ada di depannya hanya menyunggingkan senyuman manisnya.

"Tidak apa-apa, saya paham kok perasaan kamu gimana sekarang, belajar di biasakan aja dulu, ya?"

"Iya deh.."

"Yasudah, silahkan pilih makanan yang kamu suka."

Menerima buku pesanan dan melihat begitu banyaknya rentetan menu masakan dan jenis hidangan yang tersedia.

"Aduh gue bingunggg! lo aja deh yang pilihin! Apa aja gapapa, nanti juga gue makan kok!"

"Lho, ngga bisa gitu dong~ saya kan niat kesini untuk ajak kamu dinner, jadi andil yang memilih makannya ya disini kamu, Jeongguk."

Jeongguk berdecak, menatap malas seorang Dokter di hadapannya itu dengan tatapan sinisnya.

"Lo paham ga sih kalo gue lagi bingung??"

"—kalo gue bilang lo yang pilihin ya lo yang pilihin lah! maksa banget kenapa sih??"

Jeongguk dengan suara yang meninggi, adalah kegemasan bagi Taehyung.

Ia hanya bisa menatap pemuda manis itu dalam senyuman diamnya.

"Iyaa, maaf kalau saya terkesan memaksa. Yasudah, saya yang pilihkan ya?"

Jeongguk mengangguk, dan memberikan kembali buku pesanan itu pada Dokter tersebut.

Taehyung matanya kini tak lepas dari memandang mata calon suaminya tersebut.

Jeongguk yang peka akan pandangan tersebut seketika membesarkan matanya.

"Ngapain lo malah ngeliatin gue sih?"

"Kamu marah?" Taehyung malah bertanya balik.

Jeongguk sempat terdiam beberapa saat, hingga akhirnya ia menghela nafasnya jengah.

"Ya jelas lah gue marah, lo nya maksa sih, dasar ngeselin!"

Pemuda Kim itu hanya tersenyum lagi dan lagi,

"Baiklah, untuk semua yang menyebabkan kamu marah, saya minta maaf, ya?"

Yang lebih muda berdecak kecil,

"Udah, gausah minta maaf mulu, buruan pesen makanannya!"

"Iya, Jeongguk. Tapi jangan marah, ya?"

"Engga marah, buruan pesen!"

Taehyung pun mengangguk,

"Terimakasih sudah mau sabar dengan saya ya, maaf kalau saya bikin jengkel kamu."

Pak Dokter - taekook ☑Where stories live. Discover now