Terdapat sekelompok perempuan dan lelaki di salah satu ruangan itu yang sedang duduk berada tidak jauh dari objeknya.
"Angga, siram dia pake air panas" titahnya.
Yang bernama Angga pun segera menuruti apa yang dibilang oleh ketuanya dan Angga pun tanpa belas kasihan menyiram Cantika dengan air panas sebaskom.
Byurr
"Argh, ampun kak! panas ss" rintih Cantika pelan menahan sakit di sekujur tubuhnya.
Suara tawa menggelegar memenuhi ruangan itu, "Diem cupu!" bentaknya.
Cantika hanya bisa menatap penuh luka ke arah sang kekasih, "Angga kamu jahat!"
Angga menaikan bahunya acuh dan menarik pinggang seseorang, "Well, gue emang jahat! Lagi pun semua orang juga tau kali gak mungkin seorang Anggara Dwi Satyo mau jadi pacar lo! Kasta lo sama gue aja beda jadi mana mungkin, ya gak sayang?" ujarnya sembari tersenyum miring ke arah Cantika.
Mata Cantika memerah menahan tangis, bayangkan! dia di khianati oleh sahabat dan kekasihnya sendiri.
"Kamu? Kenapa kamu jahat sama aku, Tia?! Aku anggap kamu tulus sebagai sahabat, tapi nyatanya apa?! kamu tau kan kalau aku cinta banget sama Angga! TIA KAMU PENGKHIANAT!" teriak Cantika menangis.
Tia hanya menatap datar sembari berjalan maju ke arah Cantika, dengan kasar ia menarik rambut Cantika hingga mendongak. Sekumpulan orang yang berada disitu pun hanya diam sembari menonton pertunjukan yang begitu menarik bagi mereka.
Cantika yang mendapat serangan begitupun hanya bisa pasrah, ia menatap sahabatnya dengan kecewa
"Denger baik-baik ya, bitch! Disini lo yang jadi pelakor bukan gue! Lo tau? Gue sama Angga udah tunangan sebelum hari itu lo jadian sama Angga!" cetus tia dingin.
"Hiks gak mungkin, Angga bilang sendiri kalau dia gak punya pacar!" bantah Cantika.
Tia melepaskan tarikan itu sembari tersenyum manis dan Cantika yang melihat senyuman itu pun sadar bahwa ada yang tidak beres.
"Iya lo benar! Gue yang nyuruh Angga buat jadiin pacar lo tanpa lo sadari akhir-akhir ini, dan gue gak nyangka rencana gue berjalan mulus dengan semestinya! HAHAHA"
Cantika diam membisu menatap kosong, buliran itu pun berlomba-lomba untuk keluar hingga ia tak sadar dengan kedatangan seseorang yang sudah di hadapannya.
"Ini aku bawain minum pasti kamu haus soalnya kan dari tadi teriak-teriak terus" ucap pemuda itu lembut sembari mengelus pucuk rambut Cantika dan perlahan ia menarik rambut Cantika, Cantika pun tersentak menatap kecewa ke arahnya.
"Aku gak haus!"
Pemuda itu berdecak, "CEPAT MINUM SIALAN!"
Cantika melonjak kaget, "Aku gak haus, Devan!"
Devan yang sudah geram pun, membuka mulut Cantika kasar.
Cantika sebisa mungkin menahannya tapi apa boleh buat? Tenaga dia sudah cukup lemas.
Devan dengan segera meminumkan airnya paksa ke Cantika, Cantika hanya bisa pasrah.
Devan mendengus, "Gitu kek dari tadi, bitch!" sentak Devan dan berjalan kembali ke arah tempat duduk.
Selepas Cantika diberikan minum oleh Devan, entah mengapa badannya kini merasa sedikit aneh.
Kejadian itu pun berlalu begitu cepat, ia hanya menatap kosong tanpa memperdulikan penampilannya yang sangat berantakan dan keadaannya yang cukup memprihatinkan. Cantika hanya bisa menangis pilu mengingat kejadian tadi dan tertawa miris meratapi nasibnya.
Hingga tak lama, mata ia mulai mengabur dan kegelapan pun menyelimutinya.
Setelah itu pintu ruangan itu pun dibuka kembali dan terdapat segerombolan orang masuk ke dalam ruangan itu.
Seorang gadis berjalan dahulu, ia menatap datar tak menunjukkan ekspresi apapun. Melepas jaket yang ia gunakan dan dengan segera ia menyelimutinya ke tubuh Cantika.
"otvezti yego v bol'nitsu, zatem medlenno fizicheski i moral'no navredit' vsem, kto imeyet otnosheniye k etomu delu, i rano ubit' cheloveka, kotoryy sostavil etot plan!" perintahnya kepada seluruh anggotanya.
("Bawa dia ke rumah sakit, lalu perlahan-lahan lukai fisik dan mental semua orang yang terlibat dalam kasus ini, dan bunuh orang yang membuat rencana ini lebih awal!")
"Baik miss!"
***
Abis.
Vote woy, gue maksa.
Cerita ini murni pikiran sendiri bukan kejadian ataupun peristiwa nyata!
Dan gue mohon maaf apabila ada kesamaan dalam cerita lain karena ini murni pemikiran gue sendiri 🙏🏻
See u next chapter!
Papayyy gesss
YOU ARE READING
So, This is the Game Date!
Teen FictionMenceritakan tentang Cantika gadis polos nan lugu yang dijadikan objek bullyan di sekolahnya karena penampilan dan statusnya, hingga dimana peristiwa itu datang membuat dia merubah penampilannya dan menutup mulut bodoh mereka dengan kelicikan dan ke...
