[7] Zoro

434 50 24
                                    

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Keadaan Luffy menjadi semakin memburuk setelah kejadian tempo hari, dia menjadi mudah untuk mimisan dan pingsan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Keadaan Luffy menjadi semakin memburuk setelah kejadian tempo hari, dia menjadi mudah untuk mimisan dan pingsan. Law hanya mampu mengobati sebisa nya.

Pikiran Law berkecamuk, terfokus kepada Luffy saat ini. Apa ini saatnya ia harus mengikhlaskan sang kekasih? Bahkan sebelum hubungan itu menjadi lebih serius?

Seorang pria menghampiri Law dan kemudian duduk di sampingnya.

"Memikirkan tentang kekasih mu lagi, Law?"

"Ya, begitulah." Jawab Law seadanya.

"Kenapa tidak mencoba untuk berhenti? Bukankah baru satu tahun hubungan kalian? Itu tidak terlalu lama, dan mungkin tidak terlalu menyakitkan."

"Kau salah! Itu sangat menyakitkan. Walaupun hanya satu tahun cinta yang ada sepertinya tumbuh terlalu banyak dan cepat. Aku- apa aku hanya menyakiti nya?" - Law

"Ya, kau menyakiti nya. Maksudku lihatlah kondisi kekasih mu sekarang ini, sangat memprihatikan. Ku harap apapun pilihan yang kau ambil adalah yang terbaik untuk semua pihak, Law."

"Begitu, aku menyakitinya. Terima kasih atas sarannya, Cora-san."

Pria bernama Corazon yang baru saja mengobrol dengan Law tadi pun kembali pergi, meninggalkan Law di lorong rumah mewah tersebut.

"Menyerah lah, Law! Kekasih mu itu tidak bisa di sembuhkan."

"Apa kau tidak ingin mencoba berhenti, Law?"

"Kekasih mu, Luffy tidak akan bisa disembuhkan."

"Kau egois, Law."

Seluruh kata-kata itu terngiang-ngiang di benak Law. Dokter tampan itu sedang berada di titik terburuk dalam hidupnya. Ia sudah ingin menyerah.

"Bagaimana jika aku seharusnya memang menyerah dan berhenti? Jika kau ditakdirkan untukku pergi, maka aku juga akan mengikuti mu. Ya, sepertinya yang dikatakan semua orang benar, aku seharusnya berhenti karena bagaimanapun sudah tidak ada lagi caranya.

Dari awal hubungan ini memang sangat rentan, dan hanya aku lah yang begitu egois di sini. Maaf, Luffy." Ucap Law, ia berdiri dan berjalan ke arah kamarnya.

Ia berencana untuk pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi kekasihnya. Law berangkat dengan mobil warna hitam favoritnya.

Lantunan lagu tidak ia putar, membiarkan keheningan malam menyelimuti nya. Rasa dingin malam hari tidak ia gubris, satu-satunya yang ada dipikirannya adalah sang kekasih.

Benar memang sekarang seluruh hidup dokter tampan itu berporos kepada sang kekasih. Dan jika sang kekasih pergi?

———

Setelah melakukan perjalanan beberapa menit Law akhirnya sampai di rumah sakit tersebut. Ia turun dari dalam mobilnya dan kemudian bergegas pergi menuju kamar rawat inap sang kekasih.

Sesampainya di kamar rawat sang kekasih Law hanya mampu terdiam.

Di lihat dari sisi manapun tetaplah sama. Sang kekasih yang terbaring pucat dengan alat-alat medis yang menunjang kehidupannya.

Law mendekat dan mengusap pelan rambut hitam pekat yang sama dengan miliknya itu.

"Mungkin memang harus berhenti. Maaf, Luffy."

Tangan Law terulur untuk mencabut kabel peralatan media, berniat mengakhiri hidup sang kekasih.

Deg

"Tidak, aku tidak bisa! Aku- aku ingin Luffy selalu berada di sisiku!"

Law menangis di sana, di samping Luffy yang sedang tidur. Dia sama sekali tidak bisa melakukannya, karena dalam lubuk hati terdalam nya ia ingin Luffy tetap berada di sisinya.

"Aku pengecut!"

Di sana Law mulai menyalahkan dirinya sendiri, ia benar-benar tidak bisa menerima kenyataan. Terus-menerus di hantam telak oleh takdir yang seolah-olah menertawakannya.

Law mengusap tangan Luffy lembut, menyalurkan kasih sayang yang tidak akan pernah ia berikan pada siapapun.

Saat sedang berada dalam kondisi tersebut, Zoro yang merupakan teman dekat Luffy datang.

Pria berambut hijau itu menghampiri Law, ia menatap lekat ke arah Luffy.

"Jangan, jangan pernah menyerah. Luffy, aku yakin dia bisa sembuh. Karena bagaimanapun Luffy belum mendengarkan pernyataan cinta ku."

Ucapan Zoro tersebut lantas membuat Law menengok ke arahnya.

"Apa maksudnya?"

"Kau tau? Dulu banyak orang yang menaruh hati pada Luffy, dan itu termasuk aku. Rasanya sangat sakit ketika aku tau jika Luffy memiliki seorang kekasih. Dulu juga ada seorang pria yang sangat menyukai Luffy, tapi entahlah sekarang ia menghilang begitu saja." Ujar Zoro yang kemudian berniat melangkah keluar.

"Jadi Luffy seterkenal itu?"

"Ya, bahkan perempuan juga banyak yang menyukai Luffy, apalagi si perempuan Boa Hancock itu. Dia bahkan jatuhnya terobsesi oleh Luffy."

"Zoro-ya." Panggil Law.

Zoro berbalik melihat Law yang memanggilnya.

"Terima kasih." Ujar Law, Zoro tentu bingung dengan hal tersebut.

"Aku tidak mengerti maksudmu apa tapi sama-sama." Ujarnya dan kemudian pergi dari sana.

Law kini berdua kembali bersama Luffy.

"Keadaanmu memburuk, nanti jika kamu mulai membaik kita pergi keluar untuk sekedar jalan-jalan. Aku pergi dulu Luffy, selamat tinggal."

Haii~ Aku lagi pengen buat cerita one piece lagi nih, tapi aku bingung pilih pair nya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Haii~
Aku lagi pengen buat cerita one piece lagi nih, tapi aku bingung pilih pair nya.

Jadi kalian aja yang pilih.

Luffy x Katakuri

Luffy x Law

Doflamingo x Crocodile

Sudah itu aja terima kasih.

You're My Home || LawLu [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora