•Rose Macchiato•

75 8 0
                                    

Suara mesin pemanggang dan dentingan perkakas memenuhi dapur berukuran 5 X 5 itu. Seorang gadis dengan apron cokelatnya sedang membuat dough, wajahnya tampak serius. Tak boleh satupun terlewat. Hidangan yang ia sajikan harus sempurna. Ia menambahkan 3 sendok teh tepung terigu karena dirasa adonannya sedikit lembek. Jemarinya tampak begitu lihai meliuk-liuk di dalam panci besi itu. Sesekali ia menarik adonannya ke atas.

"Perfecto!" gumamnya. Ia menutup adonan itu dengan kain berwanrna putih yang sedikit ia basahi. Sambil menunggu adonannya mengembang, ia menyiapkan daun kemangi segar, sebagai salah satu kondimen penting hidangannya. Setelahnya, dengan cekatan ia menyiapkan bahan untuk membuat saus tomat. Ia tak pernah mau menggunakan saus tomat kemasan untuk semua hidangannya. Ia harus membuatnya dengan resepnya sendiri.

Dua buah tomat yang sudah ia sayat kulitnya lalu direbus, agar mudah untuk mengupas kulitnya nanti. Lalu ia mulai menyangrai bubuk oregano, bukuk basil dan juga pepper. Sebelum mencampur dengan tomat yang sudah diblender, ia selalu menyangrai lebih dulu bumbu bubuk agar aromanya lebih keluar. Ilmu ini ia dapat dari Chef Pieterㅡ dosennya saat kuliah dulu.

Saus tomat sudah jadi, kondimen lain pun sudah siap. Sambil menunggu dough-nya mengembang sempurna, Nara melangkah keluar dapur. Ia menyapa para tamunya dengan ramah. Sesekali ia menanyakan bagaimana hidangan di pasrty bar-nya.

Nara tersenyum menatap seisi ruangan yang begitu sibuk. Beberap pramusaji sedang melayani tamu dengan senyum, para tamu yang tampak bahagia, tak hanya suka mereka terlihat mencintai setiap gigitan dari hidangan The Puffy Puff. Setelah dirasa cukup mengecek keadaan, Nara kembali ke dapur. Di dapurnya ada 3 commis, dua orang yang menangani beverage station dan seorang sous  pastry chef bernama Alano Ricici, seorang pria muda asal Italia yang berkompeten di bidang pastry. Nara mengenal Alan saat mereka masih menempuh pendidikan di Le Corden Blue Prancis. Alan merupakan adik tingkat Nara. Lalu ketika Nara memutuskan untuk memulai The Puffy Puff, ia langsung merekrut Alan. Nara sendiri bertindak sebagai Executive Chef Pastry.

Nara mengecek daftar pesanan sebelum ia kembali ke station-nya untuk menyelesaikan eksperimen menu barunya.

"Guys, last order sebelum kita tutup satu jam lagi!" teriak Nara.

"Yes, Chef."

"Three croissant with salted caramel sauce, two apple strudel and one calzone."

"Yes, Chef."

"And then two black tea and one strawberry squash."

"Yes, Chef."

Ia melangkah dengan senyum mengembang di bibirnya. Ia bersyukur memiliki karyawan yang sangat cekatan seperti mereka dan hampir tak pernah melakukan kesalahan fatal. Mereka adalah karyawan yang loyal dan begitu menyayangi Nara. Mereka bekerja di The Puffy Puff sejak awal pastry bar itu berdiri 3 tahun lalu.

Nara kembali bergulat dengan dough-nya. Dilihatnya sudah mengembang sempurna. Ia segera mencetak dough itu menjadi lingkaran pipih di atas nampan kayu. Nara akan membuat margherita, kali ini ia berkesperimen menggunakan daun kemangi sebagai pengganti daun basil untuk topping di atas saus tomat yang ia buat tadi. Meski keduanya memiliki karakteristik yang hampir sama, tetapi daun kemangi memiliki aromatik yang khas, yang membuat Nara jatuh cinta. Nara mengenal daun kemangi saat ia berlibur ke Indobesia bulan lalu dan mencicipi sebuah hidangan yang memiliki kondimen daun kemangi di dalamnya. Yaitu pepes tuna.

🍕🍕🍕

The Puffy Puff sudah tutup sejak 15 menit yang lalu. Semua karyawan sudah pulang kecuali Nara dan Alan. Mereka berdua sedang menganalisa hidangan baru Nara.

"Tentunya basil dan kemangi ini berbeda …" kata Alan setelah menggigit margherita buatan Nara. "…kurasa ini aromatiknya lebih kuat dan rasanya lebih segar," imbuhnya.

"Jadi?" tanya Nara antusias.

Alan meletakkan potongan margherita-nya di piring. "Sebagai orang Italia dan berkompeten di savory pastry, kurasa kemangi kurang cocok untuk margherita. Kecuali jika kau mengurangi jumlah komposisinya dan jangan diiris. Biarkan utuh saja agar aromatiknya tidak terlalu kuat. Bagi orang yang menyukai ini, tentunya akan suka. Tapi bagi sebagian orang yang tak terlalu suka, aromatiknya cukup mengganggu. Kemangi ini terlalu over power."

Selain sebagai Sous Chef, Alan terkadang berperan sebagai penasihat Nara. Dibanding Nara, kemampuan Alan mengenai savory pastry jauh lebih mumpuni.

"Kau benar. Kupikir dengan mengirisnya aku akan mendapat aromatik yang pas. Ternyata malah berlebihan."

Alan mengangguk lalu ia mengambil potongan margherita-nya dan menggigitnya lagi. "Nara ya, kau harus memikirkan usulanku kemarin," kata Alan tiba-tiba.

Nara langsung menegang. Ia selalu bisa menerima nasihat dan usulan yang Alan berikan, karena pria itu memiliki pemikiran yang cerdas. Tapi, kalini ini Nara rasa usulan pria itu adalah bom nuklir baginya.

"Kau harus prtimbangkan minat customer. Tak hanya sekali dua kali customer kita menanyakan menu kopi pada kita. Nara, terkadang apa tak kau suka akan membuatmu meraih kesuksesan. Kau tentu paham, berapa rasio antara penyuka kopi dan teh? Mulailah berdamai dengan dirimu sendiri. Kopi itu tak buruk, kau hanya memiliki sedikit masalah dengan minuman beraroma khas itu."

"Selain aku membenci kopi, aku juga tak paham mengebai minuman yang sangat rumit pembuatannya itu. Untuk membuatnya menjadi nikmat, perlu proses yang panjang dan melelahkan. Aku tidak ingin gagal memasukkan menu itu di pasrty bar ini."

"Kalau begitu belajarlah. Kudengar The S Coffee membuka kelas eksclusive bulan ini. Tapi, biaya-nya tidak murah."

Nara tentu tahu The S Coffee, coffee shop paling terkenal di Seoul. Bahkan Nara mengenal pemiliknya. Tapi, haruskah ia berurusan dengan orang itu?

"Apa tidak ada tempat lain?"

"Kau tentu tahu. The S Coffee satu-satunya coffee shop nomer satu di negara ini yang tak takut membagi ilmu dan resep. Tentu saja kau tahu Rose Macchiato mereka yang legendaris itu kan? Come on, Nara!"

Nara menghela nafas perlahan. Ia benar-benar harus mengambil keputusan yang tepat. "Baiklah, Kim Sunhoo. Kita bertemu lagi," batinnya.

WARNING!!!

Baca juga

CAPTAIN KIM by SongYuri_98

Kami berkolaborasi untuk membuat cerita bergenre fanfiction bernama KIMCHI JEON SERIES

Jum'at, 11 Februari 2022

pas(T)ry RecipeWhere stories live. Discover now