🌻 chapter 15: Rahasia Yang Terungkap

1.5K 204 13
                                    

"Nono sama Nana mau Abang kasih tahu sesuatu gak?" Tanya Injun.

"Mau!" Jawab keduanya kompak.

"Tapi janji jangan bilang sama Bunda"

"Siap !"

"Abang udah ketemu sama ayah" kata Injun membuat Nono dan Nana diam sejenak.

"Abang beneran?"

"Abang engga bohong. Dia punya foto yang sama dengan punya kita. Dia tahu tentang kita. Tanggal lahir kita. Pokoknya dia tahu semua"

"Abang kita mau ketemu ayah!"

"Besok kita kesana. Tapi janji jangan bilang sama bunda"

"Pasti "

"Kalian mau kemana?" Tanya Ayden saat melihat ketiga anak itu mengendap-endap keluar rumah.

"Main" jawab Nono.

"Kok ngendap-ngendap gitu?" Tanya Ayden.

"Kan ini namanya main!kita lagi main jadi detektif-detektifan!" Ujar Nana kesal. Ayden mengangguk mengiyakan.

Setelah keluar dari pekarangan rumahnya,mereka bertiga bernafas lega.

"Bunda malam ini engga pulang kan?" Tanya Nana.

"Engga kok. Bunda kan pulangnya besok sore jadi kita bisa jalanin rencana" kata Injun.

"Ayok bang ! Buruan . Nono udah engga sabar mau ketemu papa!"

"Ayo-ayo"

Mereka berjalan cepat sesekali berlari menuju suatu tempat yang Injun ingat dengan jelas dimana letaknya.
Tak lama kemudian, sampailah mereka disebuah rumah yang terlihat mewah namun berantakan itu.

"Ayah disini?" Tanya Nana polos.

"Iya. Ayo masuk" ajak Injun diikuti kedua adiknya.

Tok...tok...tok...

Nono mengetuk pintu dan tak lama kemudian,pintu dibuka oleh wanita muda yang menatap mereka bingung.

"I-injun ya?" Tanya wanita itu.

"Iya bibi ini Injun" jawab Injun tersenyum lebar.

"Ayo masuk" kata Dela ramah dan menggiring ketiga anak itu memasuki rumahnya.

"Bibi ayah ada?" Tanya Injun langsung.

Dela tersenyum lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan ketiga anak itu.

"Kalian berdua adiknya Injun ya?" Tanya Dela dan diangguki oleh si kembar nomin.

"Kenalkan aku bibi kalian. Bibi Dela"

"Nana. Ini Nono" kata Nana tersenyum.

"Ayo bibi antar kekamar. Rasanya baru kemarin bibi melihat kalian saat bayi. Sekarang kalian sudah besar rupanya" kata Dela gemas.

"Masuk saja.bibi akan memasak dulu ya"

"Oke"

"Abang ,ayah ada didalam?" Tanya Nono tak sabar.

"Iya. Ayo"

Injun membuka pintunya dan kedua adiknya langsung mengikuti dengan langkah tergesa-gesa.

"AYAH !!!" teriak Injun membuat lelaki yang tengah tiduran itu terduduk kaget.

"Anak ayah !" Ujar Ayah memeluk Injun. Sementara si kembar masih melongo.

"Nono cepat lihat fotonya!" Suruh Nana.

"Ih bentar dong! Ih Sama tauk" timpal Nono.

"Ayah ! Mereka adik Injun!" Kata Injun semangat. Ayah pun menatap kedua anak yang tengah membandingkan wajahnya dengan wajah seseorang di foto.

"Jevano,Jaenaro....sini nak" panggil ayah. Sikembar tercekat.

"Nono Nana ! Ayo peluk ayah!" Ajak Renjun. Si kembar pun langsung berlari untuk memeluk sosok ayah yang selama ini mereka cari.

"Ayah !!!"

Ayah tersenyum hangat memeluk ketiga putranya tak menyangka. Tak menyangka jika ia masih diberi kesempatan untuk bertemu kembali dengan mereka.

"Ayah kenapa nangis?ayah gak suka sama Nana ya?"

"Bukan. Ayah senang sekali bisa bertemu kalian lagi. Kalian tahu?ayah sangat rindu dengan kalian" ayah menatap ketiga putranya tulus.

"Ayah~ kalau ayah rindu sama kita kenapa ayah engga mau pulang?" Tanya Nono sedih.

"Iya ayah. Ayo pulang Injun pengen dirumah sama ayah"

"Bener kata Abang" ucap Nana membenarkan.

"Ayah gak bisa sayang" ayah berkata dengan nada kecewa.

"Kenapa?" Nono menatap ayahnya sedih.

Ayah menghela nafas.

"Ayah dan bunda kamu tidak di takdirkan untuk bersama" jelas ayah sambil tersenyum.

"Kenapa?apa mungkin takdir ayah itu bersama Nana Abang sama Nono?" Tanya Nana polos.

"Dengarkan ayah, apa kalian bilang pada bunda kalau kalian menemui ayah?"

Mereka bertiga menggeleng.

"Jangan nakal oke?jangan buat bunda sedih" kata ayah.

"Tapi kenapa ayah ? Injun maunya ayah pulang "

"Iya Nana juga maunya begitu"

Ayah diam,ia mengingat kejadian dimana tarakhir kalinya ia melihat ketiga putranya dan terakhir kalinya ia melihat istrinya .

Waktu itu,setelah si kembar lahir ayah tidak dapat menemani bunda karena tiba-tiba ia harus melaksanakan rapat yang sangat penting. Waktu itu tak sengaja bunda justru melihat ayah bersama wanita lain dan bunda langsung marah . Bunda kecewa dan mengatakan jika ia akan bercerai dengan Ayah karena ayah sudah selingkuh.

Bunda menyeberang jalan tanpa memperhatikan sekitar hingga berujung bunda hampir tertabrak truk. Untung saja ayah mendorong tubuh bunda sehingga bunda selamat. Namun ayah justru tertabrak dan membuat kakinya lumpuh.

Bunda sedih dan menyesal apalagi setelah ia tahu bahwa wanita yang bersama ayah waktu itu adalah rekan bisnis ayah. Bahkan waktu itu si wanita datang bersama suaminya.

Tapi...bunda tidak bisa memutar waktu untuk memperbaiki semuanya.









"Cari mereka aku khawatir" kata bunda cemas.

"Mereka bilang mereka hanya bermain" tegas Ayden.

"Kau percaya ?! Ya ampun! Kau harusnya tahu kalau mereka bukan anak-anak penurut seperti yang kau kira!"

"Kenapa kau jadi membentakku ?! Aku ini suami mu!"

"Lalu bagaimana dengan anak-anakku ?! Apa kau mau bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan mereka ?!"

"Dengar,aku memang mencintaimu tapi tidak dengan anak-anak mu. Jadi jika terjadi sesuatu dengan mereka,aku tidak keberatan"

"Kau ! Laki-laki kurang ajar!"






Tbc

Anak-Anak Bunda [SELESAI]Where stories live. Discover now