I Need....

7.6K 364 13
                                    


Chanyeol menambah kecepatan mobilnya saat memasuki perumahan elit itu, berbelok ke kanan dan memasuki sebuah rumah bertingkat yang terletak pada ujung jalan. Chanyeol melirik arloji yang bertengger pada lengan kirinya, mendengus kesal karna ia baru bisa menyelesaikan pekerjaannya saat langit telah berubah kelam. Seharian ini ia hanya sibuk dengan setumpuk berkas yang berada diatas meja kerjanya, mengurungnya pada ruang kerjanya dengan data-data yang harus ia periksa, memperbaiki jika terdapat kesalahan dan mengetik sejumlah huruf dan angka pada laptopnya untuk sebuah laporan yang sedari tadi dikerjakannya. Tubuhnya sudah sangat lelah dan pikirannya sudah minta untuk diistirahatkan, yang ia butuhkan saat ini ialah masuk ke dalam rumahnya dan menghabiskan sisa waktunya bersama istri dan anaknya.

Chanyeol membuka pintu runahnya yang tak terkunci itu, melepaskan sepatunya pada pojok pintu, dan membuang tas kerjanya asal ke sofa keluarga. Matanya menyusuri rumahnya untuk melihat istrinya dan anaknya, namun nihil, rumah itu tampak sepi. Ia tak melihat siapa pun

"Yoong, aku pulang" teriakan Chanyeol bergema pada rumah bergaya modern itu, tak mendapat sahutan dari teriakan yang menurutnya cukup besar itu, Chanyeol pun melangkahkan kakinya menuju kamar utama yang terletak pada lantai dua itu, belum sampai pada kamarnya, Chanyeol mendengar suara tawa istri dan anaknya dari ruangan kamar anaknya yang terletak cukup dekat dengan kamar utama.

"Rupanya kalian disini" ucap Chanyeol seraya menyandarkan dirinya pada bingkai pintu, menatap Yoona dan anak laki-lakinya yang berusia 4 tahun itu yang sedang bermain puzzle di atas ranjang anaknya.

Yoona menoleh ke suaminya, diulaskannya senyuman itu, lalu kembali melanjutkan aktivitasnya bersama anaknya.

Chanyeol mendengus kesal melihat reaksi istrinya. Hei! Bukankah seharusnya saat suami pulang maka istri harus menyambut kedatangan suaminya, tapi kenapa dia malah dihiraukan. Seharusnya istrinya menyapanya, melepaskan dasi yang masih bertengger pada lehernya dan menanyakan pertanyaan kenapa baru pulang?. Tapi kenyataannya Yoona malah bermain dengan anaknya. Aiss,, kenapa Chanyeol malah cemburu sama anaknya sendiri. Sudahlah.

"Kau tidak menanyakan kenapa aku baru pulang?" Ucap Chanyeol sambil melangkahkan kakinya mendekati istri dan anaknya, ikut mendudukan dirinya pada ranjang anaknya, melihat malas kegiatan istri dan anaknya itu. Apa ia tidak kuatir padaku, sampai-sampai ia tidak menghubungiku saat dikantor -pikir Chanyeol. Memikirkan itu hanya akan membuat Chanyeol bertambah kesal.

"Aku tahu kau pasti sedang sibuk"

"Tapi kau bisa menghubungiku lewat ponsel"

"Itu akan mengganggumu, sudahlah cepat ganti bajumu"

"Aku mau kau yang menggantinya"

PLAK..

Bantal kepala melesat jatuh tepat ke kepala Chanyeol, Yoona menatap geram Chanyeol yang memasang muka memelas sedangkan Park Sehun terkekeh melihat tingkah ayah dan ibunya. Chanyeol mengelus kepalanya yang menjadi objek kekesalan istrinya. Kenapa istrinya yang merasa kesal? Bukankah seharusnya ia yang kesal? Chanyeol sekali lagi memberikan tatapan memohon pada Yoona, dan skali lagi Yoona hanya melotot padanya, bagaima tidak, Chanyeol mengatakan hal itu di depan anaknya yang baru berusia 4 tahun. Oh entah apa yang akan dikatakan ibu mertuanya saat melihat sikap manja Chanyeol yang tak tau tempat ini. Yoona heran sama suaminya ini, sudah beranjak 28 tahun tapi masih saja bertingkah seperti anak kecil. Chanyeol memang sosok laki-laki cuek dan pendiam tapi saat ia sudah bersama Yoona maka ia akan menjadi laki-laki manja seperti saat ini.

"Park Sehun keluarlah, appa ingin mengganti baju" Chanyeol menatap anaknya, menyuruh anaknya keluar padahal itu adalah kamar anaknya.

Sehun menatap malas ayahnya, menghentikan sejenak permainan puzzle nya "ini kamarku appa"

Park FamillyWhere stories live. Discover now