1. Datang lalu pergi

292 43 14
                                    

Setelah acara delegasi itu chayoung menatap kepergian Vincenzo, berat sekali rasanya baru saja bertemu sekarang harus berpisah lagi, waktu hanya beberapa jam itu tidak cukup sebagai obat rindu mereka.

"Kuharap kita bertemu lagi" tanpa disadari air mata chayoung jatuh menatap kepergian prianya

"Huffft ayo chayoung...jangan menangis kau bisa" wanita itu menyemangati dirinya sendiri

Sementara itu Vincenzo hanya menatap ke arah jendela pesawat nya, sama seperti chayoung rasanya sangat berat untuk berpisah lagi, dia selalu berharap bisa terus bersama wanita cantik itu, namun itu tidak mungkin karna dia tidak ingin chayoung dalam bahaya bukan hanya itu ada alasan lainnya...

✨✨✨

Setelah sampai rumah chayoung membuka ponselnya dan mengetik sesuatu pada Vincenzo, wanita itu menanyakan apakah pria itu sudah sampai, namun belum kunjung dibalas juga.

"Mungkin dia masih diperjalanan atau mungkin kelelahan, kau bodoh Cha harusnya jangan menganggu" chayoung menggerutu pada dirinya sendiri

3 bulan berlalu setelah pertemuan mereka dimalam itu, Vincenzo bagaikan kapal tenggelam yang hilang begitu saja, tidak ada kartu postcard lagi, bahkan semua pesan chayoung hanya berakhir centang biru tanpa balasan sepatah katapun.

"Kau kemana" chayoung hampir menangis menatap ponselnya

"Aghh menyebalkan" chayoung menyatukan keningnya dengan meja kerjanya

"Nona Hong gwenchana?" Pak nam datang sambil membawa kopi

"Aniya aku sangat badmood hari ini"

"Aku tau pasti karna kau rindu pada corn salad kan" pak nam meledek

"Aish kau ini" pipi chayoung memerah

🌟🌟🌟

Vincenzo sedang beristirahat di ranjang besarnya sambil tersenyum melihat semua pesan yang dikirimkan chayoung, tidak dipungkiri rindu sekali, dia juga terus menatap foto pengacara cantik itu.

"Cantik" gumam pria itu sampai tidak sadar seseorang mengendap endap masuk ke kamarnya

"Hei" orang itu loncat ke kasur sambil memeluk Vincenzo, dan membuatnya terkejut

"Kau bisakah permisi dahulu"

"Sorry oppa, tapi bagaimana kau tidak sadar aku datang kesini, tadi aku sudah mengetuk tapi kau tidak kunjung membukanya, yasudah aku masuk saja" wanita itu mengeratkan pelukannya pada Vincenzo

"Kau sedang melihat apa" dia ikut menatap ponsel sang kaka

"Wahh Daebak dia cantik sekali, bagaimana dia bisa bertemu dengan pria sebrengsek dirimu" tanpa disadari wanita itu mendapatkan tatapan tajam dari Vincenzo.

"Kau menghinaku?"

"Noo, sorry aku hanya berpendapat hehe"

"Dan apa ini kau memeluk seperti ini"

"Aku merindukan mu"

"Kau sudah besar eve, sudah tidak pantas bermanja seperti ini"

"Tidak aku tetap adik kecilmu, dan aku tidak akan jadi besar untuk bermanja denganmu, kecuali jika kau sudah menikah" Vincenzo tertawa mendengar nya, dia mengusap rambut adik kesayangannya itu.

SEI MIOWhere stories live. Discover now