pertemuan pertama

4 0 0
                                    

"Dik, mas sudah boarding. Gak sabar ketemu kamu langsung"

Lelaki paruh baya dengan rambut sebagian memutih itu mengirimkan fotonya tersenyum dalam pesawat, memakai ray band dan jaket kulit yang gak pernah absen jika dia bepergian.

Wanita itu membacanya dan melihat foto itu dengan senyuman yang mengembang sempurna hingga pipi kanannya menunjukkan ceruk kecil yang jarang sekali terlihat. Jemarinya yang lentik dan panjang segera bermain diatas gawai, membalas pesan.
"Cant hardly wait to see you, mas..."
Kemudian segera dia mengacungkan gawai ke depan tubuhnya, berfoto dengan senyum yang tak kalah menawan. Gaun berwarna toska dilapisi blazer hitam, tanpa riasan make up, wanita itu tetap cantik. Rambut ikalnya sebahu sedikit acak namun justru membuatnya semakin menarik.

Lelaki itu menatap foto yang baru saja diterimanya itu, senyum tak lekang dari bibirnya.
"Cantik" lirihnya menatap wanita itu, wanita berusia dibawahnya 15 tahun, cocok untuk menjadi anaknya ketimbang status teman tapi mesra yang mereka sandang saat ini.

Giyanti Basundari, wanita berusia 35 tahun itu memiliki semangat yang tak ada habisnya. Energi, cerdas dan tak bisa diam. Saat diam pun otaknya terus berpikir akan banyak hal. Penampilannya pun menawan, tubuh tinggi semampai, pinggang ramping, kaki jenjang layaknya peragawati, kulit antara kuning langsat dan sawo matang yang bersih. Hidung mancung, mata bulat dan berbinar, bibir bulat penuh warna natural, berbingkai wajah oval. Saat tertawa akan terlihat Giginya yang sedikit berlapis tidak mengurangi kecantikannya, justru membawa daya tarik sendiri.

Dan Prabu Hardiyata, lelaki berusia hampir 50 tahun itu memiliki perawakan sedang yang atletis dan berotot untuk ukuran pria seusianya. Hidung bangir, bibir tipis, mata yang tajam dengan wajah yang sedikit bulat.  Rambut ikalnya yang separuhnya memutih menambah kharismanya. Kesan pria matang penuh pesona terwakili oleh dirinya.

Degub jantung keduanya berdetak lebih cepat dari biasanya. Giya menarik nafas panjang beberapa kali, genggaman tangannya basah, dia sungguh grogi. Memikirkan bertemu pria itu untuk pertama kalinya. Melihat secara langsung pria yang tiga tahun terakhir sering mengisi hati dan kepalanya. Membuatnya tersenyum dan menjalani hari dalam hidupnya yang penuh drama dan trauma.

Sementara Prabu juga tak kalah tersiksa. Antara antusias bertemu namun kuatir hasilnya tidak seindah angan.
Pertemuan ini tak seharusnya terjadi, bahkan dia sengaja meminta pindah jadwal tugasnya untuk bertemu wanita itu dan memuaskan rasa penasarannya. Wanita yang mencuri perhatiannya, dengan kecerdasan, keringanannya membantu rekan kerjanya dan kecantikannya tentunya yang tampil dalam setiap foto laporan kegiatan dan status di media sosial yang selalu tak lewat diperhatikan.

Malam ini hingga lima hari ke depan, mereka akan berada di lokasi yang sama, di hotel yang sama di kegiatan yang sama. Pelatihan staf HRD wilayah. Prabu sebagai petinggi, Kepala Divisi HRD perusahaan yang memiliki tugas sebagai Pelatih ahli dan Konsultan bagi seluruh staff di seluruh cabang perusahaan senegeri ini. Giya salah satu pelatih ahli dan konsultan wilayah. Keduanya ditemukan oleh pekerjaan melalui Pelatihan online yang menjadi inovasi perusahaan. Memangkas biaya, jarak dan waktu.

Kerjasama yang terjalin, kekompakan antar keduanya mengembangkan rasa nyaman dan dentum-dentum ledakan perasaan yang tak seharusnya hadir. Mereka tak seharusnya mengembangkan rasa, masing-masing terikat dalam pernikahan yang tak pernah terendus kejelekannya oleh rekan kerja. Terlebih istri Prabu juga berada divisi yang sama hanya saja bertugas di wilayah yang berbeda.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 01, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Story of Me and YouWhere stories live. Discover now