3. I Love You.

2.3K 435 37
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Hampir 2k word, gapapalah ya, xixixi.

***
Tangan Soobin sedang mengusap keningnya saat ini, sialan dia merasa pusing saat ini.

Beberapa hari ini dirinya kelihatan sekali kalau sedang tidak fokus dan bahkan membiarkan mahasiswanya yang telat untuk masuk ke kelasnya.

Bisa-bisa muridnya itu berpikir jika dirinya akan menjadi baik kepada mereka.

Padahal Soobin melakukannya karena tidak sengaja, Soobin meletakkan kepalanya diatas meja di ruangannya, tidak ada dosen lain, jadi dia bisa bebas melakukan hal ini.

Namun baru saja dia melakukan hal itu, Soobin langsung mengangkat kepalanya ketika ada dosen lain yang masuk ke ruangan ini.

"Kamu kenapa? Sakit?"

"Ah enggak," balas Soobin sambil tersenyum kearah dosen yang jauh lebih tua darinya itu.

Lalu dia melihat ada anak kecil yang ikutan masuk ke ruangan ini, anak dari dosen yang barusan mengajaknya bicara barusan.

"Bermasalah dengan mahasiswamu? Apa Yeonjun membuat masalah?"

"Enggak, bukan karena itu, mungkin karena Soobin kurang tidur aja, jadi bawaannya mengantuk, Soobin ke wc dulu," balas Soobin dengan cepat sambil berjalan keluar dari ruangan ini.

Kan, bisa gawat kalau dosen yang tadi tau dia memang ada masalah dan itu berhubungan dengan Yeonjun.

Mana jam 2 nanti dia harus mengajar kelas dimana ada Yeonjun disana, mau ditaruh mukanya? Lusa lalu dia baru saja berciuman dengan mahasiswanya itu.

Dan tentunya itu dimulai oleh Yeonjun, tapi bodohnya kenapa Soobin membalas ciuman itu, itu yang dia pikirkan selama beberapa hari ini.

Soobin menepuk pipinya sendiri sambil menatap sebuah kaca di wastafel yang ada di hadapannya itu.

Dia menghela nafasnya pelan, Soobin harus bertingkah biasa saja, intinya dia gak boleh dipermainkan lagi oleh mahasiswanya itu, apalagi serius dia sungguh kurang ajar sekali kepada Soobin.

Matanya menoleh kearah jam tangan yang terpasang lengannya, ternyata sebentar lagi jam 2 akan segera datang.

Berharapnya sih Yeonjun gak masuk ke kelasnya, walaupun itu hanya harapan yang mustahil.

Soalnya muridnya yang itu sangat rajin masuk ke kelasnya, tapi setiap kuis nilainya selalu jelek, pas disuruh maju ke depan malah jawabannya benar, Soobin gak mengerti jalan pikir Yeonjun.

Dia berbohongkan kalau ingin terus mengulang kelasnya? Memikirkannya membuat Soobin pusing sendiri.

Kakinya berjalan dari kamar mandi, bersiap untuk mengambil tasnya dan pergi ke kelas dimana para mahasiswanya sudah menunggunya.

Sepertinya kata menunggu terlalu berlebihan, semuanya akan ketakutan ketika Soobin menjelaskan materi pembelajarannya lalu ditanya lagi oleh Soobin setelahnya.

Ada beberapa mahasiswa yang melewati lorong yang sama dengan Soobin dan menyapanya, Soobin hanya mengangguk saat menanggapi sapaan tersebut.

Dia sengaja berjalan pelan lho, dia tau para mahasiswanya itu pasti sedang buru-buru masuk ke dalam kelasnya.

Saat sampai di pintu kelasnya itu Soobin segera membukanya.

Yang tadinya suara berisik terdengar dari luar kelas langsung terasa sunyi ketika Soobin masuk.

Soobin segera menutup pintu kelas tersebut, awas saja masih ada yang berani masuk ketika dirinya sudah berada di kelas ini.

Kalau Soobin telat masuk ke kelas, emangnya mereka mau marah? Dosen selalu benar tau.

Enchanted -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang