"Ini sudah bisa di duga" Ucap Zoro yang menyiapkan katananya.

Zoro mengacungkan pedang putihnya ke arah kami dan menghentakkannya di depan kami "Kita membiarkan Robin, bekas musuh kita, untuk naik ke kapal tidak mengejutkn jika ia berkhianat saat dia merasa dituasinya terlalu berbahaya untuk bersama kita lagi" Ucap Zoro.

"Aku rasa sudah waktunya kita memutuskan wanita itu musuh kita... Atau teman" Ucap Zoro dengan serius.

.
.
.

Aku menyimak mereka, Aku sudah tahu semuanya pembicaraan ini dan apa yang akan terjadi, jadi aku hanya bersikap seadanya.

Sambil memainkan koin yang kupunya aku terdiam 'Kangen Handphone' Batinku mengingat HPku, yang selalu berada di dekatku 24/7 di diriku, entah sudah berapa hari dan minggu aku disini.

'Apa aku bisa kembali ke duniaku?' Batinku bertanya menatap koin yang sedang aku mainkan yang berujung aku melamun.

Beberapa saat setelahnya aku tersadar dari lamunan, karena hidungku yang mimisan.

"Uhhh-"

Segera aku mengambil Tissue dari inventory listrikku dan mengelapnya 'Sepertinya aku akan mendapatkan ingatan, atau tubuhku yang hanya kelelahan'

Disampingku Luffy berdiri, "Ini akan sulit untuk menangkap wanita yang telah berhasil melarikan diri dari pemerintah selama 20 tahun" Ucap Zoro yang menautkan kedua alisnya bingung.

"Tapi ini satu - satunya cara untuk mengetahui kebenaran" Jawab Nami.

"Sou, ini bisa mengungkapkan kebenaran" Ucapku yang ikut berdiri

"Ya. Aku juga akan berjuang" Ucap Chopper.

Kami bersiap pergi "Ayo pergi ke Galley la Company" Ucap Luffy.

Kami semua sedang pergi ke dekat Galley la, Luffy membawa Zoro, Nami di gendong Chopper dan tentunya aku berlari dengan kekuatanku.

Setelahnya kami sampai di pohon besar, Tepat di hadapan kami Galley la terlihat Namun dijaga ketat oleh banyak tukang kayu.

"Begitu banyak penjaga" Ucap Chopper

"Ini terlalu jauh" Pikir Luffy

"Tapi kau masih bisa menjangkaunya saat mulai terjadi kekacauan" Ucap Nami.

"Ya, dengan begitu kita bisa masuk lumayan mudah" Ucapku

"Ya, jika kita yang mulai pertama, mereka akan mengambil kesempatan dari kita" Ucap Zoro juga.

Para penjaga di Galley la sangat siap siaga.

Chopper mengintai ke arah Galley la, semua para tukang kayu memiliki senjata lengkap, jadi kami harus berhati - hati Nami dan Zoro juga memperingati kami dan menyuruh Chopper untuk mengintai.

Saat kami mengintai ada ledakan dari arah Galley la itu, adalah sinyal dimana CP9 akan melakukan aksinya begitu juga dengan Robin.

Aku yang sedang memantau sedikit terkejut saat Luffy memegang tanganku dan menaruhku di punggungnya, Tanpa aba - aba Luffy sudah melesatkan diri untuk segera ke Galley La dengan membawaku.

"Pasrah aja punya kapten bodoh macam Luffy" Gumamku pasrah sambil nyubit pipi karetnya.

"[Name] jangan di cubhit~" Rengek Luffy.

Luffy yang hilang fokus malah membuat kita berdua nyangkut di gedung yang sempit.

"Luffy, Ahwo Bakhwa Sekawang kitah malwah kwe jebwak di siwni, Inwi garwa - garwa kau Bwodoh!" Pekikku au deh. ( Luffy, aho baka sekarang kita malah ke jebak di sini, ini semua gara - gara kau bodoh).

Rever || One Piece Fanfiction [HIATUS]Where stories live. Discover now