Bab II: Kedatangan Tamu Istimewa

Start from the beginning
                                    

Penjaga wanita tersebut meninggalkan mereka dan kembali ke pos jaganya.

Ratu Delilah bertanya: "Bagaimana kabarmu bibi Taki?"

Liem Taki. 1480 tahun. Siren Wanita Jepang kelas E tipe pekerja. Elemen Air. Aura pelindung 10 cm. Berwajah wanita tua berumur 60 tahun, berkulit kuning langsat, berambut putih campur abu-abu, tinggi 155 cm dan berbadan kurus. Berkarakter pendiam, bijaksana dan baik hati. Menggunakan kimono berwarna biru muda dan sandal terbuat darikayu. Pemilik dari motel Fujiyama di kerajaan Lelembut. Istri dari Liem SongDa, pemilik dari restoran Shanghai. Nenek leluhur keluarga besar Liem dari Jepang. 

Taki menjawab: "Kabar saya baik, bayi laki-laki yang sangat manis" sambil melihat ke bayi yang digendong oleh ratu Delilah.

Ratu Delilah berkata: "Namanya Kamandanu, umurnya 8 bulan" sambil menunjukkannya ke Taki. Taki tersenyum melihat Kamandanu yang tertidur pulas. Setelah mengantarkan rombongan keluarga Januman, Taki kembali ke resepsionis.

Malam itu keadaan tempat penginapan dan kerajaan Lelembut terasa tenang, semua penduduk dan pendatang terlihat tidur nyenyak di rumah atau gua tempat tinggal masing-masing. Sebab besok mereka akan ada perayaan besar bahkan libur nasional.

Keesokkan harinya mulai dari pukul 07.00 sudah terdengar keramaian di luar tempat penginapan. Penduduk kerajaan Lelembut terlihat sangat antusias karena hari ini Kanjeng Ratu Kidul pendiri dan penguasa sesungguhnya akan kembali ke dasar laut bersama suaminya untuk memeriahkan hari ibu.

Bagi penduduk kerajaan Lelembut, kehadiran Kanjeng Ratu Kidul adalah berkat bagi semua karena banyak dari penduduk adalah keturunan langsung dari beliau. Kanjeng Ratu Kidul atau Tethys adalah ibu lebih dari 6000 lelembut dan demigods air sehingga kedatangannya setahun sekali ke dasar laut membawa rasa kekeluargaan yang sangat dekat.

Terlihat semua pria dan wanita baik dewasa maupun anak-anak menggunakan pakaian yang rapih. Semua terlihat berkelompok yang menandakan bahwa mereka adalah sekeluarga. Kondisi jalanan di kerajaan Lelembut terlihat sangat ramai.

Hari Ibu pada tanggal 22 Desember adalah hari libur nasional di kerajaan Lelembut, bahkan toko-toko dan pasarpun terlihat tutup. Semua merayakan hari Ibu sebagai hari keluarga. Hanya balai pengobatan saja yang terlihat buka.

Paman Liem Song Da membawakan sarapan pagi untuk rombongan keluarga Januman dan keluarga Rexin yang menginap di tempat penginapan Fujiyama. Bibi Taki dan seorang pegawainya membagikan makanan dalam bentuk makanan kotak ke masing-masing kamar. Setelah membagikan makanan, paman Liem dan bibi Taki pergi keluar. Mereka hendak ikut dalam keramaian di luar.

Sekitar pukul 08.30, keluarga Januman keluar kamar bersamaan dengan kelompok Ancient Reptilian. Januman menghampiri Rexin dan memberi salam: "Salam kepada Raja Rexin. Kita berjumpa lagi. Bagaimana kabar anda?"

Rexin membalas: "Baik Januman. Saya dengar kamu ditipu oleh Dark Assasins untuk menyerang Agung?"

Januman menjawab: "Benar Raja Rexin, Dark Assasins membuat kami menyerang dan melukai murid-murid Agung. Tetapi setelah peperangan itu malah membuat kami berdua menjadi sekutu. Bahkan sekarang anak-anak saya menjadi pengajar di Equator Mystical School."

Rexin terlihat kagum: "Wah menarik, kerajaan Januman yang tertutup akhirnya mau membuka diri kepada manusia spiritual." Mereka berdua berjalan ke luar tempat penginapan sambil terus berbincang-bincang dengan serunya.

Nagendra melihat terjadi perubahan dalam diri Kanyaka, sebab biasanya setiap kali mereka bertemu Kanyaka akan mendekat dan mengganggunya tetapi kali ini dia sangat kalem. Nagendra mendekati Kanyaka sambil bercanda: "Hei Kanyaka, sepertinya sekarang kamu terlihat lebih dewasa. Biasanya kamu akan mendekati dan menggangguku?"

Angels Battle 3 SupernaturalWhere stories live. Discover now