"Hikss hikss hyung appo, sakit hyungg" tangis renjun yang duduk di samping Taeyong yang tengah menyetir dengan satu tangan, satu tangna lain nya kemana?, tentu saja menggemggam tanga renjun berniat menenangkan Renjun "Shh gwenchana renjunah, sebentar lagi sampai di rumah sakit, tahan lah sebentar lagi ne..".
Ucapan Taeyong menenangkan Renjun sambil mengelus tangan pemuda Jilin itu. Taeyong berusaha tenang agar tidak membuat Renjun tambah panik, padahal Taeyong sendiripun sangat khawatir dan ingin memusnahkan semua mobil dihadapan nya,menghalangi jalan nya untuk membawa Renjun ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, Taeyong berlari ke sebelah untuk menggendong Renjun dan membawanya masuk, dia tidak peduli apapun yang terpenting saat ini adalah Renjun. Disambut suster dengan kursi roda, Renjun didudukkan nya di situ dan langsung dibawa ke ruang pemeriksaan.
Sedangkan di lain tempat, member lain juga dilanda khawatir, Yuta tengah menyetir, Jeno Winwin Jaemin Doyoung di kursi penumpang. "Aishh sangat ramai,ayolahhh cepat!", emosi Yuta dengan kondisi jalan siang ini sangat ramai.
"Ani geundae, aku terkejut melihat Taeyong hyung tadi, dia membentak pelatih" seru Winwin memecah emosi semua orang, "nado, tapi memang benar, pijatan itu malah memperburuk kaki renjun" jawab Doyoung, "Aku juga terkejut dengan Jaehyun hyung dia sangat sigap menangkan injun tadi kan" seru Jeno "Ah benar!,tapi masa bodoh untung saja Jaehyun hyung menangkap uri renjun!' sarkas Jaemin.
.
.
.
"Ah! hyung neomu appa h-hikss" tangis Renjun di ruang pmeriksaan kian terdengar. menggemggam erat tangan Taeyong yang setia di sebelahnya sambil mengelus rambut dan menenangkan nya.
Dokter ber name tag Park Ha Joon itu tengah mengobati pergelangan kaki Renjun dengan di tekan-tekan dan ditarik, itulah yang menyebabkan tangis renjun pecah.
"Taeyong-ssi bisa bicara dengan mu?" ucap sang dokter setelah membenahi kaki renjun, "Nee" tayeong melepas genggaman tangan renjun dan menyusul sang dokter.
"Jadi begini, pergelangan kaki Huang Renjun membengkak dan ada sedikit retak di sebelah kiri nya, aku dengar kalian seorang idol kan?, tapi aku sangat menyesal harus mengatakan bahwa Tuan Renjun tidak boleh bergerak apalagi berlatih gerakan dance untuk waktu yang lumayan lama" Ucap dokter dengan helaan nafas.
Taeyong terkejut dan menyesal di waktu yang bersamaan, "Mworagu?? membengkak dan retak?, A-ah arasseo aku akan mengatakan pada nya nanti untuk tidak mengikuti kegiataan grup kami untuk sementara waktu dokter.." jawab taeyong.
"Nee, karena tuan Renjun terjatuh cukup keras mengakibatkan pembengkakan sampai retak, setelah ini akan ku resepkan obat untuk Tuan Renjun, kalau begitu saya permisi dulu nee" pamit dokter, meninggalkan Taeyong terduduk terkejut.
Taeyong merasa bersalah,bodoh,menyesal karena tidak bisa menjaga Renjun sampai seperti ini.
"Aishh shibal taeyonga kau sangat bodoh" tuduh taeyong terhadap diri nya sendiri. dan heyyy apa ini?
Taeyong menangis.
TAEYONG POV
Aku merasa bodoh dan lemah karena tidak bisa melindungi memberku, mengingat bagaimana Renjun menangis di pelukan ku menambah sakit di dada ku juga, aku tidak bisa melihat renjun kesakitan seperti tadi, tidak akan lagi.
Tapi aku juga bingung kenapa aku sampai seperti ini?,aku tidak pernah menangis dan merasa se khawatir ini saat member lain terkilir atau sakit, ah molla aku tak peduli.
Yang terpenting saat ini adalah Renjun.
"Renjunah, hiks aku tidak akan membiarkan mu terluka lago eoh, maafkan aku karena tidak melindungi mu hiks" ucap Taeyong sambil mengelus rambut Renjun yang tengah tertidur di ruangan VIP rumah sakit.
TING!
NA JAEMIN
Hyung, di ruang mana? 05.00 PM
ahh benar,aku lupa mengabari member lain
Lantai 7, VIP ROOM 04
05.01
BRAKKK!!
"Apa yang terjadi pada Renjun?"
.
.
.
.
.
VOTE KOMEN JUSEYOOO, THANKYOUU!!<3
YOU ARE READING
UNCONDITIONALLY
Fanfictionkebingungan Huang Renjun atas situasi nya saat ini "Ada apa dengan semua orang?" "Aku mencintaimu, ah tidak, Kami mencintaimu renjun-ah.." "Tidak tidak kalian sudah gila!"
