2

1 1 0
                                    

Tobias mendorong gerbang sekolah dan memasukinya bersama lainnya.
"Seperti sekolah malam saja," kata Jacquen," aku mulai menyadarinya, apa benar jam segini ada di sekolah?"
"Semoga saja, masalahnya, kita mengejar waktu. Kalau kita tidak segera menemukannya, kita harus mengulanginya lagi dan melakukan semuanya lagi," kata Frank.
"Hei, tapi kita berhasil bicara dengannya. Tapi fia belum menjawab bahwa dia pemain atau bot," kata Kevin.
"Mungkin kalau dia melakukan perubahan esok harinya, mungkin dia sama dengan kita--"
Pria pustakawan keluar dari sekolah sambil membawa bukunya. Melihat ke mereka berempat.
"Apa yang kalian lakukan malam malam begini? Tidak ada jam malam untuk siswa," kata dia.
"Mr. Ginger,"
"Ada buku yang ketinggalan, tapi sepertinya agak aneh karena tidak ada satpam yang berjaga di sini ya?" Tanya Kevin.
"Menjelang pukul 12 malam seharusnya semua orang dipastikan tidur. Mereka bisa menghancurkan perpustakaanku," kata Mr. Ginger, "cepat pulang. Kalian ada sekolah besok."
Ginger pergi melewati mereka.
Tobias mencoba membuka pintu koridor, namun terkunci sehingga mereka terpaksa masuk dari halaman belakang yang tidak memiliki daun pintu seperti gem epep.
Eh

Lorong itu mengantarkan mereka pada kantin dan memberi ide untuk mencoba mengunjungi Cafetaria Ladies Twins.

Dan sedikit melebihi ekspetasi mereka. Lebih dari ada di kantin, justru mereka mengalami glitch karena Lily mencuci piring tanpa menyentuh spons. Kepala Diana juga berkali kali hilang.
"Kalau benar jita berada di game simulasi, sebenarnya apa genre yang diambil untuk game kita?"tanya Frank.
"Aku ingin SOL saja," kata Tobias.

Tiba tiba saja telepon Jacquen berdering dengan nomor Skyea.
"Sekarang sudah pukul 11.59, aku tidak yakin kalian akan melakukannya hari ini. Lagipula, ada yang belum kalian ketahui," kata Skyea.
"Tunggu, kenapa tidak bilang dari tadi---"

...

Tobias membuka matanya dan menyadari badannya berselimutkan piama yang ia kenakan setiap pagi saat bangun tidur. Ia turun dari dipan dan melihat kalender digital bahwa ia masih berada di hari yang sama lagi untuk kesekian kalinya.
Dengan lelah, ia turun dan menghangatkan air di dapur dan memberikan mangkuk kecil berisi ikan pada kucing dari luar rumah melalui jendela dapur seperti biasanya. Bahkan ia sudah hapal kucing itu selalu mengeong setiap dia melompat ke jendela untuk menikmati makanan gratis.

Yang berbeda pagi ini adalah, teleponnya berdering dengan kontak Kevin.
"Tes,"
"Kemarin kita kesekolah di malam hari," jawab Tobias.
"Ternyata kau ingat. Tapi gagal lagi ya," kata Kevin.
"Iya, kita harus mengulanginya lagi, kesekolah, pelajaran yang sama, diskusi kerja kelompok, mengetik laporan, mencetak, lagi," kata Tobias.

"Tapi paling tidak ada kemajuan kan. Hanya saja, kita belum yakin identitas Skyea itu sama seperti kita atau NPC dunia ini," kata Kevin.
"Ya paling tidak,"
"Tapi sepertinya kalau tidak ada perubahan, kita lakukan hal yang sama lagi dulu," kata Kevin.
"Iya,"

...

"Kau ikut denganku sini," Ajak Tobias pada Skyea.
Yang tidak mereka sangka sangka adalah, perkataan yang Skyea lontarkan pada mereka ketika Jacquen mengeluarkan buku tulis.
"Setidaknya walaupun tidak ada perubahan, aku tidak perlu mencuci gelasku yang seenaknya saja kalian gunakan untuk menyeduh kopi," kata Skyea.
"Sudah kuduga," kata Jacquen.
"Bukannya kalian sendiri yang bilang satu satunya perbedaan yang kalian dapatkan adalah diriku sendiri?"tanya Skyea.
"Aku kira kau bercerita waktu itu agar kami percaya saja," kata Frank.
"Ya paling tidak jangan culik aku, atau seenaknya menggunakan kunci rumahku," kata Skyea.
"Tapi bagaimana ada pistol di rumahku? Sebelum kalian membawaku ke rumah, kalian juga menggunakannya, bagaimana kalian membobolnya?" Tanya Skyea.
"Pot bunga? Dari balik karpet? Ventilasi?"tanya Kevin, "tapi aku mendapatnya di dalam pohon."
Skyea memeriksa tasnya dan benar saja ia lupa membawa kunci rumahnya.
"Gantian sebentar biar kami yang bertanya. Kau itu seperti kami atau hanya tokoh sampingan di sini?"tanya Jacquen, "sebenarnya cerita itupun masih aku ragukan keasliannya."
"Aku sama. Hanya saja aku tidak tahu kalau kalian berusaha keluar dari sini sehingga tidak terbesit ide dariku untuk meminta bantuan," kata Skyea.
"Sebelumnya aku pernah bilang kalau aku belum memberitahu semua yang aku tahu," kata Skyea.
"Kalian tidak bisa bertindak segegabah itu. Mana ada siswa yang datang ke sekolah tengah malam, dan usaha penculikkan kalian bisa ditangani polisi jika kalian berhasil menghentikan loop ini. Dan mungkin saja orang orang berusaha mencegah kita melakukan usaha melarikan diri ini. Seperti Miss Dahlia yang mengatakan bahwa bahan riset mengenai dunia simulasi itu tidak bagus," kata Skyea.
"Kenapa kau bisa mengetahui itu?" Tanya Jacquen.
"Aku mencoba menyinggung Mr. Ginger ketika aku membicarakan mengenai Loop inii di perpustakaan ketika aku mengambil buku dengan tema loop. Dia mengatakan bahwa teori peradaban manusia lebih menarik. Bahkan buku itu berubah sampul ketika ia mengatakannya," kata Skyea.
"Untuk cara menghentikan loop, aku kurang yakin tapi... Di hari hari yang sebelumnya aku selalu mendapat lembar iklan mengenai perpustakaan yang baru dibuka," kata Skyea.
"Perpustakaan? Itu ada di dekat rumahku," kata Frank.
" Tunggu sebentar, kalian ingat Mr. Ginger pernah bilang bahwa semua orang seharusnya tidur di jam 12 malam? Karena orang orang akan menghancurkan perpustakaanya?"tanya Tobias.
"Apakah dia membicarakan perpustakaan baru itu?"tanya Skyea.
"Aku tidak tahu, dia langsung pergi," kata Tobias.
"Apa aku boleh ikut? Maksudku jika kalian akan pegi ke sana," tanya Skyea.
"Tentu saja," kata Jacquen.

Player EscapeOnde histórias criam vida. Descubra agora