Withstand

329 54 15
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Hari ini kamu telah sedikit terbebas dari pelatihan mu. Kamu mulai melangkah memasuki kelas mu. Karena beberapa hari sebelumnya membuat mu merasa bosan. Dan bukan soal itu saja. Kamu semakin merasa sudah terlalu lama mendiamkan perasaan mu untuk tidak terketahui olehnya. Hingga rasanya hari-hari yg mulai terlewati tanpa melihatnya terasa begitu tidak berarti. Sempat terpikir untuk mengukap kan perasaan mu padanya. Namun, kamu terlalu takut untuk berterus terang, terlalu takut untuk tertolak. Hingga setelah mengetahui kabar jika ia akan segera pindah sekolah setelah tidak melihatnya selama beberapa hari ini, membuat mu memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan mu.

Mencoba untuk tetap berani kamu terus melangkah keluar kelas untuk menuju rumahnya yang baru saja kamu dapatkan. Tidak peduli jika kamu akan mendapat hukuman karena membolos.

Namun langkah mu yg cepat, berubah menjadi lebih pelan ketika kamu mendapat sebuah telepon dari sahabat mu. Sebelumnya kamu hanya mendengar kepindahan sekolah tanpa kabar tentang dirinya sepenuhnya.

Ketika kamu telah tiba di depan rumahnya. Kamu mematikan panggilan dari sahabat mu dan rumah yg terlihat sepi itu terbuka oleh seorang wanita paruh baya berpakaian hitam. Ibu dari seseorang yg telah kamu sukai baru saja membuka pintu rumahnya kemudian melihat mu yg terdiam mematung.

"Kamu pasti teman Yoongi."

"S-selamat sore bibi.. Iya, aku teman Yoongi."

Kamu melihat wajah ibu Yoongi tersenyum tipis meski kamu tahu detik sebelumnya wajah itu penuh kesedihan ketika melihat mu.

"Masuk lah.."

Ibu Yoongi membiarkanmu masuk ke rumahnya.

"Bibi senang kamu bisa datang, Yoongi sering bercerita tentang mu..."

"Ada yg ingin bibi berikan padamu.." ibu Yoongi berlalu pergi sebelum beberapa menit kemudian kembali sembari mengulurkan salah satu tangannya pada mu.

Kamu melihat tangan ibu Yoongi yg terulur itu dengan berkaca-kaca.

"Yoongi membuat ini untuk mu.. Katanya ini sangat berharga.. Dan mungkin kamu akan menyukainya.."

Kamu pun menerima buku harian sederhana itu dengan tangan gemetar. Kemudian mulai membuka buku diary yg baru saja di berikan oleh ibu Yoongi.

.....

Diary
..........

Hari ini aku melihatnya, seseorang yg telah lama membuat ku kagum karena kekuatan tubuhnya ketika berlari.

.
.

Kamu menduduk kan diri mu di sampingnya ketika selesai berolahraga, pelajaran yg paling kamu sukai ada olahraga berlari.

"Kamu itu kenapa tidak pernah ikut olahraga, Apalagi olahraga berlari.. Apa kamu tidak suka olahraga?" tanya mu.

"Um.. Aku bukan tidak suka tapi tidak bisa."

Yoongi X You [Oneshoot] ✔Where stories live. Discover now