Wanita muda itu menghela napas, dia lelah karena menangis, begitu mengetahui kondisi Ibu Taehyung yang memburuk dia langsung meminta belas kasih sang Ibu. Tapi seperti yang dilihat, jangankan membantu, mendengar segala alasannya saja ibunya tidak mau.

Naeun hanya mampu memandang sendu, berharap sang ibu mau membantu membiayai pengobatan Ibu Taehyung yang tidak sedikit jumlahnya.

"Ma, aku mohon. Aku berjanji akan menuruti apapun yang Mama mau, tapi tidak jika untuk menikah dengan Jeon Jungkook. Aku mohon bantu kami, Ma."

Nyonya Lee beranjak dari duduknya, dia memandang sang putri yang kini tengah bersimpuh. Dia menatap Naeun dengan tawa sumbangnya, dan berdiri di depan sang putri dengan raut penuh kecewa.

"Satu-satunya kesalahan yang kau lakukan adalah jatuh cinta pada pemuda itu. Naeun, kau masih juga tidak mengerti rupanya. Cinta? Apa sih hebatnya cinta itu? Kau pikir Lee Group dibangun hanya dengan modal cinta! Lee Naeun, kau membuatku sangat malu dengan kelakuanmu itu! Kau membuat Lee Group berada dalam kehancuran! Kau bahkan tidak cukup dengan mempermalukan aku, kau juga memaksaku memohon pada Jeon Jungkook. Kau benar-benar anak yang berbakti."

Naeun memandang sedih atas kemarahan sang ibu saat ini. Dia menerima semuanya.

"Dan kau masih berharap aku akan membantu pemuda itu? Apa kau sudah tidak waras, Lee Naeun?! Setiap malam aku justru berdoa semoga pemuda yang membuatmu membangkang itu segara menderita di neraka. Jadi bangunlah, berdirilah dengan tegak. Apa kau tidak malu saat ini menjadi tontonan para pelayan hanya demi pemuda miskin itu! Benar-benar memalukan!"

Setelah berkata begitu kejam Nyonya Lee pergi dengan emosi yang membara. Meninggalkan Naeun yang masih menangis lirih untuk seseorang yang dia cintai.

Naeun ingin membantu Taehyung. Tapi bagaimana caranya, dia bahkan sudah memohon pada ibunya entah berapa lama tapi ternyata tidak berhasil. Adakah cara lain? Dia merasa harus membantu sang kekasih.

Naeun diam-diam merasa bersalah, dia pikir semua hal buruk yang menimpa hidup Taehyung adalah karena dirinya. Karena dia meninggalkan Jeon Jungkook untuk bisa bersama Taehyung, maka semua hal buruk itu tiba-tiba menimpa mereka. Benarkan? Semua ini salahnya?

"Hiks.... maaf Taehyung, maafkan aku..."

***

Sudah pukul lima sore, dan kini langit tidak dihiasi semburat jingga, melainkan diselubungi awan gelap yang pekat. Gerimis rintik-rintik perlahan turun, menyapu jalanan yang berdebu menjadi sejuk seketika. Para pejalan kali berduyun-duyun meneduh, berlindung dari air hujan yang mulai turun deras.

Tapi Taehyung kekeh melanjutkan langkahnya. Dia berjalan dengan pandangan kosong. Raut putus asa terlihat jelas di wajah menawan itu. Tangannya terkepal seolah melampiaskan ketidakpuasan dan kekecewaan entah pada siapa.

Dia akhirnya berdiri di sini, ditujuannya. Ibunya butuh biaya operasi untuk malam ini juga, dan Taehyung telah gagal mendapatkannya sepanjang hari tadi.

Sudah mencoba ke bank untuk meminta pinjaman--dengan jaminan surat rumah miliknya, tapi mereka bilang tidak bisa jika harus cair malam ini. Tentu saja Taehyung sendiri tau prosedur itu. Hanya saja dia masih ingin mencoba, dan memohon semoga ada keajaiban, pihak bank mau membantunya jika dia menceritakan alasannya.

Tapi ternyata memang tidak bisa. Taehyung mengerti, mereka juga pekerja. Mungkin mereka ingin membantunya, tapi mereka hanya pekerja yang menjalankan tugas dan prosedur. Tentu saja tidak bisa mencairkan uang pinjaman dalam waktu beberapa jam, semuanya perlu waktu, tapi ibunya tidak bisa menunggu lagi.

SAME PAGE [KOOKV VERSION] ENDWhere stories live. Discover now