Kali ini aidan memainkan perannya sebagai pria. Ia menyudahi ciuman tersebut saat aisyah kehabisan nafas.
Awal yang bagus...
Dirinya membaringkan aisyah di atas tempat tidur, menatap aisyah yang berada di bawahnya dengan sayu.
"Kamu percayakan sama mas?".
Aisyah menatap kedua mata itu, apakah ini sudah waktunya ia berbakti pada aidan suaminya sendiri.
"Mas nggak akan paksa kamu, kalau kamu masih takut",ujar aidan mengelus wajah aisyah.
Jantung aisyah berdetak kencang, rasa takut dan nyaman menjadi satu saat ini. Ingin menolak namun ia tak ingin membuat aidan kecewa.
"A-aisyah.. Insyaallah siap mas",ucapnya.
Kemudian aidan berdoa lebih dulu meniup ubun-ubun aisyah tak lupa mengecupnya. Sebelum ia kembali mencium bibir manis sang istri.
"Akhhh", ringis aisyah.
"Ja-jangan!!..",
Ia menutup matanya saat bayangan-bayangan kecil itu terlintas kembali dalam benaknya.
Aidan yang sadar mencoba terus menenangkan aisyah.
"Buka mata kamu syah. Ini mas bukan orang lain.",ujar aidan.
Perlahan aisyah membuka matanya, aidan benar. Pria itu adalah suaminya bukan orang lain.
"Ma-maaf",lirih aisyah.
Aidan mengangguk, lalu melanjutkan apa yang tertunda.
Malam ini akan menjadi saksi bahwa yang di katakan rouf adalah kebenaran, dan aidan sudah membuktikan nya itu. Istrinya masih suci sampai ia yang mengambilnya.
Aisyah meringis dalam tidurnya, aidan yang masih terjaga menenangkan sang istri agar tidur kembali. Ia mengelus punggung polos itu di dalam selimut.
Dirinya sempat was-was tadi tapi semua rasa takutnya hilang saat aisyah sudah merasa nyaman.
Kecupan akhir di lambungkan pada kening aisyah sebelum aidan ikut terlelap bersama.
Aisyah terbangun saat menyadari sebelah kasurnya kosong.
"A-apa a-aisyah-,
Aidan keluar dari kamar mandi seraya menggosokkan handuk kecil di kepalanya.
"Udah bangun? Mau mandi?",tanya aidan mendekati aisyah.
Aisyah masih terdiam, kejadian semalam benar-benar nyata?
"Kamu kenapa syah?",aidan memegang kepala aisyah.
Aisyah menggeleng, ia berdiri dari tempat tidur. Baru selangkah berjalan, aisyah meringis.
"Kamu nggak papa?",tanya aidan menahan badan aisyah.
"S-sakit mas",lirihnya.
Aidan yang mengerti menggendong aisyah sampai kamar mandi. Kedua pipi aisyah merubah jadi merah saat tak sengaja melihat bercak pada bagian tubuhnya di cermin. Lalu ia menggeleng pelan, memilih melanjutkan mandinya.
"Hari ini kita ke pantai kan mas?",tanya aisyah duduk di sofa sambil menonton tv. Uh rasanya ia rindu sekali agenda ini. Hal yang tak bisa ia lakukan saat di pesantren.
Aidan menarik kepala aisyah, merangkul istrinya agar bersandar.
"Iya, nanti mungkin siangan. Papah juga belum chat mas".
Aisyah mengangguk, melanjutkan menikmati siaran kartun kesukaannya.
Aidan dan aisyah menyusul kedua orang tuanya yang lebih dulu sampai di pantai.
ESTÁS LEYENDO
DOUBLE A
Historia CortaMenikahi adik sendiri? Bagaimana mungkin??? Inilah yang terjadi pada seorang pria bermana aidan atau lengkapnya Muhammad Aidan Lazhar yang tiba-tiba saja di minta oleh sang ibu menikahi adiknya sendiri yaitu Aisyah Ratifa Adzra. Kenapa mamahnya meni...
