SASSY - DUA

361 85 22
                                    

"Bun...ini adek beneran harus pindah?"
Sandra menaruh segala perhatian kepada anaknya yang sedang rewel sejak tadi, tidak henti-hentinya menanyakan pertanyaan yang sama dalam kurun waktu 1 jam.

"Kan kita udah sepakat dek"

"Tapi kan..."

"Apa lagi sih? Oma?"

"Kata oma kan nanti uang bulananmu ditambah, terus sekarang apalagi?"

"Hehe nggak ada sih bun, mau mastiin aja"

"Dasar! tapi jangan boros ya, mentang-mentang jauh dari bunda terus jajan yang aneh-aneh. Kalo mau jajan boleh tapi secukupnya, terus jangan lupa di tawarin juga mas Cakranya"

"Ih kan dia udah kerja bun, biar aja jajan sendiri"

Sandra memandang Dio dengan tatapan tidak percaya "Bunda pernah ajarin kamu pelit begitu?"

"Iya maaf, tapi maksud adek kan harusnya mas nya yang jajanin adek"

"Dek.. dek.. pikiranmu itu loh jajan terus, tapi badan gak besar-besar. Tinggi pun gak nambah"

"Ih bunda mah!" Dio tetap merasa kesal meskipun ia tau bahwa bundanya itu sedang bercanda.

Sandra tertawa, adalah sebuah hiburan baginya menggoda sang anak.

***

Dilain tempat, Cakra tengah sibuk memastikan bahwa keadaan rumah sudah rapih, wangi dan bersih, mengingat besok calon penyewa kamarnya yang katanya adalah seseorang di masa lalunya akan datang.

Ya semacam bentuk selamat datang. Semoga tidak mengecewakan.

Meskipun tidak terlalu suka ranah privasinya harus dibagi dengan orang asing, namun Cakra masih tau tatakrama, masih tau juga kok cara bersosialisasi yang baik toh dia bukan anti sosial, makanya sebisa mungkin ia akan memberikan kesan yang baik pada pertemuan perdana mereka esok hari.

Selesai Cakra berberes rumahnya, ada satu nomor masuk mengirimkan sebuah pesan padanya.

- Malam om

Alis Cakra bertaut menandakan kebingungan. "Om?" Fokusnya terbelah perihal panggilan yang begitu mencolok barusan.

- ini siapa ya? Maaf saya bukan om kamu

- ih kata bunda ini nomor om om, apa salah ya?

- mana saya tau, om siapa yang kamu cari?"

- Om Abri

- Oh maaf kalau gitu kamu salah orang

Dan cakra pun memutuskan untuk mengabaikan pesan dari orang aneh tersebut.

Tak lama kemudian, nomor yang sama bukan lagi mengiriminya pesan, melainkan menelfonnya.

Cakra berniat untuk tidak mengangkatnya, tapi rasa penasarannya malah semakin menjadi. Akhirnya setelah dering ke 5 Cakra pun mengangkat telfon itu.

"Halo"

"Halo om, kata bunda beneran kok ini nomornya om Abri"

"Kamu siapa sih? Bunda siapa? Saya bukan om Abri maaf saya tutup ya"

"Eh tunggu om, ini beneran bukan nomor hapenya om Cakra Abrisam?"

Nama yang disebut oleh orang aneh itu adalah namanya, Cakra bingung.

"Kamu tau nama saya, kamu siapa?"

"Ya ampun om, pake gak ngaku segala tadi. Bener berarti ya ini nomornya om Abri"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 22, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MY SASSY HOUSEMATE - ChansooWhere stories live. Discover now