Memory Snippet 🎞

Start from the beginning
                                        

Mempoutkan bibir, anak kecil dengan manik crimson itu perlahan mengangguk kecil "...baiklah"

'.... Namun sayangnya meski aku bilang seperti itu, pada akhirnya aku tidak bisa menepatinya'

Tersenyum lega karena adiknya tidak begitu membatahnya hari ini, sang kakak mengusap pucuk kepala adiknya "Yosh, Riku pintar!"

'Ah benar!-Riku sangat menyukai belaian dariku. Riku sangat senang bila mendapat pujian'

Sesuai dengan suruhan sang kakak, adiknya pun meminum obat itu meski tidak suka karena rasanya yang pahit. Dia lebih memilih meminum obat pahit supaya dapat bermain dengan kakaknya di luar. Dirinya sendiri sudah bosan selalu berada di dalam rumah.

Namun tak lama nampak bocah lelaki dengan piyama bewarna merah senada dengan surainya itu mendadak memeluk tubuhnya sendiri karena merasakan angin dingin menusuk kulitnya. Nafasnya yang sesak masih belum kembali normal, disertai suara batuk yang sudah terdengar berulang kali.

Bukannya merasa risih mendengar suara batuk, sang kakak justru merasa sangat khawatir dengan kondisi adiknya yang disetiap malamnya selalu kambuh.

Mendudukkan diri di atas permukaan kasur dengan meluruskan kedua kaki, lelaki dengan surai merah muda itu mengintruksi adiknya untuk berbaring dengan menjadikan perutnya sebagai bantalan lantas ia menyelimuti tubuh sang adik menggunakan selimut.

"Tenn-nii maaf Riku merepotkan" Ucapnya dengan lirih.

Menggelengkan kepala sekali, anak kecil itu membalas "Riku tidak merepotkan!"

Tangan putih itu dilingkarkan pada tubuh mungil sang adik sembari bersenandung kecil sebagai pengantar tidur.

Manik amaranth pink itu memandangi wajah sang adik yang telah tertidur dengan mudahnya. Menampilkan senyum kecil namun berkesan tulus sembari menatapi wajah imut si surai merah saat sedang tidur.

"Selamat tidur Riku"

Lelaki yang sudah menginjak umur 19 tahun itu tersenyum manis melihat kenangannya sewaktu masih kecil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Lelaki yang sudah menginjak umur 19 tahun itu tersenyum manis melihat kenangannya sewaktu masih kecil. Ia seperti ingin waktu berhenti berjalan, sehingga dirinya bisa sepuasnya berada di sisi adiknya dan menjaganya.

...

Lelaki dengan nama Nanase Tenn itu berpindah tempat. Kini ia berada di kawasan rumah sakit dan sedang mengikuti sosok dirinya sewaktu SD sedang berlarian kecil menuju suatu kamar inap di sana.

Membuka pintu kamar inap lalu kembali menutupnya, anak kecil yang mengemban peran sebagai kakak itu menghampiri ranjang tempat adiknya duduk.

Ꭲɾꫀᥲ᥉ᥙɾꫀ Ꮖᥒ ℳᥡ Ꮮเƒꫀ - [ ✔ ]Where stories live. Discover now